Kota Baubau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MyStori (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
| propinsi=[[Sulawesi Tenggara]]
| luas= 306
| penduduk= 136991154.877 Jiwa
| kepadatan= 447
| kecamatan= 68
| kelurahan= 3843
| kodearea= 0402
| bandar udara=[[Bandar Udara Internasional Sultan Murhum Kaimuddin|Sultan Murhum KaimuddinBetoambari]]
| zona = Waktu Indonesia Tengah [WITA] (UTC +8)
| motto= Tampil Mesra
(UTC +8)
| motto= Baubau Kota Semerbak
| lambang=[[Berkas:Baubau.png|150px]]
| peta=[[Berkas:Lokasi Sulawesi Tenggara Kota Bau-Bau.svg|300px]]
Baris 19 ⟶ 18:
| dauref =(2011)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2011/bulan/02/tanggal/17/id/590/|title=Perpres No. 6 Tahun 2011|date=2011-02-17|accessdate=2011-05-23}}</ref>
| dasar hukum= UU No. 13 Tahun 2001
| tanggal= [[17 Oktober 1541]] (Negara Kesultanan Buton) dan [[21 Juni]] [[2001]] (Negara Kesatuan Republik Indonesia)
| kepala daerah=[[Walikota]] dan [[Wakil Walikota]]
| nama kepala daerah = DrsDr. H. A.S. Tamrin, M.H dan Hj. Wa Ode Maasra Manarfa, S.Sos, M.Si
| web={{URL|http://www.baubaukota.go.id/}}
}}
Baris 37 ⟶ 36:
 
== Sejarah ==
Pada awalnya, Baubau merupakan pusat '''[[Kerajaan Buton (Wolio)]]''' yang berdiri pada awal abad ke-15 (1401–1499). [[Buton]] mulai dikenal dalam [[Sejarah Indonesia]] karena telah tercatat dalam naskah [[Nagarakretagama]] karya [[Prapanca]] pada Tahun [[1365]] Masehi dengan menyebut '''Buton''' atau '''Butuni''' sebagai Negeri (Desa) Keresian atau tempat tinggal para resi di mana terbentang taman dan didirikan lingga serta saluran air dengan rajanya bergelar '''Yang Mulia Mahaguru'''<ref name=Buton>[http://www.baubaukota.go.id/statik/23/sejarah.baubau.html Sejarah Kota Baubau]</ref>. Cikal bakal negeri Buton untuk menjadi sebuah Kerajaan pertama kali dirintis oleh kelompok '''[[Mia Patamiana]]''' (si empat orang) yaitu Sipanjonga, Simalui, Sitamanajo dan Sijawangkati yang oleh sumber lisan di Buton mereka berasal dari Semenanjung Tanah [[Melayu]] pada akhir abad ke-13<ref name="asalusul">Zaenuddin H.M., Asal usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe. Cetakan I: Oktober 2013. ISBN 978-602-11-3930-1. hal. 69-76</ref>.
 
Kejayaan masa [[Kerajaan Buton (Wolio)]] sampai [[Kesultanan Buton]] sejak berdiri pada tahun 1332 sampai dengan 1960 telah banyak meninggalkan warisan masa lalu yang gemilang<ref name=Buton/>. Sampai saat ini masih dapat disaksikan berupa peninggalan sejarah, budaya seperti naskah kuno yg tersimapan pada garis keturunan Laode dan Waode di pulau buton, sedangkan naskah lain masih banyak yg dibawa ke belanda oleh bangsa belanda sendiri pada saat penjajahan mereka dan arkeologi seperti kuburan raja dan sultan, benteng pertahanan keraton, pintu gerbang yg disebut lawa, meriam tua dan masih banyak lagi yang lainnya. Saat ini wilayah bekas Kesultanan Buton telah berdiri beberapa kabupaten dan kota, yaitu [[Kabupaten Buton]], [[Kabupaten Muna]], [[Kabupaten Wakatobi]], [[Kabupaten Bombana]], [[Kabupaten Buton Utara]], [[Kabupaten Muna Barat]], [[Kabupaten Buton Tengah]], [[Kabupaten Buton Selatan]], dan Kota Bau bau<ref name=asalusul/>.