Karena bandar udara ini dinilai bersejarah dalam perkembangan kedirgantaraan Indonesia, maka banyak komunitas-komunitas pencinta kedirgantaraan Indonesia yang menginginkan agar bekas bandar udara ini segera dilestarikan, serta dimuseumkan. Mereka adalah Komunitas Tintin Indonesia, Komunitas Save Ex Airport Kemajoran-Kemayoran (KMO), IndoFlyer, dan Komunitas ATCO Indonesia yang bersama-sama membuat petisi lalu akan segera diserahkan kepada [[Presiden Republik Indonesia]] dan [[Gubernur DKI Jakarta]].<ref>[https://www.change.org/p/selamatkan-menara-kemajoran-komplek-prj-kemayoran-jakarta-pusat-indonesia Petisi yang berisi tentang pelestarian Bandar Udara Kemayoran]</ref>
Namun, baru-baru ini pihak [[PT Angkasa Pura I]], Komunitas Save Ex Airport Kemajoran-Kemayoran (KMO), dan Komunitas Tintin Indonesia, mengadakan pertemuan pada tanggal [[31 Mei]] [[2016]] di [[Jakarta]]. Pertemuan ini adalah membahas mengenai rencana pembangunan sebuah Museum Bandar Udara Kemajoran Indonesia di bekas terminal Bandar udara. Gagasan ini rupanya disambut positif oleh Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran, yang ditindak lanjuti dengan napak tilas ke lokasi pada tanggal [[5 Juni]] [[2016]].<ref>[http://angkasa.co.id/komunitas/tak-jadi-digusur-ap-punya-rencana-lain-untuk-bandara-kemayoran AP I Punya Rencana Lain Untuk Bandara Kemayoran]</ref>
Pada tanggal 16 September 2016 dari pihak [[PT Angkasa Pura I]], yang diwakili oleh Bpk. M Asrori SE, Direktur Marketing & Development dan Bpk Zulkifli bertemu dengan Pembina dari Yayasan Museum Nasional Bandara Kemayoran yaitu Bpk. Ir. Deni Setiawan yang telah lebih dulu memulai gagasan pendirian Museum Nasional Bandara Kemayoran juga telah mengajukan gagasan ini ke [[Gubernur DKI Jakarta]] pada saat itu yaitu Bpk. Ir. Joko Widodo yang menyambut baik gagasan ini dengan mendisposisikan kepada Dinas Pariwisata DKI Jakarta dan juga telah mengusulkan hal ini ke perwakilan badan dunia UNESCO untuk Republik Indonesia di Perancis.
Dalam Hal ini [[PT Angkasa Pura I]] menjadi satu visi dan misi bersinergi dengan Yayasan Museum Nasional Bandara Kemayoran untuk melestarikan situs sejarah Bandar Udara Kemayoran. Pada tanggal 17 Februari 2017 Yayasan Museum Nasional Bandara Kemayoran telah mengajukan surat kepada [[Presiden Republik Indonesia]] Bpk. Ir. Joko Widodo yang berisi permohonan dukungan untuk menjadikan ex. Gedung Terminal A, Apron dan Ruang VIP juga Relief - Relief dan menara ATC Bandar Udara Kemayoran yang sudah bercagar budaya untuk dijadikan sebagai "MUSEUM NASIONAL BANDARA KEMAYORAN" (National Museum of Civil Aviation Kemayoran Airport) dangan tembusan ke Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kementrian Pemuda dan Olah Raga dan [[Gubernur DKI Jakarta]]. Pada Tanggal 5 April 2017 dari seksi Sejarah dan Permuseuman (SP) Bidang Nilai Budaya dan Sejarah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta telah meninjau situs ex. Terminal A, APron dan Ruang VIP serta Relief - Relief untuk di daftarkan di Pusat Konservasi Cagar Budaya DKI Jakarta untuk di proses sebagai Benda Cagar Budaya sebagai penyelamatan situs dan bangunan bersejarah, Dari Litbang Kementrian Perhubungan Republik Indonesia atas surat tembusan Yayasan Museum Nasional Bandara Kemayoran ke [[Presiden Republik Indonesia]] juga telah meninjau ke lokasi ex. Gedung Terminal A, Apron dan Ruang VIP juga Relief - Relief dan menara ATC Bandar Udara Kemayoran dengan di dampingi [[PT Angkasa Pura I]] selaku BUMN dari Kementrian Perhubungan Republik Indonesia. Dan saat ini masih menunggu keputusan dari [[Presiden Republik Indonesia]] Bpk. Ir. Joko Widodo untuk dapat terealisasi.[[Pengguna:Museum nasional bandara kemayoran|Museum nasional bandara kemayoran]] ([[Pembicaraan Pengguna:Museum nasional bandara kemayoran|bicara]]) 5 Mei 2017 20.23 (UTC)