Pasar Senen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
menambahkan sub sub judul dan memberikan pengkayaan informasi tentang pasar senen
Baris 1:
{{ref improve|date=November 2013}}
{{bukan|Stasiun Pasar Senen}}
 
== Sejarah Pasar Senen ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Pasar Senen TMnr 20018021.jpg|thumb|300px|Pasar Senen pada tahun [[1970]]an]]'''Pasar Snees''' atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama '''Pasar Senen''' merupakan pasar tertua yang ada di [[Jakarta]]. Dinamai Pasar Snees karena pedagangan di pasar ini yang awalnya berlangsung setiap hari [[Senin]] dan didominasi oleh masyarakat etnis Tionghoa. Dalam perjalannya nama pasar ini berubah menjadi Vinck passer (merujuk kepada arsitek pengembangnya [[Yustinus Vinck]]).
 
Baris 13 ⟶ 15:
Fenomena kehebohan kawasan Pasar Senen sebagai pusat perekonomian dan hiburan semakin menjadi saat Gubernur Ali Sadikin mencanangkan pembangunan “Proyek Senen” yang dilengkapi fasilitas gedung parkir melingkar. Itulah lokasi gedung parkir pertama yang ada di Jakarta.
 
== Perkembangan Pasar Senen ==
Sayangnya sejak peristiwa kerusuhan massal tahun [[1998]], pamor kawasan Pasar Senen mulai meredup.
Sayangnya sejak peristiwa kerusuhan massal tahun [[1998]], pamor kawasan Pasar Senen mulai meredup, apalagi di timur pasar senen telah dibangun pusat perbelanjaan modern Plaza Atrium yang otomatis menyedot pengunjung untuk berbelanja disana daripada ke Pasar Senen. Seiring dengan perkembangan jaman, kawasan Pasar Senen mulai ditinggalkan. Kemegahan dan kemewahannya perlahan memudar. Kios-kios besar kini digantikan oleh para pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya hingga tepi jalan. Kawasan pasar bersejarah itupun mulai menjadi kumuh dan tidak terawat. Pada awal tahun 2000 an Pasar Senen terkenal dengan salah satu daerah rawan di ibukota, sehingga semakin membuat enggan para konsumen untuk bertransaksi di pasar senen.
 
Upaya restrukturisasi dan modernisasi Pasar Senen sebenarnya sudah mulai dilakukan, tepatnya pada tahun 2011 telah dibangun proyek Jembatan penghubung antara Plaza Atrium dengan Pasar Senen (bagian utara). Jembatan penghubung dengan konsep modern, dengan memadukan antara bangunan jembatan dengan kios-kios di sepanjang jembatan ini diharapkan mampu menggerakkan konsumen untuk dapat meramaikan Pasar Senen sekaligus menambah keragaman produk yang dijual antara Plaza Atrium dan Pasar Senen.
Kini, kawasan Pasar Senen mulai ditinggalkan. Kemegahan dan kemewahannya perlahan memudar. Kios-kios besar kini digantikan oleh para pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya hingga tepi jalan. Kawasan pasar bersejarah itupun mulai menjadi kumuh dan tidak terawat.
 
== Catatan Kelam Kebakaran Pasar Senen ==
Pada hari Jumat, 25 April 2014, Pasar Senen terbakar. Lokasi kebakaran di Blok-3, Proyek Pasar Senen. Api melalap sebagian kios di pasar itu. Laporan dari TMC Polda Metro Jaya menyebutkan kebakaran terjadi pada pukul 04.20 WIB. Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 33 unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkam si jago merah. Hingga saat ini, pukul 07.29, kebakaran masih berlangsung.
 
Maful Ashari, operator penerangan Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, menjelaskan dari 33 unit mobil branwier yang diturunkan, lima di antaranya menggunakan mobil pemadam bantuan dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur. Sedangkan lima unit lainnya merupakan kendaraan unit bantuan operasional.
 
Kebakaran ini adalah kesekian kali terjadi di Jakarta. Pada Sabtu, 19 April 2014, kebakaran terjadi di kawasan Cipayung dan menewaskan tiga orang.
 
Pada Kamis, 19 Januari 2017, kebakaran kembali terjadi di Blok III Pasar Senen, [[Jakarta Pusat]], sekitar pukul 04.20 WIB, dan 56 unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar blok pasar itu.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-3399826/kebakaran-pasar-senen-jumlah-mobil-damkar-bertambah-jadi-56|title=Kebakaran Pasar Senen, Jumlah Mobil Damkar Bertambah Jadi 56|last=|first=|date=19 January 2017|work=|newspaper=detik.com|access-date=2017-01-19|via=}}</ref>