Eksplorasi Sulawesi Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menghapus Kategori:Sulawesi Tengah; menambahkan Kategori:Sejarah Sulawesi Tengah menggunakan HotCat |
k Cleanup |
||
Baris 15:
== Penjelajahan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Leerlingen van de school van het Leger des Heils te Kulawi Midden-Celebes TMnr 10002280.jpg|thumb|right|Anak-anak sekolah di [[Kulawi, Sigi|Kulawi]]]]
Dua misionaris, [[A.C. Kruyt|Kruyt]] dan [[Nicolaus Adriani|Adriani]] memulai pekerjaan ini, dan beberapa tahun kemudian, dua
Lima tahun kemudian, pada tahun 1902, wilayah ini sekali lagi dikunjungi oleh orang Eropa. Pada saat itu, dua ilmuwan [[Swiss]], [[Paul Sarasin|Paul]] dan [[Fritz Sarasin]] memulai perjalanan berani mereka di Sulawesi dari Palu di utara ke [[Kota Palopo|Palopo]] di selatan. Selama perjalanan ini mereka mampu memetakan perairan di sepanjang perjalanan mereka, dan disebut [[Garis Sarasin]], serta memperbaiki arah pegunungan yang selama ini salah dipetakan. Mereka tercatat sebagai orang Eropa pertama mereka mengunjungi distrik Gimpu, Bada, dan Leboni.{{sfn|Kaudern|1925a|p=30}} Beberapa tahun kemudian, wilayah ini mulai dibuka oleh pasukan kolonial Belanda. Pada akhir tahun 1905, mereka memulai ekspedisi dari Kulawi dan Lindu, dan dalam lima tahun kemudian desa dan distrik pegunungan lainnya sudah harus tunduk kepada Pemerintah Belanda. Wilayah ini kemudian semakin sering dikunjungi oleh orang-orang Eropa, perwira Belanda yang dikawal patroli tentara asli daerah tersebut, pejabat sipil setempat (kebanyakan dari Palu dan Poso), serta para misionaris yang akan menyebarkan agama Kristen. Kruyt adalah salah satu orang Eropa pertama yang menuju ke arah Napu ketika wilayah itu telah dibuka oleh pasukan. Dari Napu, ia melanjutkan perjalanan ke Behoa dan Bada. Kemudian, dua misionaris tambahan dari Belanda, [[P. Schuyt]] dan [[P. Ten Kate]] didatangkan untuk bekerja di antara penduduk asli Napu.{{sfn|Kaudern|1925a|pp=30-31}}
|