Aksara Lontara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-frase, +frasa)
Not found
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler mengosongkan halaman [ * ]
Baris 1:
{{Infobox writing system
|name=Lontara
|altname={{script|lont|ᨒᨚᨈᨑ}}
|type = Abugida
|time = Abad 17 hingga sekarang
|languages = [[Bahasa Bugis|Bugis]], [[Bahasa Makassar|Makassar]], [[Bahasa Mandar|Mandar]]
|fam1={{hipotesis abjad aram-brahmi}}
|fam2=[[Aksara Pallawa]]
|fam3=[[Aksara Kawi|Aksara Kawi Kuno]]
|sisters={{keluarga kawi}}
|unicode = [http://www.unicode.org/charts/PDF/U1A00.pdf U+1A00–U+1A1F]
|iso15924=Bugi
|sample = Lotara name.png
|imagesize = 150px
}}
 
'''Lontara''' adalah [[aksara]] tradisional masyarakat [[Bugis]]-[[Makassar]]. Bentuk aksara lontara menurut budayawan Prof Mattulada (alm) berasal dari "sulapa eppa wala suji". Wala suji berasal dari kata ''wala'' yang artinya pemisah/pagar/penjaga dan ''suji'' yang berarti putri. '''Wala Suji''' adalah sejenis pagar bambu dalam acara ritual yang berbentuk belah ketupat. Sulapa eppa (empat sisi) adalah bentuk mistis kepercayaan [[Bugis]]-[[Makassar]] klasik yang menyimbolkan susunan semesta, api-air-angin-tanah. Huruf lontara ini pada umumnya dipakai untuk menulis tata aturan pemerintahan dan kemasyarakatan. Naskah ditulis pada daun [[lontar]] menggunakan lidi atau kalam yang terbuat dari ijuk kasar (kira-kira sebesar lidi).
 
== Sejarah ==
Lontara adalah perkembangan dari tulisan [[Kawi]] yang digunakan di kepulauan Indonesia sekitar tahun 800-an. Namun dari itu, tidak diketahui apakah Lontara merupakan turunan langsung dari Kawi atau dari kerabat Kawi lain karena kurangnya bukti. Terdapat teori yang menyatakan bahwa tulisan Lontara didasarkan pada tulisan [[Rejang]], Sumatra selatan karena adanya kesamaan grafis di antara dua tulisan tersebut. Namun hal ini tidak berdasar, karena beberapa huruf lontara merupakan perkembangan yang berumur lebih muda.<ref>{{cite journal|title=Variation in the Bugis/Makasarese script|year=1993|publisher=KITLV, Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies|pages=533–570|author=J. Noorduyn|journal=Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde|issue=149}}</ref>
 
Istilah "Lontara" juga mengacu pada literatur mengenai sejarah dan geneologi masyarakat [[Bugis]]. Contoh paling panjang dan terkenal barangkali merupakan mitos penciptaan bugis ''[[Sureq Galigo|Sure’ Galigo]]'', dengan jumlah halaman yang mencapai 6000 lembar. Lontara pernah dipakai untuk menulis berbagai macam dokumen, dari peta, hukum perdagangan, surat perjanjian, hingga buku harian. Dokumen-dokumen ini biasa ditulis dalam sebuah buku, namun terdapat juga medium tulis tradisional bernama [[Lontara’]], di mana selembar daun lontar yang panjang dan tipis digulungkan pada dua buah poros kayu sebagaimana halnya pita rekaman pada ''tape recorder''. Teks kemudian dibaca dengan menggulung lembar tipis tersebut dari kiri ke kanan.<ref>http://wacananusantara.org/lontaraq-dan-aksara-lontara-aksara-bugis/</ref>
 
Walaupun penggunaan aksara Latin telah menggantikan Lontara, tulisan ini masih dipakai dalam lingkup kecil masyarakat [[Bugis]] dan [[Makassar]]. Dalam komunitas Bugis, penggunaan Lontara terbatas dalam upacara seperti pernikahan, sementara di Makassar tulisan Lontara kadang dibubuhkan dalam tanda tangan dan dokumen pribadi.
 
== Penggunaan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gedeelte van het dagboek van de Vorsten van Gowa in oud Makassaarschrift TMnr 668-216.jpg|250px|thumb|Sebuah buku harian ber[[bahasa Makassar]] yang ditulis seorang puteri [[Gowa]]. Tanda baca [[Pallawa|palláwa]] ditulis dengan tinta merah, begitu juga beberapa nama dan [[bahasa Arab]].]]
 
Lontara adalah sistem tulisan [[abugida]] yang terdiri dari 23 konsonan. Seperti aksara [[Brahmi]] lainnya, setiap konsonan mempunyai vokal inheren /a/, dapat dibaca /ɔ/ dalam [[bahasa Bugis]] (artikulasi vokal inheren yang sama dapat ditemukan dalam [[aksara Jawa]]), yang diubah dengan pemberian diakritik tertentu menjadi vokal /i/, /u/, /e/, /ə/, atau /o/. Namun dari itu, Lontara tidak memiliki sebuah tanda [[virama]] (tanda pemati vokal) atau tanda konsonan akhir. Bunyi nasal /ŋ/, glotal /ʔ/, dan [[gemitasi]] konsonan dalam bahasa Bugis tidak ditulis. Karena itu, teks Lontara dapat menjadi sangat rancu bagi yang tidak terbiasa. Semisal {{script|lont|ᨔᨑ}} dapat dibaca ''sara'' 'kesedihan', ''sara''' 'menguasai', atau ''sarang'' 'sarang'.<ref>R. Tol (1992). [http://www.kitlv-journals.nl/files/pdf/art_BKI_1438.pdf ''Fish food on a tree branch; Hidden meanings in Bugis poetry'']</ref>
 
Masyarakat [[Bugis]] memanfaatkan kekurangan tulisan ini dalam permainan bahasa ''Basa to Bakke’'' {{script|lont|ᨅᨔ ᨈᨚ ᨅᨙᨀ}} ('bahasa orang-orang Bakke’') dan ''Elong maliung bəttuanna'' {{script|lont|ᨕᨒᨚ ᨆᨒᨗᨕᨘ ᨅᨛᨈᨘᨕᨊ}} ('lagu dengan arti dalam').<ref>R. Tol (1992). [http://www.kitlv-journals.nl/files/pdf/art_BKI_1438.pdf ''Fish food on a tree branch; Hidden meanings in Bugis poetry''], "Basa To Bakkeq".</ref> ''Basa to Bakke’'' hampir sama dengan mengejek, di mana dua kata dengan makna berbeda namun pengejaan yang sama dimanipulasi untuk membentuk frasa dengan makna tersembunyi. ''Elong maliung bettuanna'' juga bekerja dengan prinsip yang sama, di mana pendengar menerka cara baca yang benar dari suatu puisi tidak bermakna untuk menyingkap pesan dari puisi tersebut.
 
Lontara ditulis dari kiri ke kanan, namun tulisan ini juga dapat ditulis secara tidak beraturan ([[boustrophedon]]). Umumnya metode kedua diterapkan dalam buku harian Bugis tua, yang setiap halamannya direservasi untuk kejadian dalam satu hari saja. Ketika seorang penulis kehabisan tempat untuk kejadian satu hari, baris terakhir akan berbelok dan berputar dalam alur zig-zag hingga tidak tersisa tempat lagi di halaman tersebut.<ref>John McGlynn (2003), ''Indonesian Heritage – Vol 10 – Language & Literature''</ref>
 
== Bentuk aksara ==
[[Berkas:Lontara script.jpg|thumb|right|250px|Perbandingan bentuk ''Toa jangang-jangang'' (kiri), ''Bilang-bilang'' (kanan), and Lontara baru (tengah) di Museum Balla Lompoa, Sungguminasa, [[Gowa]] ]]
 
Huruf-huruf Lontara kontemporer dengan mudah dapat diidentifikasi dari bentuknya yang cenderung lebih kaku dan anguler dibanding [[aksara Brahmi]] lainnya. Terdapat dua varian tua yang bentuknya lebih melengkung; ''Toa jangang-jangang'' dan ''Bilang-bilang''. Lontara ditulis tanpa spasi (''[[scriptio continua]]'').
 
=== Konsonan ===
Konsonan Lontara (''indo’ surə’'' {{script|lont|ᨕᨗᨉᨚ ᨔᨘᨑᨛ}} or ''ina’ surə’'' {{script|lont|ᨕᨗᨊ ᨔᨘᨑᨛ}}) terdiri dari 23 huruf sebagai berikut:
 
{| border="1" cellpadding="3" style="border-collapse: collapse;text-align:center;"
|- bgcolor="#f0f0f0"
| ka || ga || nga || ngka || pa || ba || ma || mpa || ta || da || na || nra
|-
| [[Berkas:Buginese Ka.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Ga.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Nga.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Ngka.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Pa.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Ba.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Ma.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Mpa.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Ta.png|60px]] ||[[Berkas:Buginese Da.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Na.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Nra.png|60px]]
|-
| {{script|lont|ᨀ}} || {{script|lont|ᨁ}} || {{script|lont|ᨂ}} || {{script|lont|ᨃ}} || {{script|lont|ᨄ}} || {{script|lont|ᨅ}} || {{script|lont|ᨆ}} || {{script|lont|ᨇ}} || {{script|lont|ᨈ}} || {{script|lont|ᨉ}} || {{script|lont|ᨊ}} || {{script|lont|ᨋ}}
|- bgcolor="#f0f0f0"
|| ca || ja || nya || nca || ya || ra || la || wa || sa || a || ha
|-
|| [[Berkas:Buginese Ca.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Ja.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Nya.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Nca.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Ya.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Ra.png|60px]] || [[Berkas:Buginese La.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Wa.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Sa.png|60px]] || [[Berkas:Buginese A.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Ha.png|60px]]
|-
| {{script|lont|ᨌ}} || {{script|lont|ᨍ}} || {{script|lont|ᨎ}} || {{script|lont|ᨏ}} || {{script|lont|ᨐ}} || {{script|lont|ᨑ}} || {{script|lont|ᨒ}} || {{script|lont|ᨓ}} || {{script|lont|ᨔ}} || {{script|lont|ᨕ}} || {{script|lont|ᨖ}}
|}
 
Seperti yang sebelumnya dijelaskan, Lontara tidak memiliki tanda pemati vokal seperti halant atau [[virama]] yang umum dalam aksara-aksara Brahmi. Bunyi nasal /ŋ/, glotal /ʔ/, dan [[gemitasi]] konsonan dalam bahasa Bugis tidak ditulis (dengan pengecualian glotal awalm yang menggunakan konsonan kosong "a").
 
Empat klaster konsonant yang sering terjadi ditulis dengan huruf spesifik, yaitu ''ngka'' {{script|lont|ᨃ}}, ''mpa'' {{script|lont|ᨇ}}, ''nra'' {{script|lont|ᨋ}} dan''nca'' {{script|lont|ᨏ}}. "Nca" sebenarnya merepresentasikan bunyi "nyca" (/ɲca/), namun ditransliterasikan hanya sebagai "nca". Namun huruf-huruf tersebut tidak digunakan dalam [[bahasa Makassar]]. Huruf ''ha'' {{script|lont|ᨖ}} adalah tambahan baru karena pengaruh [[bahasa Arab]].
 
=== Vokal ===
Tanda baca vokal ({{script|lont|ᨕᨊ ᨔᨘᨑᨛ}} ''ana’ surə’'') digunakan untuk mengubah vokal inheren suatu konsonan. Terdapat 5 ''ana’ surə’'', dengan /ə/ tidak digunakan dalam [[bahasa Makassar]] karena dianggap tidak memiliki perbedaan fonologis dengan vokal inheren. Tanda baca dapat dibagi menjadi dua berdasarkan bentuknya; titik (''{{IPA|tətti’}}'') dan aksen (''{{IPA|kəccə’}}'').<ref>{{cite web|url=http://chimutluchu.wordpress.com/2010/04/09/lontara-ugi/ |title=Lontara’ Ugi « Dunia Kata-Kata Ku |publisher=Chimutluchu.wordpress.com |date=2010-04-09 |accessdate=2012-11-21}}</ref>
 
{| border="1" cellpadding="3" style="border-collapse: collapse;text-align:center;"
|- bgcolor="#f0f0f0" class=IPA
|- bgcolor="#f0f0f0"
| a || i || u || e || ə || o
|-
| || [[Berkas:Buginese Diacritic i.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Diacritic u.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Diacritic e.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Diacritic ə.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Diacritic o.png|60px]]
|- bgcolor="#f0f0f0"
| - || Tətti’ riasə’|| Tətti’ riawa || kəccə’ riolo || kəccə’ riasə’ || kəccə’ rimunri
|-
| [[Berkas:Buginese K with inherent vowel a.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Ki.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Ku.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Ke.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Kə.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Ko.png|60px]]
|-
| {{script|lont|ᨀ}} || {{script|lont|ᨀᨗ}} || {{script|lont|ᨀᨘ}} || {{script|lont|ᨀᨙ}} || {{script|lont|ᨀᨛ}} || {{script|lont|ᨀᨚ}}
|}
 
=== Diakritik lain ===
Untuk menulis kata asing dan mengurangi kerancuan, font Bugis terbaru menambahkan tiga diakritik yang menekan vokal inheren ([[virama]]), meng-nasalkan vokal ([[anusvara]]), dan menandakan glotal serta gemitasi huruf, tergantung posisi. Diakritik ini tidak terdapat dalam Lontara tradisional, dan juga tidak memiliki alokasi dalam Unicode. Namun inovasi ini dirasa berguna oleh para ahli Bugis, seperti Djirong Basang yang bekerja dengan projek Monotype Typography untuk menyiapkan font Lontara dalam mesin LASERCOMP photo typesetting.<ref>http://std.dkuug.dk/jtc1/sc2/wg2/docs/n2633r.pdf</ref>
 
{| border="1" cellpadding="3" style="border-collapse: collapse;text-align:center;"
|- bgcolor="#f0f0f0" class=IPA
|- bgcolor="#f0f0f0"
| virama || anusvara || glotal
|-
| [[Berkas:Buginese Diacritic vowel killer.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Diacritic nasalizer.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Diacritic glottal.png|60px]]
|}
 
=== Tanda baca ===
 
{| border="1" cellpadding="3" style="border-collapse: collapse;text-align:center;"
|- bgcolor="#f0f0f0" class=IPA
|- bgcolor="#f0f0f0"
| pallawa|| akhir bagian
|-
| [[Berkas:Buginese Puncuation pallawa.png|60px]] || [[Berkas:Buginese Puncuation end section.png|60px]]
|-
| {{script|lont|᨞}} || {{script|lont|᨟}}
|}
''[[Pallawa]]'', berfungsi sama seperti koma dan titik. Kadang, ''pallawa'' juga digunakan untuk pengulangan kata.
 
== Lihat pula ==
* [[Bahasa Bugis]]
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{commons category|Buginese script}}
 
* {{id}} [http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/32/dari_huruf_lontara_ke_latin.htm Dari huruf lontara ke latin]
* {{id}} [http://groups.google.com/group/aksara-salman Milis aksara-nusantara] sebagai ruang virtual komunikasi.
* {{id}} [http://www.unicode.org/charts/PDF/U1A00.pdf Spesifikasi aksara-nusantara] di unicode.org
* {{id}} [http://www.omniglot.com/writing/lontara.htm Tentang Lontara] di situs omniglot.com
* {{id}} [http://code.google.com/p/aksara-nusantara/wiki/Lontara Uraian teknis aksara Lontara] di situs Aksara Nusantara.
* {{en}} [http://niariot87.googlepages.com/ Saweri], font yang mendukung aksara ini.
* (Download) How to [http://bugiesmakassar.blogspot.com/2012/11/download-tulisan-lontara-bugis-makassar.html Download Aksara Lontara].
{{jenis aksara|state=show|state2=show}}
 
[[Kategori:Aksara Nusantara|Lontara]]