Blagung, Simo, Boyolali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
asal nama blagung |
sejarah desa blagung |
||
Baris 36:
'''Sejarah Desa Blagung'''
Nama Blagung berasal dari kata "Mbel atau Embel" dan "Agung". Mbel itu artinya tanah lempung/ lempur, sedangkan Agung artinya besar. Maka diartkan Mbel Agung adalah suatu tanah yang lempung atau kubangan lumpur yang lengket dengan lokasi yang luas atau besar. Dari situasi tanah yang ''ngembel'' tersebut maka diangkat menjadi nama Desa Blagung atau orang jawa mengejakanya dengan menambahkan huruf "M" Mblagung. Lokasi Mbel Agung masih dapat di jumpai hingga tahun 2017 ini yakni sebelah barat Balai Desa Blagung. Jika anda melewati balai desa Blagung silahkan silat jalan utama sebelah barat desa Blagung yang rusak. Kerusakan ini diasumsikan karena kontur tanahnya yang empuk sehingga sangat mudah rusak, sedangkan jalan sebelum dan sesudahnya masih bangus.
Mbel Agung dulu digunakan untuk mengembala kerbau, kerbau - kerbau tersebut berkubang di lokasi tersebut karena kerbau menyukai lumpur. Seiring dengan perkembangan jaman sudah tidak ada lagi kerbau dan sekarang menjadi lokasi persawahan.
Baris 58:
Usai menunaikan shalat, tampak dari kejauhan dua orang laki-laki yang belum pernah mereka kenal, datang menghampiri tempat mereka berkumpul. Lalu, ditanyalah kedua orang tersebut akan tempat tinggal asalnya. Mereka menjawab bahwa asalnya dari Desa Embel Agung.
Atas kehendak Sunan, dua patah kata embel dan agung tadi agar dijadikan satu saja, yaitu blagung. Selanjutnya Sunan Kudus berpesan, kelak kemudian hari kalau tempat tersebut sudah menjadi ramai, dan dihuni manusia agar dinamakan Desa Blagung
Selanjutnya kedua orang dari Blagung tadi diberi pelajaran tentang agama dan amal perbuatan yang baik-baik yang sangat berguna bagi kehidupan mereka di dunia maupun di akherat. Tentu saja mereka sanggup dan berjanji akan melaksanakan sebaik-baiknya.
|