Rowobayem, Kemiri, Purworejo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
|kepadatan =-300 KK/Km
}}
'''Rowobayem''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Kemiri, Purworejo|Kemiri]], [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Desa ini terletak di sebelah utara [[Kutoarjo, Purworejo|Kutoarjo]]. Desa Rowobayem hanya berjarak sekira 1,5 Km berkendara dari pusat [[Kemiri, Purworejo|Kecamatan Kemiri]] dan 16 Km dari pusat [[Kabupaten Purworejo]] serta 4 Km dari [[Kutoarjo, Purworejo|Kutoarjo]]. Desa Rowobayem memiliki kontur wilayah berupa dataran rendah. Desa ini juga dilintasi dua [[sungai]] besar yaitu Sungai Lamat yang membelah wilayah sebelah barat dan Sungai Bedono yang mengalir disepanjang batas selatan Desa Rowobayem.
'''Rowobayem''' adalah desa yang terletal di sebelah utara Kutoarjo, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, dan beberapa yang cukup mencolok adalah terhamparnya lahan yang cukup luas untuk pembibitan pohon keras seperti Jati dan Albasia yang di pelopori oleh seorang guru SD bernama BURUS SUGIYONO pada tahun 1992, yang kini diikuti oleh sebagian besar masyarakat setempat karena jauh lebih banyak menghasilkan daripada hanya ditanami padi, oleh sebab itulah desa ini juga menjadi salah satu sentra produsen bibit albasia dan jati hingga saat ini.
 
{{kesenian}} Di desa Rowobayem terkenal dengan kesenian "Jaran Kepang ( Emblek )" dengan Nama Kelompoknya "Turonggoseto Gourp" disitu diceritakan seorang pemuda yang menari diiringi dengan tabuhan gendang danangklung,para pemainnya akan menari mengikuti iringan tabuhan gendang sampai mereka Kesurupan.dan penari yang kesurupan akan memakan apapun yang telah disediakan oleh pawangnya,seperti bunga-bungaan,dan lain sebagainya.mereka akan sembuh kembali apabila sudah diobati oleh pawangnya tersebut. Selain Kuda Lumping ada pula kesenian JANEN, hampir mirip Group Rebana namun lebih minimalis dan vokal suaranya lebih tinggi serta bersahutan.
== Batas wilayah ==
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
{{Batas_USBT
|utara= [[Kemiri Kidul, Kemiri, Purworejo|Desa Kemiri Kidul]]
|selatan= [[Kutoarjo, Purworejo|Kecamatan Kutoarjo]] dan [[Butuh, Purworejo|Kecamatan Butuh]]
|barat=[[Paitan, Kemiri, Purworejo|Desa Paitan]], [[Gedong, Kemiri, Purworejo|Desa Gedong]] dan [[Kemiri Kidul, Kemiri, Purworejo|Desa Kemiri Kidul]]
|timur=[[Kutoarjo, Purworejo|Kecamatan Kutoarjo]]
}}
 
== Pembagian Wilayah ==
# Dusun Kaligawi
# Dusun Karangpending
# Dusun Kranjan Lor
# Dusun Krajan Kidul
# Dusun Ngabean
# Dusun Rowobayem
 
== Penduduk ==
'''Rowobayem''' adalah desa yang terletal di sebelah utara Kutoarjo, mayoritasMayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, dan beberapa yang cukup mencolok adalah terhamparnya lahan yang cukup luas untuk pembibitan pohon keras seperti Jati dan Albasia yang di pelopori oleh seorang guru SD bernama BURUS SUGIYONO pada tahun 1992, yang kini diikuti oleh sebagian besar masyarakat setempat karena jauh lebih banyak menghasilkan daripada hanya ditanami padi, oleh sebab itulah desa ini juga menjadi salah satu sentra produsen bibit albasia dan jati hingga saat ini.
 
== Kesenian ==
{{kesenian}} Di desa Rowobayem terkenal dengan kesenian "Jaran Kepang ( Emblek[[kuda )"lumping]] dengan Nama Kelompoknya "''Turonggoseto Gourp"'' disitu diceritakan seorang pemuda yang menari diiringi dengan tabuhan gendang danangklung,para pemainnya akan menari mengikuti iringan tabuhan gendang sampai mereka Kesurupan.dan penari yang kesurupan akan memakan apapun yang telah disediakan oleh pawangnya,seperti bunga-bungaan,dan lain sebagainya.mereka akan sembuh kembali apabila sudah diobati oleh pawangnya tersebut. Selain Kuda Lumping ada pula kesenian JANEN, hampir mirip Group Rebana namun lebih minimalis dan vokal suaranya lebih tinggi serta bersahutan.
 
 
 
{{Kemiri, Purworejo}}