Kota Padang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 479:
Penemuan cadangan batubara di [[Kota Sawahlunto]] mendorong Pemerintah [[Hindia Belanda]] membangun rel kereta api serta rute jalan baru melalui [[Kota Padang Panjang]] sekarang, yang diselesaikan pada 1896.<ref>{{cite book|last=Colombijn|first=Freek|title=Paco-Paco (Kota) Padang|pages=65}}</ref> Jalur kereta api ini juga menghubungkan Kota Padang dengan kota-kota lain seperti Kota Pariaman, Kota Solok, Kota Bukittinggi, dan [[Kota Payakumbuh]]. Saat ini rel kereta api yang aktif hanyalah jaringan komuter [[Stasiun Padang|Padang]]–[[Stasiun Pariaman|Pariaman]] menggunakan [[kereta api Sibinuang]], dan [[Stasiun Indarung|Indarung]]–[[Stasiun Bukitputus|Bukitputus]] untuk pengangkutan semen ke pelabuhan. Railbus mulai dioperasikan pada tahun 2016 untuk melayani rute dari Kota Padang ke [[Bandara Internasional Minangkabau]]. Padang merupakan kota kedua di Indonesia, setelah Medan, yang mengoperasikan kereta bandara.<ref>http://www.harianhaluan.com [http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=12437:railbus-padang-bim-segera-dikirim&catid=1:haluan-padang&Itemid=70 Railbus Padang-BIM]. Diakses pada 1 Januari 2013.</ref>
Terminal Regional Bingkuang (TRB) di Air Pacah selesai dibangun tahun 1999 untuk menggantikan Terminal Lintas Andalas di Olo Ladang. Penggunaan TRB ini tidak seperti yang diharapkan, dan sampai beberapa tahun sesudahnya belum juga dapat menggantikan terminal lama.<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0310/21/daerah/634496.htm Akar Persoalan Terminal Bingkuang]. Kompas.</ref> Setelah gempa tanggal 30 September 2009 dan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011, TRB dialihfungsikan menjadi kawasan pusat pemerintahan kota. Akibatnya saat ini Padang menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang tidak mempunyai terminal.<ref>http://www.inilah.com [http://sindikasi.inilah.com/read/detail/1804394/perkantoran-di-aia-pacah-jangan-bongkar-pasang Perkantoran di Aia Pacah Jangan Bongkar Pasang]. Diakses pada 29 April 2012.</ref> Pada tahun 2015, pemerintah Kota Padang memulai pembangunan tiga terminal pengganti yakni, Terminal Lubuk Buaya untuk [[bus antarkota dalam provinsi]] (AKDP) arah utara dan [[bus antarkota antarprovinsi]] (AKAP), Terminal
Angkutan dalam kota dilayani oleh [[bus kota]], [[mikrolet]] dan [[taksi]]. Sementara saat ini di pusat kota masih dapat ditemukan [[bendi]] (sejenis kereta kuda), sedangkan [[ojek]] biasanya beroperasi di perumahan dan pinggiran kota. Pada awal tahun 2014, pemerintah mulai mengoperasikan bus massal [[Trans Padang]]. Dari enam koridor yang dirancang untuk sistem transporatsi ini, baru satu koridor yang beroperasi yaitu rute [[Lubuk Buaya, Koto Tangah, Padang|Lubuk Buaya]] hingga [[Pasar Raya Padang]] sepanjang 18 km.<ref>[http://hubdat.dephub.go.id/berita/1339-dirjen-darat-puji-pengoperasian-trans-padang Dirjen Darat Puji Pengoperasian Trans Padang]</ref>
|