Orang Arab Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 67:
 
== Perkembangan di Indonesia ==
[[Hadhrami|Kaum Arab Hadrami]] yang datang ke Nusantara sebelum abad ke-18 telah berasimilasi penuh dengan penduduk lokal. Sebagai produk asimilasinya, banyak anak keturunannya yang menggunakan nama-nama lokal daripada nama-nama Arab. Hal tersebut yang menyebabkan Kaum Arab Hadrami yang berimigrasi ke Nusantara sebelum abad ke-18 sulit diidentifikasi, kecuali mereka yang memang memiliki hubungan historis dengan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Sebagai contoh asimilasi antara Kaum Arab Hadrami dengan [[Pribumi-Nusantara]] adalah pernikahan antara [[Syarif Abdullah dariUmdatuddin|Syarif Abdullah Umdatuddin Azmatkhan]] ([[Kerajaan Champa|Raja Champa]] 1471 - 1478)<ref>{{Cite Mesirweb|url=http://www.royalark.net/Malaysia/kelant2.htm|title=KELANT2|website=www.royalark.net|access-date=2017-04-29}}</ref> dengan Rara Santang (puteri [[Prabu Siliwangi]]) yang kemudian berputera [[Sunan Gunung Jati|Syarif Hidayatullah]], dan menghasilkan anak keturunan dari [[Daftar Sultan Banten|Raja-raja Banten]] di ujung barat [[Pulau Jawa]], umumnya mereka dapat diidentifikasi dengan gelar kebangsawanannya seperti [[Tubagus]] atau [[Ratu]].<ref name=":5" /><ref>{{Cite news|url=https://www.bantenurban.com/cerita-gelar-tubagus-dan-ratu-di-banten/|title=Cerita gelar Tubagus dan Ratu di Banten - Bantenurban.com|last=Urbaner|date=2015-07-29|newspaper=Bantenurban.com|language=en-US|access-date=2017-04-18}}</ref>
 
Sedangkan mereka yang datang setelah abad ke-18, lebih sedikit yang melakukan asimilasi sehingga lebih mudah diidentifikasi dengan marga-marga yang mereka bawa, seperti Assegaf, al-Aydrus, al-Attas, dan lainnya.<ref name=":3" />