Karanglo, Tawangmangu, Karanganyar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
semua
Baris 1:
== Desa Karanglo, Tawangmangu, Karanganyar ==
{{desa|peta=|nama=Karanglo|provinsi=Jawa Tengah|dati2=KaranganyarKabupaten|nama dati2=Karanganyar|kecamatan=Tawangmangu|kode pos=57792|nama pemimpin=[[[H. Parjo]]]|luas=1850 hektar|penduduk=2648 jiwa|kepadatan=0.0885 jiwa/km²|blog=}}'''Karanglo''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Tawangmangu, Karanganyar|Tawangmangu]], [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Karanglo adalah [[Desa]] dengan wilayah terkecil di [[Kecamatan]] [[Tawangmangu]]. Desa Karanglo berbatasan dengan [[desa]] [[Nglebak]] & [[Sepanjang]] disebelah timur, [[desa]] [[Plumbon]] disebelah utara, [[desa]] [[Koripan]], [[kecamatan]] [[Matesih]] disebelah barat, dan [[desa]] [[Bandar Dawung]] disebelah selatan. Desa Karanglo terletak di kaki [[Gunung Lawu]] sehingga udaranya sejuk. Desa Karanglo juga memiliki pemandangan yang indah karena terletak di atas lembah. Desa Karanglo sering digunakan acara perkemahan dengan menempati Lapangan Desa Karanglo karena letaknya yang terletak di pinggir jalan raya dan dekat dengan sumber air. Dekat dengan Desa Karanglo juga terdapat makam yang konon oleh masyarakat setempat adalah penyebar [[Agama]] [[Islam]] di wilayah setempat yang terletak di Bukit Jabal Kanil. Kantor Desa Karanglo sendiri terletak di pinggir jalan raya Tawangmangu - Matesih KM 4.
 
== Pembagian Wilayah ==
Baris 16:
 
== Pertanian, Peternakan dan Perekonomian ==
Daerah di Desa Matesih sebagian besar adalah lahan pertanian, dan sebagian penduduknyapun adalah petani. Banyak dar mereka adalah petani sawah ataupun m
Daerah di Desa Matesih sebagian besar adalah lahan pertanian, dan sebagian penduduknyapun adalah petani. Banyak dar mereka adalah petani sawah ataupun membudidayakan tanaman padi. Dari sekian banyak jenis jenis padi, yang sering ditanam para petani di desa Matesih adalah jenis padi IR 64 dan Mentik (nama kerennya adalah cintanur). Pada tahun 2010 lalu banyak petani disini yang gagal panen akibat serangan hama tikus dan hama wereng. Tapi dengan kerjasama yang baik antara para petani, Kasi Bang Desa (Bapak Kristianto), Bapak Kepala Desa (dulu(Suharna) PPL Desa Matesi (Ibu Winugraeni) serta dinas pertanian Kecamatan dan Kabupaten, serangan hama tersebut dapat teratasi dengan baik. Dan lebih utama adalah karena perlindungan Allah SWT terhadap para petani di Desa Matesih. Pada tahun 2007 di Desa Matesih terbentuk sebuah Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) yang bernama NOTO JOYO, yang beranggotakan 14 kelompok tani dan 2 kelompok tani wanita. Pada tahun 2009 Gapoktan tersebut menerima dana dari Pemerintah sebesar Rp. 100.000.000,- dan sampai saat ini tahun 2012 dana tersebut telah mencapai sekitar Rp. 160.000.000,-. Sedangkan perputaran uang tersebut pada saat ini telah mencapai kurang lebih Rp. 700.000.000,-. Dikarenakan hal itulah Gapoktan Noto Joyo mencapai predikat salah satu yang terbaik di wilayah Kabupaten Karanganyar dan Provinsi Jawa Tengah. Di bagian peternakan, Desa Matesih juga merupakan salah satu penghasil daging sapi yang bagus meskipun masih dibilang dalam skala yang masih kecil. Sebagian penduduk Dusun Banaran (salah satu Dusun di Desa Matesih) selain sebagai petani, mereka juga banyak yang beternak sapi.Walaupun masih bersifat tradisional, sapi sapi mereka merupakan produk unngulan di Desa Matesih. Selain sapi di Matesih juga terkenak akan ternak lele dan ternak ayam. Untuk perekonomian Desa Matesih pada saat ini memang sudah bisa dikatakan maju. Desa Matesih juga sebagi pusat Pemerintahan Kecamatan Matesih memiliki pasar yang sudah mulai hidup sejak pukul 01.00 dinihari dan mulai sepi sekitar jam 14.00 siang. Dan para pedagang di pasar tersebut bukan hanya berasal dari desa maupun kecamatan Matesih saja. banyak juga yang berasal dari Kecamatan Jumantono, Tawangmang, Ngargoyoso dan beberapa kecamatan lainnya di sekitar kecamatan Matesih.
 
== Transportasi ==