Samaun Samadikun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zakiakhmad (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 1:
[[ImageBerkas:Samaun samadikun.jpg|right|200px|thumb|Prof. Dr. Samaun Samadikun]]
[[ImageBerkas:Samaun-bintang-mahaputra-utama.jpg|right|200px|thumb| Samaun Samadikun dengan Bintang Mahaputra Utama]]
[[ImageBerkas:Samaun-cover-buku-lipi.jpg|right|200px|thumb| Sampul Buku Samaun Samadikun yang diterbitkan oleh LIPI]]
[[ImageBerkas:Samaun-bersama-peneliti-PAUME.JPG|right|200px|thumb| Samaun bersama peneliti di PAUME]]
[[ImageBerkas:Samaun-cover-desertasi-s3.jpg|right|200px|thumb| Halaman judul desertasi Samaun Samadikun di Universitas Stanford, Amerika Serikat]]
[[ImageBerkas:Samaun-relative-pressure-sensor.JPG|right|200px|thumb| Salah satu penelitian Samaun Samadikun]]
[[ImageBerkas:Samaun-piagam-penghargaan-itb.jpg|right|200px|thumb| Piagam penghargaan ITB kepada Samaun Samadikun]]
'''Prof. Dr. Samaun Samadikun''' ([[15 April]] [[1931]] di [[Magetan]] - [[15 November]] [[2006]] di [[Jakarta]]) adalah seorang [[insinyur]], pendidik dan ilmuwan Indonesia. Prof. Samaun Samadikun adalah suami dari Roesdiningsih dan ayah dari M. Samawi dan Wisnu RP. Ia dikenal sebagai seorang figur dosen [[ITB]] dan pendidik yang sangat menonjol sebagai teladan. Penampilan lahiriah beliau sangat sederhana dan bersahaja tanpa mengurangi wibawa dan kehormatannya. Banyak orang menyebutnya Bapak Mikroelektronika Indonesia.
 
Prof. Samaun Samadikun menjadi mahasiswa Jurusan Teknik Elektro di ITB di awal tahun 1950an dan lulus sebagai insinyur. Ia kemudian memperoleh gelar [[Master of Science|M.Sc.]] (1957) dan [[Doctor of Philosophy|Ph.D.]] (1971) di bidang [[teknik elektro]] dari [[Universitas Stanford]] di [[Amerika Serikat]]. Beliau juga memperoleh Postgraduate Diploma bidang Nuclear Engineering dari [[Queen Mary, Universitas London]] (1960). Di Universitas Stanford pada tahun 1975, bersama K.D Wise, Prof. Samaun menciptakan paten, US Patent No 3,888,708 yang bertajuk, ''"Method for forming regions of predetermined in silicon"''.
 
Kariernya sebagai dosen diawali di Jurusan Teknik Elektro, [[Institut Teknologi Bandung]], [[1957]]. Ia menjadi [[profesor]] bidang [[elektronika]] tahun 1974. Semasa bertugas di ITB beliau pernah menjabat sebagai ketua Jurusan Teknik Elektro (1964-1967), dan mendirikan sekaligus menjabat sebagai direktur pertama dari [[Pusat Antar Universitas]] (PAU) Mikroelektronika (1984-1989), yang sekarang dikenal sebagai Pusat Mikroelektronika ITB.
 
Semasa ia menjadi mahasiswa ITB, terjadi konfrontasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Belanda terkait dengan Irian Barat (sekarang Papua). Hal ini mengakibatkan hengkangnya dosen-dosen ITB yang berasal dari Eropa, sehingga pendidikan di ITB terganggu akibat kekosongan staf. Samaun Samadikun termasuk gelombang pertama mahasiswa senior bangsa Indonesia yang direkrut sebagai dosen ITB. Mereka dikirim ke luar negeri untuk memperoleh gelar pascasarjana, dan kembali ke ITB untuk mengajar. Oleh sebab itu ia sering juga disebut salah satu pendiri Jurusan Teknik Elektro ITB dalam bentuk yang dikenal sekarang.
 
Beliau adalah penulis dan turut menulis banyak publikasi ilmiah nasional maupun internasional dalam bidang ''tunnel diodes'', instrumentasi [[teknik nuklir|nuklir]], fabrikasi IC, energi, industri elektronika, dan pendidikan serta editor buku "mikroelektronika".
 
Prof. Samaun Samadikun mengambil ''sabbatical leave'' ("cuti dari mengajar") dari ITB untuk menerima jabatan pada pemerintah pusat sebagai Direktur Binsarak DIKTI (1973-1978), Dirjen Energi, Departemen Pertambangan dan Energi (1978-1983), dan ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ([[LIPI]]) (1989-1995). Selepas masa jabatan di LIPI, Prof. Samaun Samadikun memutuskan untuk kembali ke ITB untuk mengajar di Departemen Teknik Elektro dan meneliti di PAU Mikroelektronika. Dalam periode ini beliau tetap aktif sebagai Wakil Ketua [[Dewan Riset Nasional]] (1993-1996) dan Komisaris Utama PT [[Lembaga Elektronika Nasional]] (LEN) (1993-1999). Meskipun kemudian resmi pensiun dari pegawai negeri sipil di Departemen Teknik Elektro, Prof. Samaun Samadikun tetap diminta untuk aktif dan berkegiatan baik di Departemen maupun di PAU Mikroelektronika (yang saat itu berganti nama menjadi PPAU Mikroelektronika). Bahkan sejak tahun 2001 hingga akhir hayatnya PPAU Mikroelektronika ITB menetapkan beliau sebagai peneliti senior.
 
Selain menjabat sebagai pimpinan, ia juga anggota [[Persatuan Insinyur Indonesia]] (PII). [[PII]] memberikannya penghargaan Adhikara Rekayasa tahun 1984. Beliau juga memperoleh penghargaan medali Pengabdi Ilmiah Nasional (1978), dan Medali Mahaputra Utama (1994) dari pemerintah Indonesia. Samaun Samadikun juga memperoleh "The 1998 Award of the Association of South Eastern Asian Nations ([[ASEAN]])" untuk menghargai dedikasinya pada dunia ilmu pengetahuan. Penghargaan tinggi lainnya yang diterimanya adalah Satya Lencana Karya Satya Kelas I, Hadiah Ilmu Pengetahuan 1979, Satya Lencana Dwidyasistha 1983 dari Menhankam/Pangab, dan "Meritorious Service Award", ASEAN COST, 1999.
Baris 22:
Prof. Samaun Samadikun adalah salah satu pendiri dari Akademi Ilmu Pengetahuan Islam (1986) dan salah satu pendiri [[Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia]]. Pada tahun 1987-1992 beliau menjadi Anggota [[MPR]] RI sebagai [[Utusan Golongan]].
 
Jasa-jasanya di bidang elektronika diakui dunia ilmu pengetahuan, termasuk cita-citanya menjadikan kota Bandung sebagai "Kota Chip" di Indonesia. Beliau memprakarsai program [[Bandung High Technology Valley]] (BHTV). Ia selalu mendorong adanya investasi global untuk industri elektronika agar terbuka lapangan kerja di bidang ini. Ia juga menginginkan industri elektronika Indonesia untuk lebih berorientasi ekspor, agar industri ini dapat menghasilkan devisa. Baginya, kemajuan industri elektronika Indonesia harus diukur dari jumlah nilai ekspor dan jumlah lapangan kerja.
 
Di tahun 2004, Prof. Samaun Samadikun mulai menderita sakit namun berhasil menjalani operasi di Perth Australia Oktober 2004. Sekembalinya dari Perth, ia kembali aktif seperti sediakala. Namun penyakit yang sama kembali menyerang beliau pada bulan September 2006. Setelah dirawat beberapa lama, beliau wafat tanggal [[15 November]] [[2006]] pukul 9.51 di Rumah Sakit MMC Kuningan Jakarta dan dimakamkan sehari berikutnya di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]] setelah disemayamkan pagi harinya di LIPI Jakarta. Wafatnya Prof Samaun Samadikun menjadi peristiwa dan berita nasional.
 
Pada hari Selasa, 11 Desember 2008, LIPI mengadakan acara peluncuran buku sebagai salah satu usaha untuk mengenang Samaun Samadikun. Buku setebal 253 halaman ini diterbitkan oleh LIPI Press. Berisi kumpulan tulisan-tulisan dari orang-orang yang pernah dekat dengan Samaun Samadikun semasa hidupnya.
Baris 53:
''Dan petani silikon terus berusaha''
 
== Pranala luar ==
* [http://www.ias-worldwide.org/profiles/prof63.htm Samaun Samadikun] di situs web IAS.
* [http://www.lipipress.com/data/docs/b_978_979_799_137_1.html Deskripsi Buku] Samaun Samadikun pada situs penerbit LIPI.
Baris 66:
 
{{DEFAULTSORT:Samadikun, Samaun}}
 
[[Kategori:Kelahiran 1931]]
[[Kategori:Kematian 2006]]