Terbelahnya bulan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
Baris 26:
== Perdebatan tentang tak tergoyahkannya benda sorgawi ==
 
QuranAl-Qur'an 54:{{cite quran|54|1-2|style=nosup|expand=no}} adalah bagian dari perdebatan antara para teolog Muslim abad pertengahan dan filsuf Muslim mengenai isu ketidaklayakan tubuh surgawi. Para filsuf berpendapat bahwa alam terdiri dari empat elemen mendasar: bumi, udara, api, dan air. Namun para filsuf ini berpendapat bahwa komposisi benda-benda langit itu berbeda. Keyakinan ini didasarkan pada pengamatan bahwa gerak benda sorgawi, tidak seperti benda-benda terestrial, melingkar dan tanpa ada awal atau akhir. Kemunculan kekekalan di dalam tubuh surgawi ini, membuat para filsuf menyimpulkan bahwa langit tidak dapat diganggu gugat. Para teolog di sisi lain mengusulkan konsepsi mereka sendiri tentang masalah terestrial: sifatnya terdiri dari atom-atom seragam yang diciptakan kembali setiap saat oleh Tuhan (gagasan terakhir ditambahkan untuk mempertahankan kemahakuasaan Allah melawan perambahan sebab-sebab sekunder yang independen) . Menurut konsepsi ini, tubuh surgawi pada dasarnya sama dengan tubuh terestrial, dan karenanya bisa ditembus. [4]<ref name="Mourison">Robert G. Mourison, ''The Portrayal of Nature in a Medieval Qur’an Commentary'', Studia Islamica, 2002</ref>
 
Untuk mengatasi implikasi pemahaman tradisional dari ayat Alquran 54:{{cite quran|54|1-2|style=nosup|expand=no}}, beberapa filsuf berpendapat bahwa ayat tersebut harus ditafsirkan secara metaforis (misalnya, ayat tersebut dapat merujuk pada gerhana bulan parsial yang kemudian dikaburkan oleh bumi dari bagian Bulan). [4]<ref name="Mourison"/>
 
== Sastra ==