Blagung, Simo, Boyolali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
jumlah karang taruna
asal nama blagung
Baris 4:
 
Desa yang terletak dibagian timur kecamatan Simo ini memiliki potensi alam di bidang pertanian terutama tanaman padi. Sebenarnya mata pencarian penduduk Blagung sangat bervariasi mulai dari pengusaha, PNS, guru, pedagang dan petani. Mayoritas penduduknya bermata pencarian sebagai pentani. Penduduk Blagung sebagian besar tidak merantau baik generasi muda maupun usaha yang produktif. Hal ini terlihat dari Banyaknya generasi muda yang tinggal di Desa. Alasan utama penduduk Blagung tidak banyak merantau adalah karena sudah tersedianya lowongan pekerjaan yang tersedia di sektiar kecamatan Simo seperti Pabrik di Sambi, Klego, dan home Industri. Selain itu dekatnya Desa Blagung dengan kota Solo juga mendorong penduduk Desa untuk bekerja di kota dengan slogan "spirtif of java' tersebut.
 
'''Kepemudaan dan Karang Taruna'''
 
Salah satu organisasi yang cukup subur di Blagung adalah Karang Taruna. Karang Taruna yang ada di Desa Blagung di pecah dalam karang taruna RT, dimana hampir setiap RT memiliki karang taruna masing - masing atau karang taruna tingkat RT. Kesuburan karang taruna disebabkan karena banyaknya generasi muda yang tinggal di Desa atau tidak merantau. Potensi sumber daya manusia (SDM) di setiap RT diwadahi organisasi ini dengan program kegiatan yang berbeda - beda. Kesamaan kegiatan dari setiap karang taruna yaitu dalam hal kerja bakti nikahan (sinoman), kegiatan 17an, kerja bakti pembangunan, dan kegiatan karnaval kemerdekaan RI - 71 tahun 2016. Beberapa daftar karang taruna di Desa Blagung seperti karang taruna Ristansari, Tunas Muda, Karisma, Tali Jiwo, Candra Muda, Bakti Ananda, Detak Muda dan lain sebagainya. Salah satu contoh karang taruna yang memiliki agenda kegiatan rutin dan tahunan yaitu [http://ristansari.blogspot.co.id/ karang taruna Ristansari] yang terletak di dukuh Tanjung Sari RT 13/03. Karang Taruna ini memiliki administrasi dan dokumentasi yang di terbitkan pada blog [http://ristansari.blogspot.co.id/ ristansari.blogspot.com]. Tidak hanya itu saja, '''Ristansari''' juga aktif di sosial media Facebook, Google+, dan Youtube. Melalui sejumlah konsep yang disampaikan dalam blog tersebut dapat dijadikan pandangan suburnya organisasi desa Blagung.
 
Pada tanggal 27 November 2016, Desa Blagung melakukan pembenahan organisasi kepemudaan yaitu melakukan pembentukan karang taruna induk. Pembentukan karang taruna ini sebagai upaya pembahruan terhadap karang taruna sebelum yakni Jangkung Muda kemudian diganti dengan [http://kartarperkab.blogspot.co.id/ karang taruna Perkab] yang merupakan singkatan dari Pesatuan Karang Taruna Desa Blagung (Perkab). KarTar Perkab dibentuk untuk mewadahi kegiatan kepemudaan dan menganyomi karang taruna tingkat Desa yang ada diseluruh desa Blagung.
 
{{desa
Baris 28 ⟶ 22:
Selain organisasi karang taruna di Desa Blagung juga tumbuh banyak organisasi kemasyarkatan baik berbasis sosial, pertanian, olahraga, pendidikan, dan lain sebagainya. Organisasi kepemudaan di tandai dengan adanya Karang Taruna Induk yakni [http://kartarperkab.blogspot.co.id/ KarTar Perkab], Karang Taruna tingkat Dukuh, [http://giatmakmur.blogspot.com/ Taruna Tani Giat Makmur], 4 Kelompok tani di Desa Blagung yang tergabung dalam gapoktan, [http://atiyasakarya.blogspot.co.id/ Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Atiyasa Karya], Tapak Suci Muhammadiyah Blagung, Remaja Masjid, Program Keluarga Harapan (PHK), Group Hadroh Kalijaga, dan lain sebagainya. Selain itu terdapat pula kegiatan lain yang selalu eksis walaupun belum atas nama organisasi seperti taman baca alquran (TPA) yang dikelola oleh Bapak Agus Bahran S.Ag di dk Tanjungsari RT 13/03 Blagung, Simo, Boyolali dan TPA di dukuh Cilak.
 
Jumlah karang taruna tingkat dukuh di Desa Blagung terdiri dari 22 Karang Taruna yang tersebar di 35 RT yang ada di Blagung. Beberapa karang taruna terdiri dari beberapa RT dan ada pula karang taruna yang teridiri hanya hanya RT. Semua karang taruna tersebut dinaungi oleh karang taruna induk yaitu karang taruna Perkab sebagai karang taruna Desa. Daftar karang taruna tingkat dukuh yang ada di Desa Blagung yaitu:
{| class="wikitable"
|1
|Hazanul Fatah
|Dukuh Plambong RT 1 dan 2
|-
|2
|Tunas Dahlia
|Dukuh Blagung Barat RT 3 dan 4
|-
|3
|Bakti Ananda
|Dukuh Blagung Timur RT 5, 6, dan 7
|-
|4
|Candrasari
|Dukuh Blagung RT 8 dan 10
|-
|5
|Candramuda
|Dukuh Candran RT 9
|-
|6
|Tanjung Muda
|Dukuh Tanjung Sari RT 11
|-
|7
|Tali Jiwo
|Dukuh Tanjung Sari RT 12
|-
|8
|Ristansari
|Dukuh Tanjung Sari RT 13
|-
|9
|<nowiki>-</nowiki>
|Dukuh Blagung RT 14
|-
|10
|Iregar
|Dukuh Gondangrejo RT 15
|-
|11
|<nowiki>-</nowiki>
|Dukuh Cilak RT 16 Dan 17
|-
|12
|Tunas Muda
|Dukuh Cilak RT 18 Da 19
|-
|13
|<nowiki>-</nowiki>
|Dukuh Krikilan RT 20 Dan 21
|-
|14
|<nowiki>-</nowiki>
|Dukuh Jetis RT 22 Dan 23
|-
|15
|Tunas Melati
|Dukuh Gebang RT 24 dan 26
|-
|16
|Harapan Muda
|Dukuh Dukuh Gebang RT 25
|-
|17
|Karisma
|Dukuh Poncowidodo RT 28
|-
|18
|Tunas Manunggal
|Dukuh Poncowidodo RT 29
|-
|19
|Alwis
|Dukuh Poncowidodo RT 30
|-
|20
|Pancasari
|Dukuh Poncowidodo RT 31
|-
|21
|Detak Muda
|Dukuh Poncowidodo RT 32 dan 33
|-
|22
|Tunas Muda
|Dukuh Bulurejo RT 34 dan 27
|}
Suburnya organisasi dan kegiatan yang sangat positif ini menjadi animo tersendiri bagi masyarakat desa Blagung yang kaya akan SDM mulai dari kanak, kanak, remaja, dewasa, hingga orang tua yang terwadahi dengan baik. Potensi intelektual yang diwadahi untuk selanjutnya memberikan pendidikan informal bagi anggota organisasi dan masyarakat secara umum.
 
'''Kepemudaan dan Karang Taruna'''
 
Salah satu organisasi yang cukup subur di Blagung adalah Karang Taruna. Karang Taruna yang ada di Desa Blagung di pecah dalam karang taruna RT, dimana hampir setiap RT memiliki karang taruna masing - masing atau karang taruna tingkat RT. Kesuburan karang taruna disebabkan karena banyaknya generasi muda yang tinggal di Desa atau tidak merantau. Potensi sumber daya manusia (SDM) di setiap RT diwadahi organisasi ini dengan program kegiatan yang berbeda - beda. Kesamaan kegiatan dari setiap karang taruna yaitu dalam hal kerja bakti nikahan (sinoman), kegiatan 17an, kerja bakti pembangunan, dan kegiatan karnaval kemerdekaan RI - 71 tahun 2016. Beberapa daftar karang taruna di Desa Blagung seperti karang taruna Ristansari, Tunas Muda, Karisma, Tali Jiwo, Candra Muda, Bakti Ananda, Detak Muda dan lain sebagainya. Salah satu contoh karang taruna yang memiliki agenda kegiatan rutin dan tahunan yaitu [http://ristansari.blogspot.co.id/ karang taruna Ristansari] yang terletak di dukuh Tanjung Sari RT 13/03. Karang Taruna ini memiliki administrasi dan dokumentasi yang di terbitkan pada blog [http://ristansari.blogspot.co.id/ ristansari.blogspot.com]. Tidak hanya itu saja, '''Ristansari''' juga aktif di sosial media Facebook, Google+, dan Youtube. Melalui sejumlah konsep yang disampaikan dalam blog tersebut dapat dijadikan pandangan suburnya organisasi desa Blagung.
 
Pada tanggal 27 November 2016, Desa Blagung melakukan pembenahan organisasi kepemudaan yaitu melakukan pembentukan karang taruna induk. Pembentukan karang taruna ini sebagai upaya pembahruan terhadap karang taruna sebelum yakni Jangkung Muda kemudian diganti dengan [http://kartarperkab.blogspot.co.id/ karang taruna Perkab] yang merupakan singkatan dari Pesatuan Karang Taruna Desa Blagung (Perkab). KarTar Perkab dibentuk untuk mewadahi kegiatan kepemudaan dan menganyomi karang taruna tingkat Desa yang ada diseluruh desa Blagung.
 
Jumlah karang taruna tingkat dukuh di Desa Blagung terdiri dari 22 Karang Taruna yang tersebar di 35 RT yang ada di Blagung. Beberapa karang taruna terdiri dari beberapa RT dan ada pula karang taruna yang teridiri hanya hanya RT. Semua karang taruna tersebut dinaungi oleh karang taruna induk yaitu karang taruna Perkab sebagai karang taruna Desa. Daftar karang taruna tingkat dukuh yang ada di Desa Blagung yaitu:
 
Hazanul Fatah Dukuh Plambong RT 1 dan 2, Tunas Dahlia Dukuh Blagung Barat RT 3 dan 4, Bakti Ananda Dukuh Blagung Timur RT 5, 6, dan 7, Candrasari Dukuh Blagung RT 8 dan 10, Candramuda Dukuh Candran RT 9, Tanjung Muda Dukuh Tanjung Sari RT 11, Tali Jiwo Dukuh Tanjung Sari RT 12, Ristansari Dukuh Tanjung Sari RT 13, Iregar Dukuh Gondangrejo RT 15, Tunas Muda Dukuh Cilak RT 18 Da 19, Tunas Melati Dukuh Gebang RT 24 dan 26, Harapan Muda Dukuh Dukuh Gebang RT 25, Karisma Dukuh Poncowidodo RT 28, Tunas Manunggal Dukuh Poncowidodo RT 29, Alwis Dukuh Poncowidodo RT 30, Pancasari Dukuh Poncowidodo RT 31, Detak Muda Dukuh Poncowidodo RT 32 dan 33, Tunas Muda Dukuh Bulurejo RT 34 dan 27
 
'''Sejarah Desa Blagung'''
 
Nama Blagung berasal dari kata "Mbel" dan "Agung". Mbel itu artinya tanah lempung/ lempur, sedangkan Agung artinya besar. Maka diartkan Mbel Agung adalah suatu tanah yang lempung atau kubangan lumpur yang lengket dengan lokasi yang luas atau besar. Dari situasi tanah yang ''ngembel'' tersebut maka diangkat menjadi nama Desa Blagung atau orang jawa mengejakanya dengan menambahkan huruf "M" Mblagung. Lokasi Mbel Agung masih dapat di jumpai hingga tahun 2017 ini yakni sebelah barat Balai Desa Blagung. Jika anda melewati balai desa Blagung silahkan silat jalan utama sebelah barat desa Blagung yang rusak. Kerusakan ini diasumsikan karena kontur tanahnya yang empuk sehingga sangat mudah rusak, sedangkan jalan sebelum dan sesudahnya masih bangus.
 
Mbel Agung dulu digunakan untuk mengembala kerbau, kerbau - kerbau tersebut berkubang di lokasi tersebut karena kerbau menyukai lumpur. Seiring dengan perkembangan jaman sudah tidak ada lagi kerbau dan sekarang menjadi lokasi persawahan.
 
Perkampungan di Desa Blagung termasuk perkampungan baru, terutama dukuh - dukuh sepanjang Jl. Simo - Kacangan KM 5 - 6. Dulu warga emggan di pinggir jalan karena takut dengan penjajah Belanda. Lokasi - lokasi tersebut dulunya merupakan kebun kopi dan kebun karet. Maka dikenal dengan nama "Kopen" dari kata "Kopi" sedangkan warga tinggal di dukuh Gebang, Jetis, Krikilan, dan Cilak. Dukuh - dukuh tersebut sebagai "Desa" atau "Ndeso" dalam artinya dukuh tersebut sebagai desanya dan kebun mereka disebut sebagai kopen. Pasca penjajahan belanda warga mulai mendirikan rumah - rumah di ''Kopen'' akan tetapi masih membelakangi jalan. Misalkan di Dukuh Tanjung Sari rumah masih menghadap ke selatan padahal jalanya berada di sebelah utara. Hal ini karena masih takut dengan belanda. Setelah situasi lebih aman, maka rumah - rumah sudah mulai menghadap ke utara dan sekarang ''Kopen'' sudah menjadi dukuh - dukuh baru.
 
Asal mula desa blagung tidak lepas dari desa sebelah baratnya yakni desa Kedung lengkong. Konon pada zaman dahulu Sultan Demak pernah mengirim utusan ke Pengging. Utusan Demak itu dikirim, karena Adipati Pengging yaitu Kebokenanga telah sekian lama tidak menghadap ke Kerajaan Demak. Hal ini berarti Adipati Pengging telah melalaikan kewajibannya.