Masjid Agung Nurul Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 34:
 
== Sejarah ==
[[FileBerkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kantoor der Ombillinmijnen TMnr 10006986.jpg|thumb|left|Tampak cerobong asap saat menjadi PLTU]]
 
Pertumbuhan infrastruktur di [[Kota Sawahlunto]] yang dipicu oleh aktivitas pertambangan [[batu bara]] mengalami perkembangan pesat pada akhir abad ke-19. Sejalan dengan itu, untuk dapat menggerakkan berbagai mesin listrik pemerintah [[Hindia Belanda]] membangun [[pembangkit listrik tenaga uap|pusat pembangkit listrik bertenaga uap]] (PLTU) dengan memanfaatkan aliran [[Batang Lunto]] di [[Kubang Sirakuak Utara, Lembah Segar, Sawahlunto|Kubang Sirakuak]] pada tahun 1894.{{sfn|Asoka|2005}}{{sfn|PadangKini.com|2008}} Namun mengingat debit air sungai yang berada di pinggir PLTU tersebut kian berkurang, pemerintah Hindia Belanda kemudian membangun PLTU pengganti di [[Salak, Talawi, Sawahlunto|Salak]], [[Talawi, Sawahlunto|Talawi]] pada tahun 1924 yang memanfaatkan aliran [[Batang Ombilin]].{{sfn|Sumut Pos|2011}}