Masjidil Haram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- diatas, + di atas)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- diantara, + di antara)
Baris 133:
 
=== Pintu ===
Secara keseluruhan ada 129 pintu di Masjidil Haram. Untuk memasuki Masjidil Haram, terdapat 4 pintu utama dan 45 pintu biasa yang biasanya buka selama 24 jam sehari, masing masing pintu tersebut memiliki sebuah nama, diantaradi antara pintu pintu tersebut ada yang bernama Shafa, Darul Arqam, Ali, Abbas, Nabi, Bani Syaibah, dan lain-lain, pintu pintu tersebut berada di sekeliling Masjidil Haram.<ref name="robi"/>
 
DiantaraDi antara pintu-pintu tersebut terdapat sebuah pintu yang sangat populer dan paling utama dan biasanya sering menjadi terdapat bergerombol para jamaah yang menginginkannya untuk memasuki pintu tersebut, pintu tersebut bernama Babus Salam. dengan melalui pintu tersebut akan dapat langsung melihat [[Kakbah]], [[Hajar Aswad]], [[Maqam Ibrahim]] dan [[Hijir Ismail]].<ref name="robi"/>
 
Pintu sejumlah 129 buah tersebut telah dilengkapi dengan lampu penunjuk berwarna [[merah]] dan [[hijau]], jika lampu hijau menyala, berarti di dalam masjid masih terdapat tempat yang kosong . namun, jika lampu merah menyala, berarti tak ada tempat lagi di dalam masjid, masjid tersebut juga menyediakan 50 pintu yang dikususkan bagi para penyandang cacat dan mereka yang tidak bisa berjalan.<ref name="robi">https://alfaroby.wordpress.com/2007/06/16/pintu-pintu-masjidil-haram/ Alfaroby.wordpress.com] (dalam bahasa Indonesia) Diakses pada 17 Januari 2017</ref>
Baris 303:
* Sebelumnya umat Muslim pernah mengarahkan [[kiblat]]nya ke [[Yerusalem|Baitul Muqaddis]] ke Masjidil Haram.{{refn|group=Alquran|{{Quran-usc|2|144}}}}{{refn|group=Hadits|Sunan Tirmidzi, Kitab Shalat, Bab Ma Ja a fi Ibtidai al Qiblat'', Hal 169, Hadits nomor 390}} Seluruh umat [[Islam]] diperintah untuk memalingkan wajahnya/hatinya ke arah Masjidil Haram di manapun berada, hal ini di perkuat dengan [[Surah Al-Baqarah]] ayat [[149]] dan [[150]]. perintah ini hampir sama derajatnya dengan perintah Allah yang lain seperti hal melakukan [[salat]], [[zakat]], [[puasa]], [[haji]] sebagai wujud hati yang terikat dan ingat kepada [[Allah]] dalam segala hal duniawi ini.{{refn|group=Alquran|{{Quran-usc|2|149}}}}{{refn|group=Alquran|{{Quran-usc|2|150}}}}
* Merupakan [[masjid]] yang dibangun paling awal di muka bumi<ref>[http://www.hadith.al-islam.com Hadits di Hadits.al-Islam.com]</ref>
* Merupakan masjid paling utama diantaradi antara tiga masjid, yakni [[Masjid Nabawi]], [[Masjid al-Aqsa]] serta Masjidil Haram itu sendiri. {{refn|group=Hadits|[[Sahih Muslim]], dari Abdi Dzar al Ghafari, Nomor:520}}
* Melaksanakan [[salat]] di Masjidil Haram akan mendapatkan seratus ribu kali lipat kebaikan dibanding melaksanakan salat di masjid lain, kecuali [[Masjid Nabawi]] dan [[Masjidil Aqsha]]. Satu kali salat di Masjid Nabawi sama dengan 1.000 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Adapun satu kali salat di Masjidil Aqsha sama dengan 250 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. {{refn|group=Hadits|[[Sahih Bukhari]], nomor:1995}}
* Satu-satunya masjid yang diberikan jaminan keamanan oleh Allah, siapapun yang memasuki masjid akan merasa selamat dan aman. {{refn|group=Hadits|Riwayat Suyuthi, dalam Jami'ah Shagir, dari Jabir bin Abdullah, nomor:5109}}