Muhammad bin Tughj al-Ikhsyid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 76:
 
Pada masa itu, al-Muttaqi dengan Sayf al-Dawla kabur ke Raqqa sebelum Tuzun maju, namun khalifah makin terdesak Hamdaniyah, dan menulis kepada al-Ikhshid (diyakini pada awal musim dingin 943), untuk meminta bantuan.{{sfn|Bacharach|1975|p=602}} Hal tersebut kemudian ditanggapi dengan memajukan pasukan ke Suriah. Garisun Hamdaniyah menarik diri sebelum itu, dan pada September 944, al-Ikhshid mencapai Raqqa. Meyakini Hamdanids memberikan perjanjian mereka kepada Ibnu Ra'iq, ia menunggu sampai Sayf al-Dawla meninggalkan kota tersebut sebelum memasukkinya untuk menemui khalifah. Al-Ikhshid berupaya tanpa keberhasilan untuk membujuk al-Muttaqi datang dengannya ke Mesir, atau setidaknya singgah di Raqqa, sementara khalifah berusaya untuk mendorong al-Ikhshid untuk berpawai melawan Tuzun, yang kemudian ditolak.{{sfn|Bacharach|1975|pp=602–603}}{{sfn|Kennedy|2004|pp=196, 312}} Pertemuan tersebut tak membuahkan hasil, karena al-Ikhshid memberikan sebuah perjanjian yang mempertahankan hal-hal dari traktat serupa antara Khumarawayh Tuluniyah dan Khalifah [[al-Mu'tamid]] pada tahun 886. Khalifah tersebut mengakui otoritas al-Ikhshid atas Mesir, Suriah (dengan ''thughur''), dan [[Hejaz]] (disertai dengan penjagaan dari [[Haram (situs)|dua kota suci]] [[Mekkah]] dan [[Madinah]]), selama tiga puluh tahun, dengan hak suksesi warisan untuk putra-putra al-Ikhshid.{{sfn|Brett|2001|p=162}}{{sfn|Kennedy|2004|p=312}}{{sfn|Bianquis|1998|p=113}}{{sfn|Bacharach|1975|p=603}} Perkembangan tersebut diantisipasi oleh al-Ikhshid setahun sebelumnya, saat ia mengangkat putranya Unujur menjadi pemangku jabatannya saat ia sedang tidak ada di Mesir, meskipun Unujur belum akil baligh, dan memerintahkan sumpah persekutuan (''[[bay'a]]'') dinyatakan kepadanya.{{sfn|Bacharach|1975|p=601}} Selain itu, menurut komentar Michael Brett, kawasan yang melingkupinya "tercampur pemberkatan," karena kota-kota suci berada di bawah serbuan Qarmatian, sementara pawai-pawai ''thughur'' makin gencar dilakukan oleh Bizantium, dan Aleppo (dengan utara Suriah) dinaungi oleh Hamdaniyah.{{sfn|Brett|2001|p=162}}
 
Sesuai yang terjadi, al-Muttaqi didatangi oleh para emisaris Tuzun, yang menentang loyaliutasnya, untuk mebali ke Irak, hanya untuk merampas, membutakan dan melengserkan pada 12 Oktober dan digantikan oleh al-Mustakfi.{{sfn|Bacharach|1975|pp=602–603}}{{sfn|Kennedy|2004|pp=196, 312}} Al-Mustakfi merekonfirmasikan kegubernuran al-Ikhshid, namun pada titik ini merupakan sebuah isyarat kosong. Menurut J. L. Bacharach, meskipun sejarawan abad ke-13 [[Ibnu Sa'id al-Maghribi]] melaporkan bahwa al-Ikhshid mengambil ''bay'a'' dan membacakan salat Jumat dalam nama khalifah baru, berdasarkan pada bukti numismatik yang tersedia, ia tampak menunda pengakuan al-Mustakfi dan [[dinasti Buyid]]nya-yang didirikan oleh penerus [[al-Muti]] (memerintah 946–974) selama beberapa bulan termasuk mereka dalam koinnya, dalam sebuah tindakan yang memecah belah dan pernyataan jelas kemerdekaan ''de facto''-nya dari Baghdad.{{sfn|Bacharach|1975|pp=603–608}} Kemerdekaan tersebut juga diketahui oleh pihak lainnya, catatan kontemporer ''[[De Ceremoniis]]'' menyatakan bahwa dalam seperpantauan pemerintah Bizantium, "Emir Mesir" mencantumkan segel emas pada empat ''[[solidus (koin)|solidi]]'', suatu hal yang sama seperti yang dilakukan khalifah di Baghdad.{{sfn|Canard|1936|p=191}}
 
[[Berkas:Fragmentation of the Abbasid Caliphate.jpg|thumb|right|300px|Peta fragmentasi [[Kekhalifahan Abbasiyah]] pada abad ke-9 dan ke-10]]
Setelah ia bertemu dengan al-Muttaqi, al-Ikhshid kembali ke Mesir, meninggalkan lahan terbuka untuk ambisi Sayf al-Dawla. Pasukan Ikhshidid yang pergi ke Suriah relatif sadar, dan pemimpin Hamdaniyah, yang meraih dukungan dari Banu Kilab, memiliki sedikit kesulitan dalam menaklukan Aleppo pada 29 Oktober 944. Ia kemudian mulai meluaskan kekuasaannya atas provinsi-provinsi utara Suriah sampai Hims.{{sfn|Bianquis|1998|p=113}}{{sfn|Bacharach|1975|p=607}}{{sfn|Kennedy|2004|p=273}} Al-Ikhshid mengirim tentara di bawah duta [[Abu al-Misk Kafur]] dan Fatik melawan Hamdaniyah, namun dikalahkan di dekat [[Hamat]] dan menarik diri kembali ke Mesir, meninggalkan Damaskus dan Palestina di tangan Hamdaniyah.{{sfn|Bacharach|1975|p=608}} Al-Ikhshid kemudian memaksakan satu kampanye lagi pada April 945, namun pada saat yang sama, ia mengirim duta-duta kepada Sayf al-Dawla untuk mengadakan perjanjian tentang perbatasan dengan Ibnu Ra'iq: pangeran Hamdaniyah tetap mempertahankan utara Suriah, sementara al-Ikhshid membayarkannya upeti tahunan untuk wilayah Palestina dan Damaskus.{{sfn|Bacharach|1975|p=608}} Sayf al-Dawla menolak dan dikabarkan malah menyatakan bahwa ia akan menaklukan Mesir itu sendiri, namun al-Ikhshid ringan tangan: para agennya menjalin hubungan dengan beberapa pemimpin Hamdaniyah, dan ia memenangkan hati masyarakat Damaskus, yang menutup gerbang mereka dari Hamdaniyah dan membukanya untuk al-Ikhshid. Dua tentara tersebut bertemu di dekat Qinnasrin pada Mei, dimana Hamdaniyah kalah. Sayf al-Dawla kabur ke Raqqa, meninggalkan ibukotanya Aleppo ditaklukkan oleh al-Ikhshid.{{sfn|Bacharach|1975|p=608}}
 
== Referensi ==