[[Error]]
[[Error]]
=== Kemerdekaan dan tahun-tahun pertama ===
{{main|Perang Palestina 1948}}
Setelah 1945, Britania Raya menjadi terlibat dalam konflik kekerasan dengan Yahudi.<ref>{{harvnb|Fraser|2004|p=27}}</ref> Pada tahun 1947, pemerintah Britania menarik diri dari [[Mandat Britania atas Palestina|Mandat Palestina]], menyatakan bahwa Britania tidak dapat mencapai solusi yang diterima baik oleh orang Arab maupun Yahudi.<ref>{{cite paper|url=http://domino.un.org/UNISPAL.NSF/0a2a053971ccb56885256cef0073c6d4/2248af9a92b498718525694b007239c6!OpenDocument |publisher=United Nations |date=1949-04-20 |accessdate=2007-07-31 |title=Background Paper No. 47 (ST/DPI/SER.A/47)}}</ref> Badan [[PBB]] yang baru saja dibentuk kemudian menyetujui [[Rencana Pembagian PBB untuk Palestina|Rencana Pembagian PBB]] (Resolusi Majelis Umum PBB 18) pada 29 November 1947. Rencana pembagian ini membagi Palestina menjadi dua negara, satu negara Arab, dan satu negara Yahudi. [[Yerusalem]] ditujukan sebagai kota Internasional – ''[[corpus separatum]]'' – yang diadministrasi oleh PBB untuk menghindari konflik status kota tersebut.<ref>{{harvnb|Best|2003|pp=118–9}}</ref> Komunitas Yahudi menerima rencana tersebut,<ref>{{cite web|url=http://www.mfa.gov.il/MFA/Facts+About+Israel/History/HISTORY-+Foreign+Domination.htm |publisher=Israel Ministry of Foreign Affairs |title=History: Foreign Domination |date=2006-10-01 |accessdate=2007-07-06}}</ref> tetapi [[Liga Arab]] dan [[Komite Tinggi Arab]] menolaknya atas alasan kaum Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% dari seluruh penduduk di daerah ini.<ref>{{harvnb|Bregman|2002|p=40–1}}</ref> Pada 1 Desember 1947, Komite Tinggi Arab mendeklarasikan pemogokan selama 3 hari, dan kelompok-kelompok Arab mulai menyerang target-target Yahudi. Perang saudara dimulai ketika kaum Yahudi yang mula-mulanya bersifat defensif perlahan-lahan menjadi ofensif. Ekonomi warga Arab-Palestina runtuh dan sekitar 250.000 warga Arab-Palestina diusir ataupun melarikan diri.<ref>[[Benny Morris]] 1948: A History of the First Arab-Israeli War, Yale University Press, 2008.</ref>
Pada 14 Mei 1948, sehari sebelum akhir Mandat Britania, [[Agensi Yahudi]] memproklamasikan kemerdekaan dan menamakan negara yang didirikan tersebut sebagai "Israel". Sehari kemudian, gabungan lima negara Arab – Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon dan Irak –menyerang Israel, menimbulkan [[Perang Arab-Israel 1948]].<ref name="npr">{{cite web |url=http://www.npr.org/news/specials/mideast/history/history3.html |publisher=National Public Radio |title=Part 3: Partition, War and Independence |work=The Mideast: A Century of Conflict |accessdate=2007-07-13 |date=2002-10-02}}</ref> Maroko, Sudan, Yemen dan Arab Saudi juga membantu mengirimkan pasukan. Setelah satu tahun pertempuran, [[Perjanjian Gencatan Senjata 1949|genjatan senjata dideklarasikan]] dan batas wilayah sementara yang dikenal sebagai ''Garis Hijau'' ditentukan. Yordania kemudian menganeksasi wilayah yang dikenal sebagai [[Tepi Barat]] dan [[Yerusalem Timur]], sedangkan Mesir mengontrol [[Jalur Gaza]]. Israel kemudian diterima sebagai anggota [[PBB]] pada tanggal 11 Mei 1949.<ref>{{cite paper |url=http://domino.un.org/UNISPAL.NSF/1ce874ab1832a53e852570bb006dfaf6/0b3ab8d2a7c0273d8525694b00726d1b |publisher=The United Nations |title=Two Hundred and Seventh Plenary Meeting |date=1949-05-11 |accessdate=2007-07-13}}</ref> Selama konflik ini, sekitar 711.000 orang Arab Palestina (80% populasi Arab) mengungsi keluar Palestina.<ref name="un">{{cite paper|url=http://domino.un.org/unispal.nsf/9a798adbf322aff38525617b006d88d7/93037e3b939746de8525610200567883 |title=General Progress Report and Supplementary Report of the United Nations Conciliation Commission for Palestine, Covering the Period from December 11, 1949 to October 23, 1950 |accessdate=2007-07-13 |publisher=The United Nations Conciliation Commission |date=1950-10-23}} (U.N. General Assembly Official Records, Fifth Session, Supplement No. 18, Document A/1367/Rev. 1)</ref>
[[Berkas:UN Partition Plan For Palestine 1947.png|right|thumb|Peta rencana pembagian Palestina. Daerah berwarna jingga merupakan wilayah negara Yahudi, sedangkan daerah berwarna kuning merupakan wilayah negara Arab]]
Pada masa-masa awal kemerdekannya, gerakan [[Zionisme buruh]] yang dipimpin oleh Perdana Menteri [[David Ben-Gurion]] mendominasi politik Israel.<ref>{{harvnb|Lustick|1988|pp=37–9}}</ref><ref>{{cite web |url=http://lcweb2.loc.gov/frd/cs/iltoc.html |publisher=Library of Congress |title=Israel (Labor Zionism) |work=Country Studies}}</ref> Tahun-tahun ini ditandai dengan imigrasi massal para korban yang selamat dari [[Holocaust]] dan orang-orang Yahudi yang diusir dari tanah Arab. Populasi Israel meningkat dari 800.000 menjadi 2.000.000 dalam jangka waktu sepuluh tahun antara 1948 sampai dengan 1958.<ref>{{cite web |url=http://www1.cbs.gov.il/reader/shnaton/templ_shnaton_e.html?num_tab=st02_01&CYear=2006 |publisher=Israel Central Bureau of Statistics |accessdate=2007-08-07 |year=2006 |title=Population, by Religion and Population Group}}</ref> Kebanyakan pengungsi tersebut ditempatkan di perkemahan-perkemahan yang dikenal sebagai ''[[ma'abarot]]''. Sampai tahun 1952, 200.000 imigran bertempat tingal di kota kemah ini. Adanya desakan untuk menyelesaikan krisis ini memaksa Ben-Gurion menandatangani perjanjian antara Jerman Barat dengan Israel. Perjanjian ini menimbulkan protes besar kaum Yahudi yang tidak setuju Israel berhubungan dengan Jerman.<ref>{{harvnb|Shindler|2002|pp=49–50}}</ref>
Selama tahun 1950-an, Israel terus menerus diserang oleh militan Palestina yang kebanyakan berasal dari [[Jalur Gaza]] yang diduduki oleh Mesir.<ref>{{harvnb|Gilbert|2005|p=58}}</ref> Pada tahun 1956, Israel bergabung ke dalam [[Protokol Sèvres|sebuah aliansi rahasia]] bersama dengan [[Britania Raya]] dan [[Perancis]], yang betujuan untuk merebut kembali [[Terusan Suez]] yang sebelumnya telah dinasionalisasi oleh Mesir (lihat [[Krisis Suez]]). Walaupun berhasil merebut [[Semenanjung Sinai]], Israel dipaksa untuk mundur atas tekanan dari [[Amerika Serikat]] dan [[Uni Soviet]] sebagai ganti atas jaminan hak pelayaran Israel di [[Laut Merah]] dan Terusan Suez.<ref>{{cite web|url=http://history.sandiego.edu/GEN/20th/suez.html |publisher=University of San Diego |title=The Suez Crisis |accessdate=2007-07-15 |date=2005-12-05}}</ref>
Pada permulaan dekade selanjutnya, Israel berhasil menangkap dan mengadili [[Adolf Eichmann]], seorang penggagas utama [[Solusi Akhir]] yang bersembunyi di [[Argentina]].<ref>{{cite web |url=http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Holocaust/eichmann.html |title=Adolf Eichmann |publisher=Jewish Virtual Library |accessdate-2007-09-18}}</ref> Peradilan ini memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepedulian publik terhadap [[Holocaust]],<ref>{{harvnb|Cole|2003|p=27}}. "...the Eichmann trial, which did so much to raise public awareness of the Holocaust..."</ref> dan sampai sekarang Eichmann merupakan satu-satunya orang yang dieksekusi oleh Israel<ref>{{cite web |url=http://www.mfa.gov.il/MFA/Government/Law/Legal%20Issues%20and%20Rulings/JUSTICE%20MINISTRY%20REPLY%20TO%201995%20AMNESTY%20INTERNATION |publisher=Israel Ministry of Foreign Affairs |title=Justice Ministry Reply to Amnesty International Report |accessdate=2007-08-10 |date=1995-07-05}}</ref> walaupun [[John Demjanjuk]] juga dijatuhi hukuman mati sebelum kemudian putusan tersebut dibalikkan oleh [[Mahkamah Agung Israel]]<ref>[http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,978969,00.html Time: Ivan the Not-So-Terrible, Monday, Aug. 02, 1993]</ref>.
=== Konflik dan perjanjian damai ===
|