Wijayakusuma (bunga): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 33:
Bunga wijayakusuma mempunyai [[khasiat]] untuk meredam rasa [[sakit]] serta me[[netral]]isir pembekuan [[darah]].<ref name="Thomas"/> Bunga ini juga mempunyai daya mempercepat penyembuhan [[luka abses]].<ref name="Thomas"/> Caranya mudah, tinggal menumbuk satu helai daun wijayakusuma lalu oleskan pada luka dan setelah itu gunakan [[perban]] untuk membungkus luka yang telah diolesi tumbukan daun.<ref name="Thomas"/> Selain itu, bunga ini juga dapat mengobati bisul, cukup menempelkan bunganya pada bisul tersebut sebelum tidur dan melakukannya secara teratur.<ref name="Riyanti">G.W., Riyanti (2007).''Muslimah Cerdas dan Kreatif''.Jakarta:Qultum Media. Hal 73 Cet 1</ref> Selain itu, Wijayakusuma bisa digunakan sebagai obat anti [[radang]], obat [[batuk]], juga [[pendarahan]] ([[hemostatis]]).<ref name="Setiawan"/> Khasiat lainnya adalah mengatasi tuberkulosis paru dengan batuk asma, batuk darah dan muntah darah.<ref name="Arief">Hariana, Arief.''Tumbuhan Obat dan Khasiatnya''.Depok:Penebar Swadaya. Hal 162</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}Pranala Luar
* Sastra Jawa: Serat Centhini yang mengisahkan sejarah Mataram, khususnya suatu sejarah tempat bernama Pulo Bandhung -- sesuai dengan gambaran posisinya dan kisahnya di dalam teks tersebut, kemungkinan tempat tersebut sekarangadikenal sebagai pulau Nusakambangan-- dengan mitologi Kresna yang melabuhkan bungn Wijayakusuma yang selanjutnya menjadi sebuah pula http://www.sastra.org/kisah-cerita-dan-kronikal/68-serat-centhini/954-centhini-kamajaya-1986-1988-92-761-jilid-021-.