Mohammad Hatta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 140:
DPR menolak secara halus permintaan Mohammad Hatta tersebut, dengan cara mendiamkan surat tersebut. Kemudian, pada tanggal [[23 November]] [[1956]], Bung Hatta menulis surat susulan yang isinya sama, bahwa tanggal [[1 Desember]] [[1956]], dia akan berhenti sebagai Wakil Presiden RI. Akhirnya, pada sidang DPR pada [[30 November]] [[1956]], DPR akhirnya menyetujui permintaan Mohammad Hatta untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai Wakil Presiden, jabatan yang telah dipegangnya selama 11 tahun.<ref>Merdeka: [https://www.merdeka.com/peristiwa/bung-hatta-terjepit-soekarno-dan-soeharto.html Bung Hatta terjepit Soekarno dan Soeharto], diakses 13 Juni 2017</ref>
 
Di akhir tahun 1956 juga, Hatta tidak sejalan lagi dengan [[Bung Karno]] karena dia tidak ingin memasukkan unsur [[komunis]] dalam kabinet pada waktu itu. Sebelum ia mundur, dia mendapatkan gelar ''doctor honouris causa'' dari [[Universitas Gajah Mada]], [[Yogyakarta]]. Sebenarnya gelar ''doctor honouris causa'' ingin diberikan pada tahun 1951. Namun, gelar tersebut baru diberikan pada 27 November 1956.<ref>{{cite web|url=http://alumni.ugm.ac.id/v3.0/news/id/51|publisher=[[Universitas Gadjah Mada]]|title=Soekarno-Hatta, Penerima Gelar Doktor Honoris Causa Pertama Dari UGM|date=17 Desember 2014|access-date=14 Juni 2017}}</ref> Demikian pula [[Universitas Indonesia]] pada tahun 1951 telah menyampaikan keinginan itu tetapi Bung Hatta belum bersedia menerimanya. Kata dia, “Nanti saja kalau saya telah berusia 60 tahun.”.
 
=== 1956-1980: Setelah pensiun ===