Taejo dari Joseon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- dibawah, +di bawah)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- sorban, + serban)
Baris 49:
Pada akhir abad ke-14, 400 tahun Dinasti [[Goryeo]] yang didirikan oleh [[Wang Geon]] pada tahun 918 mulai goyah, fondasinya roboh semenjak tahun-tahun perang dan penjajahan ''de facto'' oleh kehancuran [[Kerajaan Mongol]]. Penyesahan Goryeo itu sendiri juga menjadi masalah sengketa di dalam istana, karena istana tidak hanya gagal memerintah di dalam kerajaan secara efektif, tapi juga dinodai oleh generasi-generasi yang memaksakan pernikahan anggota keluarga kerajaan [[Mongol]] [[Dinasti Yuan]] dan oleh saingan cabang-cabang keluarga kerajaan [[Goryeo]] (bahkan ibunda [[U dari Goryeo|Raja U]] berasal dari golongan keluarga biasa, yang kemudian mengundang gosip yang memperdebatkan bibit bobotnya [[Gongmin dari Goryeo|Gongmin]]).
 
Di antara kerajaan, para aristokrat yang berpengaruh, para jenderal dan bahkan perdana menteri bertikai untuk bersaing dan berkuasa di dalam istana, yang mengakibatkan perpecahan parah di antara berbagai faksi. Dengan jumlah serangan yang makin meningkat melawan [[Dinasti Joseon|Joseon]] yang dilakukan oleh bajak laut Jepang (''[[Wokou|wakō]]'') dan [[Serangan SorbanSerban Merah Korea]] yang datang untuk menguasai istana kerajaan adalah mereka yang memiliki gagasan reformasi [[Bangsawan Sinjin]] dan menentang [[Bangsawan Gweonmun]], juga para jenderal yang sebenarnya dapat memerangi ancaman asing-misalnya seorang jenderal berbakat yang bernama [[Yi Seong-gye]] dan saingannya [[Choe Yeong]]. Dengan naiknya pamor [[Dinasti Ming]] di bawah bekas biarawan, Zhu Yuanzhang [[Kaisar Hongwu]], pasukan Mongol menjadi lebih rentan. Pada tahun 1350 Goryeo mendapatkan kemerdekaan penuh dari Kerajaan Mongol, meskipun sisa-sisa Mongol secara efektif menguasai wilayah-wilayah timur laut dengan sejumlah garnisun besar.
 
== Karier Militer ==
Jenderal Yi Seong-gye mendapatkan kekuasaan dan hormat selama akhir tahun 1370 dan awal tahun 1380 dengan mendorong sisa-sisa Mongol keluar dari semenanjung dan juga mengusir [[Wokou|bajak laut Jepang]] yang terorganisasi dengan baik di dalam serangkaian keterlibatan yang sukses. Ia juga berjasa mengalihkan [[SorbanSerban Merah]] ketika mereka bergerak ke arah [[Semenanjung Korea]] sebagai bagian dari pemberontakan mereka terhadap [[Dinasti Yuan]]. Diikuti dengan kemunculan [[Dinasti Ming]] di bawah pimpinan [[Zhu Yuanzhang]], istana kerajaan di Goryeo dibagi menjadi 2 faksi yang bersaing: kelompok yang dipimpin oleh Jenderal Yi (mendukung Dinasti Ming) dan sebuah perkemahan yang dipimpin oleh saingannya [[Choe Yeong|Jenderal Choe]] (mendukung Dinasti Yuan).
 
Ketika utusan Ming datang ke Goryeo pada tahun 1388 (pada tahun ke-14 pada masa pemerintahan [[Raja U]]) untuk meminta pengembalian porsi wilayah sebelah utara Goryeo, Jenderal Choe menangkap peluang itu dan bermain di dalam suasana anti-Ming untuk memperebutkan serangan [[Semenanjung Liaodong]] (Goryeo menuntut sebagai ahli waris kerajaan kuno [[Goguryeo]]; yang dengan ini memulihkan [[Manchuria]] sebagai bagian dari wilayah Korea adalah prinsip kebijakan luar negeri di sepanjang sejarah).