Wikipedia:Bak pasir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Dibersihkan secara otomatis |
k perkembangan Generasi Internet |
||
Baris 1:
<!-- Lakukan uji coba di bawah baris ini, halaman ini hanya untuk uji coba dan dikosongkan bot (HsfBot) secara otomatis. -->
“KAUM MUDA GENERASI INTERNET, MOTOR PENGGERAK PERUBAHAN”
Generasi milenial, generasi internet, generasi digital!!! Itulah beberapa sebutan bagi generasi yang lahir antara tahun 1980an hingga akhir 1990an. Disebut generasi milenial, kerena mereka lahir dan tumbuh pada era menjelang berakhirnya millennium ke-2 menuju millennium ke-3 penanggalan masehi. Mereka tumbuh dan berkembang seiring dengan tumbuh dan berkembang seiring dengan tumbuh dan berkembangnya teknologi komunikasi internet, teknologi komunikasi digital, yang mempunyai dampak luar biasa besar pada berbagai bidanh kehidupan. Generasi ini juga disebut generasi Y (Gen Y), yang dibedakan dari generasi X(Gen X) yaitu yang lahir antara tahun 1960an hingga akhir 1970an .
Sesudah generasi Y , ada yang dikategorikan sebagai generasi Z (Gen Z), Yaitu mereka yang lahir saat dunia memasuki milineum ke 3(Mulai tahun 2000), ketika teknologi digital sudah mengalami perkembangan luar biasa. Oleh sebab itu, Gen Z ini juga dikatakan sebagai digital native, sebuah istilah yang dimaksud untuk menggambarkan bahwa mereka adalah generasi yang lahir dan tumbuh sepenuhnya pada era kecanggihan teknologi digital. Sebagai ‘warga pribumi dunia digital’ mereka memiliki cara berfikir, bersikap dan berperilaku yang berbeda dari generasi sebelumnya.
Kaum Muda, Motor Penggerak Perubahan !!!
Hingga hari ini, tahun 2016, Gen Y dan Gen Z berusia antara 16 hingga 35 tahunan, bisa dikategorikan sebagai kamu muda. Kaum muda merupakan golongan istimewa, bukan hanya karena sejumlah mereka berada pada lapisan terbesar dalam struktur masyarakat menurut kategori usia, namun juga karena potensi yang mereka miliki. Kaum muda adalah kelompok memiliki energy besar, selain secara fisik mereka relative lebih kuat dibanding kelompok usia lain, dalam hal pemikiran, kreativitas, keberanian pun mereka memiliki kelebihan. Seperti dibuktikan dalam sejarah diberbagai Negara, kaum muda selalu menjadi motor penggerak perubahan, pendobrak kebuntuan, pembongkar kepalsuan dalam upaya menegakan kebenaran dan mengatasi masalah yang dihadapi komunitas, bangsa dan tanah airnya. Di Indonesia kita mencatat kiprah para tokoh semcam Soekarno Hatta, Syahrir, Tan Malaka, dalam penggerakan merebut kemeerdekaan sejak mereka berusia belia. Pada pasca kemerdekaan RI kaum muda terus mengambil peran penting menciptakan perubahan-perubahan. Melalui kepeloporan kaum muda pula kekuasaan ototarian orde baru tumbang sehingga lahir era reformasi yang berlangsung hingga saat ini.
Kaum muda generasi milenial, generasi internet, digital native, pun masih di harapkan memiliki peran besar dalam ferak peradaban (ke) manusia (an). Namun, permasalahan dan tantanan yang ada saat ini berbeda dari pada masa sebelumnya. Kaum muda saat ini tidak lagi menghadapi penjajahan secara fisik oleh bangsa dan Negara lain seperti pada masa pra-kemerdekaan. Akan tetapi, mereka menghadapi serbuan berbagai barang konsumtif dari luar, gaya hidup serba material, kapitalistik, juga radikalisme dan kejahatan narkoba juga ada praktik-praktik intoleransi, deskriminasi, pelanggaran hak-hak asasi manusia, yang secara potensial mengancam perkembangan demokrasi. Sementara itu, soal kemiskinan pun masih membelit sebagian besar warga di Republik ini tak kalah gawatnya adalah masalah kerusakan lingkungan yang terjadi sebagai akibat berbagai kebijakan yang tidak memperhitungkan daya dukung lingkungan juga kibat salah urus dan keserakahan. Satu lagi, masalah besar saat ini di Indonesia yaitu korupsi yang kian marak dan massif, berlangsung dihampir semua lembaga pemerintahan, baik dipusat maupun didaerah dalam lingkungan eksekutif, legislative, yudikatif serta lembaga-lembaga penegak hukum.
Beragam persoalan diatas tidak terpisah satu sama lain, namun saling terkait, saling mempengaruhi. Soal yang bisa sebagai akibat dari soal lain, sekaligus bisa menjadi penyebab munculnya soal lain lagi. Oleh sebab itu, upaya penyelesaiannya tidak bisa bersifat sektoral, atas dasar ego masing-masing lembaga dan organisasi, melainkan menuntut kebijakan yang komprehensif dan penanganan integratif. Menyelesaikan permasalahan sangat kompleks ini, melainkan perlu dukungan dan keterlibatan semua unsure masyarakat. Bagaimna generasi milenial, generasi internet, warga pribumi dunia digital, berperan untuk ikut memecahkan aneka persoalan diatas.
Gen Y, Berpikir Digital !!!
Berbeda dari Gen X yang berkarakter cynical, Gen Y diinilai lebih optimistik , bersikap positif, dan sangat terdorong untuk mencapai mencapai kesuksesan. Mereka meyakini bahwa kesuksesan hanya bisa dicapai melalui kerja keras. Hal lain yang membedakan dari generasi sebelumnya yaitu bahwa Gen Y ini cukup peduli terhadap persoalan-persoalan yang mempengaruhi secara signifikan dunia sekitar mereka dan mereka mempercayai bahwa melalui inovasi teknologi berbagai masalah itu bisa diatasi. Lain dari Gen X yang kurang berpartisipasi, Gen Y adalah generasi yang siap terlihat dan melibatkan diri dalam berbagai upaya pemecahan masalah. Mereka terbiasa dengan beragam kegiatan volunteer ,aktif dalam komunitas-komunitas, serta membangun jaringan kerja (networking ) secara nasional, bahkan internasional melalui internet.
Keakraban dengan dunia digital, internet, inilah yang sangat membedakan Gen Y dari generasi-generasi pendahulunya. Ketika menghadapi persoalan baik yang berkaitan dengan kepentingan individual mereka sendiri maupun lingkungan sosial. Komunis, atau masyarakat luas mereka mencoba berpikir dalam kerangka teknologi digital yang diyakini sebagai Sumber inspirasi dan sarana untuk memecahkan berbagai problem. Pada penyelenggaraan pemilu 2004 khusus nya saat pilpres kita menyaksikan bagaimana anak-anak generasi internet ini terlihat dan melibatkan diri dalam pesta demokrasi itu. Berbeda dari generasi sebelumnya yang cenderung pasif memilih golput, anak-anak Gen Y secara aktif berpartisipasi untuk mendukung dan memilih kandidat yang dijagokan. Mereka melakukan nya melalui media internet khususnya media sosial, blog sosial maupun pribadi. Sebagian dari mereka mencoba berdiri ditengah diantara pendukung kandidat presiden yang saling bersebrangan dengan membangun jaringan untuk mengontrol agar keseluruhan tahapan pemilu dilaksanakan secara jujur, bersih, transparan, dan akuntabel.
Ketika polarisasi pendukung kedua pasangan calon presiden-wakil presiden mengental, sejumlah anak muda tergerak membangun situs yang bisa menjadi rujukan publik dalam melihat proses perhitungan secara riil.Situs kawalpemilu.org tersebut membuat tabulasi hasil rekapitulasi data scan yang diunduh dari situs resmi KPU (Kpu.go.id) Data dari KPU tersebut diunggah dan terus diperbarui sehingga menampilkan data secara real count. Melalui situs ini pengunjung bisa mepacal data sehingga bisa ikut mengontrol bila terjadi manipulasi. Situs ini dengan demikian membantu membangun transparansi pelaksanaan pemilu.
Situs kawalpemilu.org dibangun oleh beberapa anak muda yaiu Ainun Najib, warga negara indonesia yang bekerja di singapura sebagai konsultan teknologi informasi, felix halim seorang sofware engineer di pusat Google mountain view, Silicon Valley, California, Amerika Serikat, Andrian Kurniady juga seorang sofware engineer Google di sydney Australia, Ilham WK yang bekerja di Kaiserlautern, jerman serta Fajran Iman Rosadi yang bekerja di Amsterdam Belanda. Mereka kemungkinan dibantu oleh ratusan relawan yang bertugas menginput data mentah dari KPU.
Ainun najib dan kawan-kawan adalah representasi karakter Generasi Y Yang peduli terhadap persoalan negerinya dan percaya pada kekuatan teknologi digital-internet untuk membantu memecahkan persoalan. Bagi anak-anak Gen Y umumnya teknologi digital-internet adalah jawaban bagi banyak persoalan baik dibidang politik, ekonomi,sosial pun kebudayaan. Dibidang Politik internet merupakan media yang sangat membantu mewujudkan tatanan kehidupan politik demokratis. Douglas kellner (2002) dengan tegas menyatakan bahwa internet merupakan teknologi yang secara potensial sangat demokratis. Melalui jaringan internet, siapapun yang memiliki akses terhadap teknologi ini bisa terlibat dalam bulletin-bulletin komunitas, website, situs-situs konferensi,ruang obrolan (Chat Rooms) yang memungkinkan berlangsungnya komunikasi secara interaktif. Saat ini cukup banyak situs-situs yang menyelenggarakan ruang diskusi tentang berbagai masalah sosial dan politik yang memberi akses bagi pengguna internet untuk terlibat Demokrasi dijagat maya (cyber democracy) ini membangun suatu bentuk baru interaktif dan dialog publik dan memperluas konsepsi kita tentang demokrasi.
Kellner mengungkapkan, ruang publik baru dari jagat maya ini memang tidak bisa menggantikan debat dan diskusi langsung tatap muka, namun bisa mempengaruhi pengambilan keputusan secara signifikan. Hal ini pula yang tampaknya cukup disadari oleh anak-anak generasi Y, Mereka melihat internet bahkan bisa dimanfaatkan untuk membangun solidaritas dan membangkitkan gerakan sosial (social movement) nyata untuk mempengaruhi pengambilan kebijakan oleh pemegang kekuasaan. Sejumlah gerakan sosial yang cukup fenomenal di tanah air antara lain gerakan melawan upaya kriminalisasi pemimpin KPK yang dikenal sebagai kasus “Cicak Vs Buaya” pada tahun 2009. Melalui media sosial anak-anak muda menyatakan dukungan nya kepada dua orang pemimpin KPK saat itu Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah yang ditahan aparat kepolisian. Mereka mencanangkan “Gerakan Satu Juta Facebookers dukung chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto” dan hanya dalam waktu seminggu dukungan satu juta facebookers pun tercapai. Ketika upaya kriminalisasi pemimpin KPK terjadi kembali pada awal tahun 2015- kali ini menimpa Bambang Widjojanto-Kaum muda kembali bergerak melalui media internet meluncurkan tagar “ Save KPK” yang diikuti berbagai aksi nyata mendukung unsur pemimpin KPK tersebut.
|