Biara (tempat tinggal): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 14:
Kata ''biara'' berasal dari kata ''vihāra'' dalam bahasa [[Sanskerta]] dan [[bahasa Pali]], yang berarti "kawasan tertutup tempat berjalan-jalan", dan mula-mula digunakan oleh umat Buddha sebagai sebutan untuk "kediaman" atau "tempat bernaung" para [[bhiksu|biksu]] pengembara sepanjang musim hujan. Dalam bahasa Indonesia, kata ''biara'' digunakan sebagai sebutan umum untuk tempat tinggal para petarak atau petapa, sementara biara agama Buddha secara khusus disebut sebagai ''wihara''.
 
Kata ''biara'' digunakan oleh umat Kristen sebagai padanan kata ''monasterium'' dalam [[bahasa Latin]] atau ''monastērion'' dalam [[bahasa Yunani]]. ''Monasterium'' sendiri berasal dari kata ''monastērion'' (''μοναστήριον''), bentuk netral dari kata ''monasterios'' (''μοναστήριος''), bentukan dari kata ''monazein'' (''μονάζειν'') yang berarti hidup menyendiri,.<ref>[http://www.etymonline.com/index.php?search=monastery&searchmode=none Online Etymology Dictionary]</ref> ''Monazein'' berasal dari akar kata ''monos'' (''μόνος'') yang berarti sendirian (mula-mula semua biarawan Kristen adalah [[rahib]] atau [[eremit|petapa]]); akhiran "-terion" bermakna "tempat". Istilah ''monastērion'' pertama kali digunakan menjelang abad pertama Masehi oleh filsuf [[Yahudi]], [[Filo]], dalam karya tulisnya ''De Vita Contemplativa'' (Perihal Hidup Merenung),'' bab III.
 
=== Istilah-istilah ===
Dalam artikel ini, istilah ''biara'' digunakan secara generik sebagai sebutan untuk tempat tinggal bagi segala macam paguyuban keagamaan. Agama Kristen [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]] dan beberapa mazhab [[Agama Buddha]] memiliki definisi yang agak spesifik dari istilah ini serta istilah-istilah lainterkait yang berkaitan dengannyalainnya.
 
Biara-biara [[Agama Buddha]] pada umumnya disebut [[wihara]] (bahasa [[Pali]]). Wihara dapat dihuni baik oleh pria maupun wanita. Istilah wihara dapat pula digunakan sebagai sebutan untuk [[tempat ibadah|rumah ibadat]] Agama Buddha. Biara Agama Buddha juga dikenal dengan sebutan ''[[gompa]]'' di Tibet, ''[[wat]]'' Di [[Thailand]], [[Laos]] dan [[Kamboja]], serta ''[[kyaung]]'' di [[Myanmar]].
 
Biara Kristen dapat berupa [[Keabbasan|Keabasan]] (dikepalai oleh seorang [[abbas|abas]]), [[priori|priorat]] (dikepalai oleh seorang [[prior]]), atau ''[[pertapaan]]'' (tempat tinggal [[eremit|petapa]]). Biara dapat dihuni oleh paguyuban pria ([[biarawan]]) atau wanita ([[biarawati]]). Dalam [[Kekristenan Timur|Gereja Kristen Timur]], paguyuban terkecil para petarak disebut ''[[skete]]'', dan biara yang sangat besar atau penting dapat dianugerahi sebutandisebut ''[[laura]]''.
 
CaraDalam hidupbiara berguyubKristen, dalamcara biarahidup Kristenberguyub disebut [[senobitis]], berlawanan dengan cara hidup [[anakoritis]] (cara hidup seorang [[anakorit]]) dan [[eremitis]] (cara hidup seorang [[eremit]]). Ada pula cara hidup "idioritmis", yang tumbuh subur pada masa pendudukan [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]] di Yunani dan Siprus, yakni rahib-rahib hidup bersama tetapi bolehdiperbolehkan memiliki harta-benda sendiripribadi dan tidak wajibdiwajibkan bekerja demi kepentingan bersama.
 
Dalam [[Agama Hindu]], biara disebut [[matha]], [[mandir]], [[kuil]], atau pun [[ashram|asrama]].