Buang air besar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Membalikkan revisi 12853492 oleh 120.188.87.139 (bicara) |
||
Baris 4:
== Mekanisme ==
[[Berkas:Defecation reflex.png|right|thumb|200px|Penjelasan mekanisme usus saat buang air besar.]]
Gerakan peristaltis dari otot-otot dinding [[usus besar]] menggerakkan [[tinja]] dari saluran pencernaan menuju ke [[rektum]]. Pada rektum terdapat bagian yang membesar (disebut ''ampulla'') yang menjadi tempat penampungan tinja sementara. Otot-otot pada dinding rektum yang dipengaruhi oleh sistem [[saraf]] sekitarnya dapat membuat suatu rangsangan untuk mengeluarkan tinja keluar tubuh. Jika tindakan pembuangan terus ditahan atau dihambat maka tinja dapat kembali ke usus besar yang menyebabkan air pada tinja kembali diserap, dan tinja menjadi sangat padat. Jika buang air besar tidak dapat dilakukan untuk masa yang agak lama dan tinja terus mengeras, [[konstipasi]] dapat terjadi. Sementara, bila ada infeksi [[bakteri]] atau [[virus]] di [[usus]] maka secara refleks usus akan mempercepat laju tinja sehingga penyerapan air sedikit. Akibatnya, tinja menjadi lebih encer sehingga [[perut]] terasa [[mulas]] dan dapat terjadi pembuangan secara tanpa diduga. Keadaan demikian disebut dengan [[diare]].
Ketika rektum telah penuh, tekanan di dalam rektum akan terus meningkat dan menyebabkan rangsangan untuk buang air besar. Tinja akan didorong menuju ke saluran anus. Otot sphinkter pada anus akan membuka lubang anus untuk mengeluarkan tinja.
|