Terbelahnya bulan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
Baris 13:
== Perspektif lain ==
 
[[Al-Zamakhshari]], seorang komentator terkenal Alquran, mengakui perpecahan bulan sebagai salah satu keajaiban Muhammad. Tapi dia juga menyarankan agar pembubaran itu bisa terjadi hanya pada hari penghakiman. [4]<ref name="Mourison"/> Sarjana Muslim [[Abdullah Yusuf Ali|Yusuf Ali]]
memberikan tiga interpretasi yang berbeda terhadap ayat tersebut. Dia berpendapat bahwa mungkin ketiganya berlaku untuk ayat tersebut: Bulan pernah muncul terbelah pada saat Muhammad untuk meyakinkan orang-orang yang tidak beriman. Ini akan terbelah lagi ketika penghakiman hari mendekat (inilah masa lampau kenabian diambil untuk menunjukkan masa depan). Yusuf Ali menghubungkan kejadian ini dengan gangguan tata surya yang disebutkan di {{cite quran|75: |8-9.|style=nosup|expand=no}} Terakhir, dia mengatakan bahwa ayat-ayat itu bisa bersifat metaforis, yang berarti bahwa masalah tersebut telah menjadi jelas seperti bulan. [11]<ref name="Yusuf Ali">Yusuf Ali, ''Meaning of The Noble Qur’an'', Sura 54, v.1</ref>
 
Beberapa komentator dissenting yang tidak menerima narasi mukjizat percaya bahwa ayat tersebut hanya mengacu pada pemisahan bulan pada hari penghakiman. <ref name="Allameh">[9[Allameh Tabatabaei]], [12[Tafsir al-Mizan]], Verse 54:1-2</ref><ref>[http://holyquran.net/cgi-bin/majma.pl Majma Ul-Bayan]</ref> Demikian juga, M. A. S. Abdel Haleem menulis:
 
<blockquote>Bahasa Arab menggunakan bentuk lampau, seolah-olah hari itu sudah ada di sini, untuk membantu pembaca / pendengar membayangkan bagaimana jadinya. Beberapa komentator tradisional berpandangan bahwa ini menggambarkan peristiwa aktual pada zaman Nabi, namun ini jelas mengacu pada akhir dunia. [13]<ref>M. A. S. Abdel Haleem: ''The Qur'an, a new translation'', note to 54:1</ref></blockquote>
 
Beberapa ilmuwan Muslim mendalilkan dan percaya bahwa sebuah peristiwa Astronomi (sekarang diketahui) pasti terjadi pada saat itu, yang membuatnya tampak bagi para pengamat seolah-olah bulan telah terbelah menjadi dua, karena fenomena tersebut juga setidaknya terlihat di India. [14]<ref>http://www.cyberistan.org/islamic/farmas.html</ref> Salah satu peristiwa lunar yang mungkin terjadi adalah sebuah asteroid besar yang menabrak bulan, dan bulu-bulu dan puing-puing dari pemogokan menghalangi pandangan bulan yang cukup untuk membuatnya tampak seolah-olah Bulan telah membelah menjadi dua. Kemungkinan kedua bisa menjadi benda langit yang melintas antara Bumi dan Bulan dan menghalangi sebagian permukaan lunar untuk waktu yang singkat. Selain itu, dalam terang ayat yang diturunkan pada saat itu, kata "Saa'at" juga berarti revolusi spiritual, jadi acara tersebut juga melambangkan akhir budaya dan agama Arab Pagan yang menggunakan Bulan sebagai simbol atau bulan pemujaan mereka. Dewa.
 
Sejarawan Barat seperti A.J. Wensinck dan Denis Gril, menolak historisitas mukjizat tersebut dengan alasan bahwa Alquran sendiri menyangkal mukjizat, dalam pengertian tradisional mereka, sehubungan dengan Muhammad. <ref name="EoI-Muhammad">Wensinck, A.J. "Muʿd̲j̲iza." [7[Encyclopaedia of Islam]]. Edited by: P. Bearman , Th. Bianquis , C.E. Bosworth , E. van Donzel and W.P. Heinrichs. Brill, 2007.</ref><ref name="EoQ">Denis Gril, ''Miracles'', [15[Encyclopedia of the Qur'an]], Brill, 2007.</ref>
 
== Perdebatan tentang tak tergoyahkannya benda sorgawi ==