Koefisien atenuasi molar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Agung.karjono memindahkan halaman Absorptivitas molar ke Koefisien atenuasi molar: Menyesuaikan perkembangan IUPAC
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 2:
'''Koefisien atenuasi molar''' adalah ukuran kekuatan [[spesies kimia]] mengatenuasi cahaya pada [[panjang gelombang]] tertentu. Ini merupakan [[sifat intrinsik]] spesies. [[Satuan Internasional]] koefisien atenuasi molar adalah meter persegi per [[Mol (satuan)|mol]] ({{nobreak|m<sup>2</sup>/mol}}), tetapi pada prakteknya biasanya digunakan [[Konsentrasi molar#Satuan|M]]<sup>−1</sup>⋅cm<sup>−1</sup> or the L⋅mol<sup>−1</sup>⋅cm<sup>−1</sup>. Pada literatur lawas, cm<sup>2</sup>/mol kadang-kadang digunakan dengan angka yang 1.000 kali lebih besar. Koefisien atenuasi molar dikenal pula sebagai '''''koefisien ekstinsi molar''''' dan '''''absorptivitas molar''''', tetapi penggunaannya telah ditinggalkan oleh IUPAC.<ref>{{GoldBookRef|title=Extinction|file=E02293|accessdate=2015-03-15}}</ref><ref>{{GoldBookRef|title=Absorptivity|file=A00044|accessdate=2015-03-15}}</ref>
 
[[Absorbansi]] material yang hanya memiliki satu spesies atenuasi juga bergantung pada ketebalan sel dan konsentrasi spesies, sesuai [[hukum Beer–Lambert]]
Absorptivitas maupun Absorpivitas Molar selalu berhubungan dengan serapan, dalam Hukum Lambert, serapan berbanding lurus terhadap ketebalan [[sel]] yang disinari.<ref name="int"/> Menurut Hukum Beer, yang hanya berlaku untuk cahaya monokromatik dan larutan yang sangat encer, serapan berbanding lurus dengan [[konsentrasi]] (banyak molekul zat).<ref name="int"/> Kedua pernyataan ini dapat dijadikan satu dalam Hukum Lambert-Beer, sehingga diperoleh bahwa serapan berbanding lurus terhadap konsentrasi dan ketebalan sel, yang dapat ditulis persamaan, sebagai berikut:<ref name="int"/>
 
:<math>A = \varepsilon c\ell,</math>
A= a.b.c g/liter atau A= ε. b. c mol/liter
dengan
 
*''ε'' adala ''koefisien atenuasi molar'' material;
Dimana:<ref name="int"/>
*''c'' adalah [[konsentrasi]] spesies;
 
b*''ℓ'' =adalah ketebalan sel (cm).
A = serapan (tanpa dimensi)
a = absorptivitas (g<sup>−1</sup> cm<sup>−1</sup>)
b = ketebalan sel (cm)
 
c = konsentrasi (g.l<sup>−1</sup>)
 
ε = absorptivitas molar (M<sup>−1</sup> cm<sup>−1</sup>)
 
Menurut Roth dan Blaschke (1981), absorptivitas spesifik juga sering digunakan sebagai ganti absorptivitas.<ref name="int"/> Harga ini, memberikan serapan larutan 1 % (b/v) dengan ketebalan sel 1&nbsp;cm.<ref name="int"/>
Baris 22 ⟶ 14:
<!--
 
 
The [[absorbance]] of a material that has only one attenuating species also depends on the pathlength and the concentration of the species, according to the [[Beer–Lambert law]]
:<math>A = \varepsilon c\ell,</math>
where
*''ε'' is the ''molar attenuation coefficient'' of that material;
*''c'' is the [[amount concentration]] of those species;
*''ℓ'' is the pathlength.
 
Different disciplines have different conventions as to whether [[absorbance]] is decadic (10-based) or Napierian (e-based), i.e., defined with respect to the transmission via [[common logarithm]] (log<sub>10</sub>) or a [[natural logarithm]] (ln). The molar attenuation coefficient is usually decadic.<ref>[http://www.iupac.org/publications/analytical_compendium/Cha10sec213.pdf][http://www.iupac.org/publications/analytical_compendium/Cha10sec352.pdf][http://www.iupac.org/publications/analytical_compendium/Cha11sec2.pdf]</ref> When ambiguity exists, it is best to indicate which one applies.