Sejarah Indonesia (1945–1949): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 73:
# [[Pertempuran Laut Sibolga]], di [[Sibolga]] pada 12 Mei 1947, dipimpin oleh Letnan II Laut (TRI) Oswald Siahaan.
# [[Agresi Militer I]] pada 21 Juli-5 Agustus 1947.
# [[Pengeboman Semarang, Salatiga dan Ambarawa]] pada 29 Juli 1947, dengan perwira operasi Komodor Muda Udara (TNI) Halim Perdanakusuma.
# [[Penerjunan di Kalimantan]] pada 17 Oktober 1947, dengan perwira operasi Mayor Udara (TNI) Tjilik Riwut.
# [[Pembantaian Rawagede]] di Rawagede, [[Karawang]] pada 9 Desember 1947, akibat dari perburuan terhadap Kapten (TNI) Lukas Kustarjo.
# [[Agresi Militer II]] pada 19–20 Desember 1948.
# [[Bumi Hangus Pangkalan Udara Panasan]], di [[Surakarta]] pada 22 Desember 1948 dipimpin oleh Opsir Muda Udara (TNI) Wiriadinata.
# [[Serangan Umum 1 Maret 1949]], di [[Yogyakarta]] pada 1 Maret 1949, dipimpin oleh Letkol (TNI) Suharto.
# [[Serangan Umum Surakarta]], di [[Surakarta]] pada 7-10 Agustus 1949, dipimpin oleh Letkol (TNI) Slamet Rijadi.
|