Pariwisata di Bali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- diantara, + di antara)
Baris 16:
Awalnya rute pelayaran dari kapal ini adalah untuk berdagang namun karena banyaknya permintaan untuk singgah di pelabuhan Buleleng maka jalur pelayaran ini diubah menjadi ''Bali Express'' untuk memenuhi permintaan dari pelancong yang ingin datang ke Bali. Serta membuka perwakilan resmi urusan pariwisata pertama di Bali bernama "Official Tourist Buerau" pada 1924. Turis yang datang ke Bali pada masa tersebut begitu ramai hingga Kapal Bali Express harus melakukan pelayaran sampai 18 kali pertahunnya<ref>Majalah ''Tourism in Nedherlands East Indies'' Edisi 8 Februari 1927</ref>
 
DiantaraDi antara para pelancong itu terdapat juga para seniman, pelukis, dan penulis asal eropa yang nantinya ikut andil dalam mempromosikan Bali di dunia Internasional. mereka diantaranya adalah [[Dr Gregor Krause]] yang ditugaskan langsung oleh Pemerintah Kolonial untuk mendokumentasikan pulau Bali melalui foto dan buku. [[Miguel Covarrubias]] dengan bukunya ''the Island of Bali'' tahun 1930, [[Mrs Menc]] (Ni Ketut Tantri) dengan bukunya Revolt In Paradise, juga yang paling dikenal adalah [[Walter Spies]] (salah satu pencipta [[Kecak|Tari Kecak]] bersama [[Rudolf Bonnet]], [[I Gusti Nyoman Lempad]], Tjokorda Gde Agung Sukawati), [[Adrien-Jean Le Mayeur|Le Mayeur]], dan [[Antonio Blanco]]. Beberapa dari mereka menetap dan menganggap Bali sebagai rumah mereka. Bahkan aktor komedi [[Charlie Chaplin]] juga pernah berkunjung ke pulau Bali atas undangan dari Spies pada tahun 1939.
 
Setelahnya berita tentang keindahan dan uniknya budaya di Pulau Bali cepat menyebar dari mulut ke mulut di belahan Eropa. Nama Pulau Bali saat itu dikenal dengan Nama [[The Island of Gods]]. Dengan semakin bertambahnya kunjungan wisatawan ke pulau Bali pada Tahun 1930 di jantung kota Denpasar dibangunlah hotel pertama di Bali oleh Pemerintah [[Hindia Belanda|Kolonial Belanda]].<ref>{{Cite web|url=http://www.baliprov.go.id/Bali-dan-Pariwisata|title=Bali dan Pariwisata – Website Resmi Pemerintah Provinsi Bali|last=Bali|first=Provinsi|website=www.baliprov.go.id|access-date=2016-12-21}}</ref> Pada masa ini pula jalur masuk ke pulau Bali tidak hanya lewat jalur laut saja tapi juga lewat jalur udara dengan dibukanya [[Bandar Udara Tuban]] pada tahun 1935, sekarang Bandara Internasional Ngurah Rai.