Kassian Cephas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Marfiadi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Oleh Nuraini Juliastuti
 
Nama Kassian Cephas tidak banyak dikenal orang sampai foto-foto karyanya dipamerkan di kraton mulai 11 Juni 1999 yang lalu di Bale Bang, Kraton Yogyakarta. Bahkan mungkin para mahasiswa yang kebetulan pernah mempelajari fotografi di bangku kuliah kurang begitu familiar dengan namanya. Literaratur-literatur sejarah Indonesia pun tidak pernah menyebut-nyebut namanya sebagai pribumi pertama yang berkarir sebagai fotografer profesional, atau menurut bahasa Gerrit Knaap (sejarawan Belanda yang menyusun buku "Cephas, Yogyakarta: photography in the Service of the Sultan" ) sebagai salah satu pionir modernitas. Namanya memang tidak seharum dan melekat di benak banyak orang seperti nama [[Wahidin Sudirohusodo]] atau KH. Dewantara yang sama-sama berasal dari Yogyakarta dan hidup satu jaman dengannya.
 
Apa yang menarik dari foto-foto karya Cephas? Dari foto-foto yang dipajang di Bale Bang dan di buku karya Knaap tampak bahwa Cephas memotret banyak hal: sultan dan keluarganya, bangunan-bangunan sekitar kraton, upacara garebeg di alun-alun, iring-iringan benda-benda untuk keperluan upacara, tari-tarian, pemandangan kota Yogya jaman itu saat jalan raya sepanjang Malioboro sampai depan Benteng Vredeberg masih sepi dan dipenuhi pohon-pohon besar di kiri-kanannya, sudut-sudut kota yang menurutnya menarik dan sebagainya.