Athanasius: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 41:
 
=== Pendidikan ===
Orang tuanya cukup kaya sehingga mampu memberikan pendidikan sekuler yang bermutu.<ref name="Clifford1907">[http://www.newadvent.org/cathen/02035a.htm Clifford, Cornelius. "St. Athanasius." The Catholic Encyclopedia. Vol. 2. New York: Robert Appleton Company, 1907. 4 Aug. 2014]</ref> Meskipun demikian, Athanasius jelas bukan seorang bangsawan Mesir.<ref name="Barnes 2001">{{cite book | title=Athanasius and Constantius: Theology and Politics in the Constantinian Empire | author=Barnes, Timothy David | year=2001 | url=https://books.google.com/books?id=IjqCjU8GevAC | page=13}}</ref> Beberapa pakar Barat beranggapan bahwa kefasihan Athanasius ber[[bahasa Yunani]], yang digunakannya untuk menulis sebagian besar (jika tidak seluruhnya) karya-karya tulisnya yang sintas sampai sekarang, adalah bukti bahwa mungkin saja ia seorang [[Bangsa Yunani|Yunani]] kelahiran [[Iskandariyah|Aleksandria]]. Akan tetapi bukti-bukti sejarah menyiratkan bahwa ia juga fasih ber[[bahasa Koptik]], mengingat bahwa ia berkhotbah di daerah-daerah Mesir.<ref name="Barnes 2001"/> Kenyataannya, beberapa salinan karya tulisnya yang masih adasintas sampai sekarang tersaji dalam bahasa Koptik, meskipun para pakar masih memperdebatkan mengenai apakah ia sendiri yang mula-mula menyusun karya-karya tulis tersebut dalam bahasa Koptik (dan dengan demikian ia menjadi batrik pertama yang melakukannya), ataukah karya-karya tulis berbahasa Koptik itu hanyalah terjemahan dari karya-karya tulis yang mula-mula disusun dalam bahasa Yunani.<ref>{{cite encyclopedia |title=Coptic literature |url=http://www.britannica.com/eb/article-9026215/Coptic-literature |work=Encyclopædia Britannica |date= |accessdate=May 9, 2017}}</ref><ref name="Barnes 2001"/>
 
[[Tiranius Rufinus|Rufinus]] meriwayatkan bahwa ketika Uskup [[Paus Aleksander I dari Aleksandria|Aleksander]] sedang berdiri menjenguk keluar dari jendela, ia melihat kanak-kanak sedang bermain-main di pantai, meniru upacara pembaptisan Kristen. Ia memanggil anak-anak itu dan mendapati bahwa salah seorang dari mereka (Athanasius) berperan sebagai uskup. Setelah bertanya-tanya, Uskup Aleksander memberi tahu Athanasius bahwa pembaptisan yang dilakukannya sudah benar, karena baik [[materi dan forma sakramen|forma maupun materi sakramen]] pembaptisan telah memenuhi syarat melalui pendarasan kata-kata yang tepat dan penggunaan air, dan bahwa ia tidak boleh terus berbuat seperti itu karena orang-orang yang ia baptis belum [[katekese|dikatekisasi]] secara layak. Ia mengundang Athanasius dan kawan-kawan bermainnya untuk mempersiapkan diri menjadi rohaniwan.<ref name="Clifford1930"/>