Geosentrisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Baris 137:
 
=== Islam ===
Kasus-kasus prominent geosentrisme modern dalam [[Islam]] sangat terisolasi. Hanya sedikit individu yang mengajarkan suatu pandangan geosentrik alam semesta. Salah satunya adalah Grand Mufti Saudi Arabia tahun 1993-1999, [[Abd al-Aziz ibn Abd Allah ibn Baaz]] ([[IbnBin Baz]]), yang mengajarkan pandangan ini antara tahun 1966-1985. Menurut Bin Baz: ”Telah tersebar pada zaman ini di kalangan para penulis dan pengajar bahwasanya bumi itu berputar sedangkan matahari itu tetap, dan pendapat ini diikuti oleh banyak orang, maka banyak sekali pertanyaan. Seputar masalah ini… Maka saya katakan: Al-Quran dan as-Sunnah serta kesepakatan para ulama dan realita yang ada menunjukan bahwa matahari itu beredar di garis edarnya sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah Ta’ala sedangkan bumi tetap tidak bergerak, yang mana Allah menyiapkan sebagai tempat tinggal dan Allah memantapkan dengan gunung-gunung agar tidak bergerak bersama mereka.”
 
Menurut Bin Baz, ”Telah tersebar pada zaman ini di kalangan para penulis dan pengajar bahwasanya [[bumi]] itu berputar sedangkan matahari itu tetap, dan pendapat ini diikuti oleh banyak orang, maka banyak sekali pertanyaan. Seputar masalah ini… Maka saya katakan: "[[Al-Quran]] dan [[as-Sunnah]] serta kesepakatan para [[ulama]] dan realita yang ada menunjukan bahwa [[matahari]] itu beredar di garis edarnya sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah Ta’ala sedangkan bumi tetap tidak bergerak, yang mana Allah menyiapkan sebagai tempat tinggal dan Allah memantapkan dengan gunung-gunung agar tidak bergerak bersama mereka.”
Syaikh [[al-Utsaimin]]: ”Adapun pendapat kami tentang peredaran matahari mengelilingi bumi yang dengannya akan terjadi perubahan siang dan malam, maka kami berpegang dengan zhohir dari nash al-Kitab dan as-Sunnah bahwasanya matahari yang bergerak mengelilingi bumi yang dengannya terjadi pergeseran waktu siang dengan malam. Sehingga ada dalil yang qoth’I yang bisa dijadikan hujjah untuk bisa memalingkan dhohir nash al-Kitab dan as-Sunnah, dan manakah dalil itu?"
 
Syaikh [[al-Utsaimin]]:, ”Adapun pendapat kami tentang peredaran matahari mengelilingi bumi yang dengannya akan terjadi perubahan siang dan malam, maka kami berpegang dengan zhohir dari nash al-Kitab dan as-Sunnah bahwasanya matahari yang bergerak mengelilingi bumi yang dengannya terjadi pergeseran waktu siang dengan malam. Sehingga ada dalil yang qoth’I yang bisa dijadikan hujjah untuk bisa memalingkan dhohir nash al-Kitab dan as-Sunnah, dan manakah dalil itu?"
Menurut Syaikh [[Albani]], dalam ilmu Geografi bumi memang bulat dan berputar, akan tetapi dalam ilmu agama, ia lebih cenderung memilih pendapat bahwa bumi dalam keadaan tetap dan datar, dengan dalil yang tersirat (bukan dalil tegas), karena tidak ada dalil yang tegas bahwa bumi itu bulat. Berikut adalah salah satu contoh dalil tidak tegas dalam ayat Qur'an yang menyatakan mataharilah yang berputar mengelilingi bumi, [[Ibrahim]] berkata, “…Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur…"<ref>Al Baqarah 2:258).</ref>
 
Menurut Syaikh [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|Syaikh Albani]], dalam"Dalam [[ilmu GeografiGeograf]]i bumi memang bulat dan berputar, akan tetapi dalam ilmu agama, ia lebih cenderung memilih pendapat bahwa bumi dalam keadaan tetap dan datar, dengan dalil yang tersirat (bukan dalil tegas), karena tidak ada dalil yang tegas bahwa bumi itu bulat. Berikut adalah salah satu contoh dalil tidak tegas dalam ayat Qur'an yang menyatakan mataharilah yang berputar mengelilingi bumi, [[Ibrahim]] berkata, “…Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur…"<ref>Al Baqarah 2:258).</ref>
 
Berikut adalah salah satu contoh dalil tidak tegas dalam ayat Qur'an yang menyatakan matahari-lah yang berputar mengelilingi bumi,
{{Cquote|[[Ibrahim]] berkata, “…Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur…" (Al Baqarah 2:258)}}
 
== Planetarium ==