Kota Tegal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fachrian Muzaqi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Igho (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Fachrian Muzaqi) dan mengembalikan revisi 12948151 oleh Igho
Baris 281:
== Budaya ==
[[Berkas:Monuba.jpg|thumb|400px|Monumen Bahari di Komplek Pantai Alam Indah]]
Meskipun kota Tegal tidak diakui sebagai pusat budaya [[Jawa]], namun kesenian di sini berkembang cukup pesat. Berbagai macam diskusi budaya digelar dengan menghadirkan budayawan nasional dan lokal. Kesenian asli Kota Tegal adalah tari endel, [[sintren]], dan balo-balo. Ibu Sawitri merupakan generasi pertama penari endel. Kesenian [[Tarling]] juga diminati oleh masyarakat Kota Tegal, terbukti dengan banyaknya petarling yang manggung di sekitaran kota ini. Selain itu, seni sastra dan teater juga juga merupakan andalah Kota Tegal. Penyair Tegal yang termasuk dalam angkatan 66 adalah [[Piek Ardijanto Soeprijadi]] dan [[SN Ratmana]]. Sementara Widjati digolongkan ke dalam penyair Angkatan '00' (Kosong-kosong). Kota Tegal tercatat memiliki dua tokoh perfilman nasional yang cukup produktif yaitu [[Imam Tantowi]] (sutradara dan penulis skenario), dan [[Chaerul Umam]] (sutradara).
 
Beberapa teater yang kiprahnya menasional antara lain teater RSPD ([[Yono Daryono]] dan [[Eko Tunas]]), teater Puber (Nurhidayat Poso), teater Wong (M Enthieh Mudakir), teater Hisbuma ([[Dwi Ery Santoso]]), dan Teater Q ([[Rudi Iteng]]). Di bidang musik, tercatat beberapa nama yang menjadi cikal-bakal lahirnya musik Tegalan yaitu Hadi Utomo, [[KMSWT|Nurngudiono]] dan [[Lanang Setiawan]].