Formasi falangs: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: penggantian teks otomatis (-dibawah, +di bawah) |
k Bot: penggantian teks otomatis (- diatas, + di atas) |
||
Baris 47:
=== Persenjataan Hoplite ===
Setiap hoplite membawa peralatan mereka sendiri. Senjata utama hoplite adalah [[tombak]] sekitar 2,4 meter panjangnya disebut ''dory.'' Meskipun dalam catatan sejarah panjangnya bervariasi, sekarang diyakini sepanjang tujuh sampai sembilan kaki(~ 2.1 - ~ 2.7m). Tombak dipegang satu tangan, dengan tangan yang lain memegang perisai hoplite. Ujung tombak itu biasanya bentuk daun melengkung, sedangkan bagian belakang tombak memiliki paku yang disebut ''sauroter'' ('pembunuh-kadal') yang digunakan untuk mendirikan tombak di tanah (dari situlah nama itu muncul). Paku tersebut juga dapat digunakan sebagai senjata sekunder jika ujung tombak utama patah. Patahnya ujung tombak adalah masalah yang umum dihadapi, terutama bagi tentara yang terlibat dalam bentrokan awal dengan musuh. Meskipun ujung tombak patah, Hoplites dapat dengan mudah beralih ke sauroter tanpa konsekuensi berarti.<ref name="Victor Davis Hanson 1991">Victor Davis Hanson, Hoplites: PThe Classical Greek Battle Experience. 1991.</ref> Baris paling belakang juga menggunakan sauroter untuk menghabisi lawan yang jatuh pada saat phalanx menggilas maju. Menjadi perdebatan di antara sejarawan apakah hoplite menggunakan tombak di bawah ketiak atau di atas pundak. Bila dipegang di bawah ketiak, tusukan tombak akan lebih lemah tetapi lebih terkontrol, dan sebaliknya bila di atas pundak. Agaknya kedua gerakan digunakan, tergantung pada situasi. Bila serangan diperlukan, tusukan dari atas pundak lebih mungkin menerobos pertahanan lawan. Tusukan ke atas lebih mudah diredam oleh baju-tempur karena letaknya yang lebih rendah. Namun, ketika bertahan, memegang tombak di bawah ketiak dapat meredam lebih banyak tekanan dan tombak pun dapat 'dijepit' di bawah bahu untuk mencapai stabilitas maksimum. Harus dikatakan pula bahwa tusukan dari bawah ketiak memungkinkan kombinasi lebih efektif dari ''aspis'' dan ''doru'' jika tembok perisai telah ditembus, sedangkan tusukan
Sepanjang era hoplite standar baju tempur hoplites mengalami banyak siklus perubahan.<ref>Lihat Wees (2004) pp.156-178 untuk diskusi tentang bukti arkeologi untuk armor hoplite dan transformasi akhirnya nya</ref> Prajurit hoplite kuno biasanya mengenakan pelindung dada [[perunggu]], [[helm]] perunggu dengan pelindung pipi, serta s pelindung kaki dan [[Baju zirah|pakaian tempur]] lainnya. Kemudian, pada periode klasik, pelindung dada mulai ditinggalkan, digantikan dengan campuran antara pelindung linen lembaran-lembaran kulit.<ref>Wees (2004) p.165</ref> Akhirnya bahkan pelindung kaki mulai ditinggalkan, meskipun berbagai baju tempur berat tetap ada, sebagaimana dibuktikan oleh [[Xenophon]] hingga akhir 401 SM.<ref>Xenophon, (1986) p.184</ref>
|