Teater Lingkar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 11:
Sistem keanggotaan yang terbuka dan sukarela membuat setiap orang yang punya minat terhadap seni peran dapat bergabung. Saat ini keanggotaan Teater Lingkar didominasi oleh anak muda dengan latar belakang status yang beragam, mulai dari pelajar, mahasiswa, buruh, pegawai swasta, pegawai negeri. Sikap kekeluargaan sangat dijunjung tinggi oleh setiap anggota. Pelestarian nilai-nilai budaya adalah salah satu misi sedang diemban oleh Teater Lingkar, dengan secara rutin setiap malam Jum’at Kliwon menyelenggarakan pergelaran [[wayang kulit]] di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) jalan Sriwijaya No 29 Semarang. Teater Lingkar juga melakukan kerjasama dengan Stasiun [[TVRI]] [[Jawa Tengah]] untuk menyiarkan pementasan mereka dengan mengusung lakon yang mudah dicerna oleh pemirsa televisi dengan acara bertajuk ''Guyon Mathon'', menyindir tapi tidak menimbulkan sakit hati orang lain.
 
Tercatat, beberapa nama seniman yang menjadi pegiat [[Teater Lingkar]] antara lain Maston (sutradara/aktor), Bung Kirno (Sutradara/Aktor), Budi Bobo (Aktor), Wiek Ariwibowo (Aktor), Prieh Raharjo (Sutradara/Aktor), Alm. Noer Laoet (Sutradara/aktor), Alm. Giwing Purba (Aktor/Penulis naskah), Ossie Widiastuti (Aktris), Eddie Morphin (Sutradara/aktor), [[Eko Tunas|,Eko Tunas]] ([[sastrawan]], penulis skenario), Prie GS ([[sastrawan]], penulis skenario), Jhony Nantono (praktisi televisi, penulis skenario), Agus Maladi Irianto (dekan FIB [[Undip]], aktor). Sampai sekarang, mereka masih menyumbangkan gagasan dan karyanya untuk perkembangan Teater Lingkar.
 
== Struktur organisasi ==