Terbelahnya bulan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
Baris 17:
''Waktu (penghakiman) sudah dekat, dan bulan terbelah berantakan. Tetapi jika mereka melihat sebuah Tanda, mereka berpaling, dan berkata, "Ini adalah (tapi) sihir sementara.''</blockquote>
 
Tradisi dan cerita awal menjelaskan ayat ini sebagai [[mukjizat]] yang dilakukan oleh Muhammad, mengikuti permintaan beberapa anggota [[Quraisy]]. <ref>See for example,
Bukhari (5:28:208-211), Bukhari (4:56:830-832), Bukhari (6:60:345), Bukhari (6:60:349f.), Bukhari (6:60:387-391), Muslim (39:6721), Muslim (39:6724-6726), Muslim (39:6728-6730)</ref><ref name="Allameh"/> Kebanyakan komentator Muslim menerima keaslian tradisi tersebut. Ayat berikut 54: 2, "Tetapi jika mereka melihat sebuah tanda, mereka berpaling, dan berkata, 'Ini adalah (tapi) sihir sementara'" diambil untuk mendukung pandangan ini. <ref name="Allameh"/> Komentator klasik [[IbnIbnu Katsir]] memberi sebuah daftar tradisi awal yang menyebutkan kejadian tersebut: Sebuah tradisi yang dikirimkan pada otoritas [[Anas bin Malik]] menyatakan bahwa Muhammad membagi bulan setelah orang-orang Mekah[[Mekkah]] meminta mukjizat. Tradisi lain dari Malik ditransmisikan melalui rantai narasi lainnya, menyebutkan bahwa [[jabal an-Nur|gunung Nur]] terlihat antara dua bagian bulan (Gunung Nur terletak di [[Hijaz]]. Muslim percaya bahwa Muhammad menerima wahyu pertamanya dari Tuhan di sebuah gua di gunung ini, [[Gua Hira]] '). Tradisi yang diceritakan pada otoritas [[Jubair bin Mut'im]] dengan satu rangkaian transmisi mengatakan bahwa dua bagian bulan berdiri di dua gunung. Tradisi ini selanjutnya menyatakan bahwa orang [[Mekkah]] menanggapi dengan mengatakan "Muhammad telah membawa kita dengan sihirnya ... Jika dia bisa membawa kita dengan [[sihir]], dia tidak akan dapat melakukannya dengan semua orang." Tradisi yang dikirimkan pada otoritas Ibnu Abbas secara singkat menyebutkan kejadian tersebut dan tidak memberikan banyak rincian. <ref name="kathir">[[Ibn Kathir]], ''Tafsir ibn Kathir'', SuraSurah al-Qamar, versesayat 54:1-2</ref> Tradisi yang ditransmisikan pada otoritas Abdullah bin Masud menggambarkan kejadian tersebut sebagai berikut: <ref name="kathir"/><ref>[[Sahih Muslim]], ''The Book Giving Description of the Day of Judgement, Paradise and Hell'', Book 039, Number 6725</ref>
 
<blockquote>Kami bersama dengan Rasulullah di Mina, bulan itu terbagi menjadi dua. Salah satu bagiannya berada di belakang gunung dan yang lainnya berada di sisi gunung ini. Rasulullah saw. Bersabda kepada kami: Saksikanlah ini {{Hadith-usc|muslim|039|6725}}</blockquote>
Baris 24:
Narasi tersebut digunakan oleh beberapa orang Muslim kemudian untuk meyakinkan orang lain tentang kenabian Muhammad. Annemarie Schimmel misalnya mengutip yang berikut dari cendekiawan Muslim Qadi Iyad yang bekerja di abad ke 12:<ref name="Annemarie Schimmel"/>
 
<blockquote>Belum pernah dikatakan tentang orang-orang di bumi bahwa bulan diobservasi malam itu sedemikian rupa sehingga bisa dikatakan bahwa itu tidak terbelah. Bahkan jika ini telah dilaporkan dari berbagai tempat, sehingga seseorang harus mengesampingkan kemungkinan bahwa semua orang sepakat mengenai sebuah kebohongan, namun, kita tidak akan menganggap ini sebagai bukti sebaliknya, karena bulan tidak terlihat dengan cara yang sama. Oleh orang yang berbeda ... [[Gerhana]] terlihat di satu negara tapi tidak di negara lain; Dalam satu tempat itu total, di sisi lain hanya parsial.</blockquote>
 
== Kebenaran kisah ==