Pare, Kediri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 17:
Kecamatan Pare menjadi terkenal di seluruh dunia karena di sinilah [[antropologi|antropolog]] kaliber dunia, [[Clifford Geertz]] - yang saat itu masih menjadi mahasiswa doktoral - melakukan penelitian lapangannya yang kemudian ditulisnya sebagai sebuah buku yang berjudul ''[[The Religion of Java]]''. Dalam buku tersebut Geertz menyamarkan Pare dengan nama "Mojokuto". Di Pare, antropolog ini sering berdiskusi dan berkonsultasi dengan Kyai Yazid ibnu Thohir yang merupakan perintis adanya [[Kampung Inggris Pare|Kampung Inggris]], yang juga merupakan salah satu narasumber yang membantu antropolog tersebut dalam menyelesaikan bukunya.
Pare termasuk kota lama. Ini terbukti dari keberadaan dua candi tidak jauh dari pusat kota, yakni [[Candi Surawana]] dan [[Candi Tegowangi]], serta keberadaan patung "Budo" yang berada tepat di pusat kota. Ketiga peninggalan ini membuktikan bahwa Pare telah lahir ratusan tahun lalu. Dahulu di Pare terdapat jalur [[kereta api]] dari [[Kediri]] ke [[Jombang]], tetapi sekarang hanya tersisa relnya saja dan [[Stasiun Pare]].
Dahulu [[Stasiun Pare]] mempunyai jalur cabang menuju [[Stasiun Papar]]. Hanya sampai sekarang belum diketahui dengan pasti kapan kota Pare berdiri dan siapa pendirinya. == Lokasi ==
|