Qian Liu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glent (bicara | kontrib)
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 2:
'''Qian Liu''' ([[Hanzi]]: 钱镠, [[852]]-[[932]]) adalah seorang panglima perang pada akhir [[Dinasti Tang]]. Ketika Dinasti Tang runtuh pada tahun [[907]] dan [[Tiongkok]] terpecah menjadi negara-negara yang saling berperang ([[Zaman Lima Dinasti dan Sepuluh Negara]]), ia memproklamirkan dirinya sebagai Raja Wuyue (吴越国, sekarang wilayah yang meliputi [[Zhejiang]], [[Shanghai]], dan selatan [[Jiangsu]]).
 
== Kehidupan awal ==
Qian Liu dilahirkan di [[Lin’an]], Hangzhou dari keluarga petani kelas menengah. Ketika ibunya mengandungnya, ayahnya, Qian Kuan, sering mengalami mimpi buruk dan berbagai kejadian aneh sehingga ketika ia dilahirkan ayahnya yang takhayulan beranggapan bayi yang baru lahir itu adalah titisan [[iblis]] yang kelak membawa bencana dan bermaksud menenggelamkannya. Namun tetangga mereka, seorang nenek bermarga Wang, yang adalah penganut [[Budha]] yang saleh, mencegahnya. Nenek Wang yang juga adalah teman dekat Nyonya Qian membujuk Qian Kuan agar mengurungkan niatnya. Atas permintaan Nenek Wang dan istrinya akhirnya Qian Kuan memelihara bayi tersebut. Anak itu mendapat julukan Poliu (婆留, artinya dipelihara nenek) karena hidupnya diselamatkan oleh Nenek Wang.
 
Baris 9:
Situasi politik dan ekonomi yang carut-marut pada tahun-tahun terakhir Dinasti Tang membuat Qian tidak bisa mendapat pekerjaan yang layak sehingga ia sering melakukan aktivitas ilegal seperti menyelundupkan garam dan merampok para pejabat korup. Beberapa kali ia berurusan dengan polisi dan pejabat lokal namun selalu lolos dengan menyuap mereka. Namanya justru semakin populer di kalangan rakyat sebagai simbol perlawanan terhadap pemerintahan yang tiran.
 
== Awal karir ==
Tahun [[875]], masa pemerintahan [[Kaisar Tang Xizong]], adalah titik balik dalam kehidupan Qian. Ketika itu pemberontakan [[Huang Chao]] meletus dan pemerintah banyak merekrut orang untuk menjadi tentara guna memandamkan pemberontakan tersebut. [[Dong Chang]], residen Hangzhou, mengeluarkan perintah untuk merekrut tentara di wilayahnya. Qian Liu bersama dengan dua saudara angkatnya, [[Zhong Ming]] dan [[Zhong Liang]], menghadap Dong Chang untuk berbakti pada negara. Karena terkesan dengan kekuatan fisik Qian, Dong menguji ilmu bela dirinya dan puas dengan kemampuannya yang luar biasa. Maka Dong mengangkat Qian dan Zhong bersaudara sebagai ajudannya dengan tugas bertempur di garis depan.
 
Baris 16:
Setelah menghalau pasukan pemberontak Qian harus membantu atasannya, Dong Chang mengalahkan lawan politiknya Liu Hanhong, komisaris pengawas [[Yuezhou]], yang merasa iri atas keberhasilan Dong mengalahkan pemberontak. Tahun [[886]], Liu mencoba untuk menjebak Dong dan menghabisinya, namun berkat siasat Qian, Liu Hanhong lah yang balik terjebak. Liu terbunuh dan lima ribu pasukannya menyerah tanpa perlawanan. Pemerintah mengangkat Dong sebagai komisaris pengawas Yuezhou menggantikan Liu Hanhong, sementara Qian Liu menempati jabatan Dong sebelumnya sebagai residen Hangzhou. Qian memanggil keluarganya untuk pindah ke tempatnya yang baru dan ia menikahi saudari dari Zhong bersaudara.
 
== Melawan bekas atasan ==
Tahun [[895]], Dong Chang yang diam-diam menyimpan ambisi pribadi untuk mengambil keuntungan dari kondisi negara yang sedang kacau dan terobsesi sebuah ramalan yang mengatakan bahwa kelak akan muncul seorang kaisar bermarga Dong, mengirim surat rahasia pada Qian untuk merekrut dan melatih pasukan agar siap dipakai bila waktunya tiba. Qian terkejut dengan niat Dong untuk memberontak, walaupun Dong adalah bekas atasannya dan telah membuka peluang karir baginya, namun ia terikat kesetiaan pada negara, sehingga ia memutuskan untuk memberitahu istana mengenai hal ini sehingga kaisar menaikan pangkatnya menjadi gubernur militer Zhenhai dan gelar kebangsawanan.
 
Baris 25:
Dengan jatuhnya Yuezhou, moral pasukan Dong pun ikut jatuh. Mereka mulai dilanda kepanikan dan kehilangan semangat tempur, selain itu juga karena kelelahan dari pertempuran-pertempuran sebelumnya. Pasukan Dong yang semula diatas angin itu mulai porak-poranda, satu-persatu jenderalnya berguguran di medan perang. Pasukan Qian menjaga ketat setiap celah sehingga tidak memungkinkannya melarikan diri. Dong Chang sendiri akhirnya bunuh diri ketika hendak ditangkap, namun ada yang menyebutkan ia dibunuh oleh Gu Quanwu dalam perjalanan untuk dibawa menghadap Qian Liu. Setelah menghancurkan pasukan Dong, Qian menghukum mati seluruh anggota keluarga Dong di Yuezhou.
 
== Raja Wuyue ==
Setelah mengalahkan Dong Chang, [[Kaisar Tang Zhaozong]] yang sangat berterima kasih pada Qian, menganugerahi gelar Pangeran Pengcheng dan sertifikat penyelamatan (sebuah plakat besi yang dianugerahkan kaisar bagi mereka yang berjasa besar, untuk membebaskan para pemegangnya dan keturunannya dari tuntutan [[pidana]]). Tahun [[902]] ia menerima gelar sebagai Pangeran Yue dan disusul dua tahun kemudian sebagai Pangeran Wu dengan hak istimewa untuk mengangkat pejabat di 14 keresidenan.
 
Baris 31:
 
[[Berkas:Qian king Temple.JPG|thumb|200px|Kuil Raja Qian di tepi Danau Xihu, Hangzhou]]
Qian Liu adalah salah satu penguasa terbaik pada zaman yang penuh pergolakan itu. Dibawah kepemimpinannya, Kerajaan Wuyue berkembang pesat dan makmur. Karena secara geografis terletak jauh dari pusat konflik di dataran tengah, Kerajaan Wuyue selamat dari api peperangan. Sementara wilayah lain di Tiongkok tengah porak-poranda akibat perang, Wuyue relatif tenang, bahkan ekonominya maju pesat karena pelabuhan-pelabuhan lautnya. Qian mengembangkan pertanian di wilayah pesisir dan membangun tanggul-tanggul untuk menangkal banjir. Qian mangkat pada tahun 932 dalam usia 80 tahun dan digantikan oleh putranya, [[Qian Yuanguan]]. Tahun [[978]], [[Qian Chu]], Raja Wuyue terakhir menyerah secara baik-baik pada [[Kaisar Song Taizong|Zhao Kuangyi]], kaisar ke-2 dan adik dari [[Zhao Kuangyin]] yang berhasil mempersatukan Tiongkok dan mendirikan [[Dinasti Song]]. Keluarga Qian masih tetap diperlakukan dengan hormat oleh pemerintah Song, Qian Chu tetap berkuasa sebagai raja muda di wilayahnya. Putranya yang bernama [[Qian Weiyan]] menjadi politikus dan sastrawan terkenal Song. Salah satu keturunan Qian Liu lainnya bernama [[Qian Yi]] kelak menjadi [[hakim]] dan ahli kaligrafi terkenal pada masa Dinasti Song. Hingga kini kuil peringatan bagi raja-raja Qian yang dikenal dengan nama [[Kuil Raja Qian]] (钱王祠) masih berdiri dan menjadi objek wisata di pinggir [[Danau Xihu]], Hangzhou.
 
{{Kotak_mulai}}