Seni rupa Buddhisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 105:
 
==== Dinasti Qing ====
Pada masa [[Dinasti Qing]], para kaisar [[Manchuria|Manchu]] mendukung dan melindungi ajaran dan praktik agama Buddha atas dasar politis dan pribadi. [[Kaisar Shunzi]] adalah penganut Buddha aliran Chan yang taat, sementara penerusnya, [[kaisar Kangxi]] mempromosikan Buddhisme Tibet, dan mengaku bahwa dirinya adalah penitisan boddhisatwaBodhisatwa [[Manjusri]].<ref>{{citation | author = Weidner, Marsha Smith, & Patricia Ann Berger | title = Latter Days of the Law: Images of Chinese Buddhism, 850-1850 | place = Lawrence, [[Kansas|KS]] | publisher = Spencer Museum of Art, University of Kansas | year = 1994}}</ref> Pada masa [[Kaisar Qianlong]], perlindungan dan dukungan kekaisaran atas seni rupa Buddha mencapai puncaknya. Ia menugaskan beberapa karya religius dalam gaya Tibet; banyak diantaranya menampilkan sosok sang kaisar dalam wujud suci.<ref>Berger 1994, hal.113</ref>
 
Karya yang dihasilkan pada periode ini bercirikan paduan unik antara pendekatan artistik Tiongkok dan Tibet, menggabungkan ketelatenan akan detail ikonografi Tibet dengan elemen dekorasi Tiongkok. Tulisan kadang ditulis dalam bahasa Tionghoa, Manchu, Tibet, Mongolia, dan Sanskerta, sementara lukisan seringkali dibuat dengan warna-warna cerah.<ref>Berger 1994, hal.114-118</ref>