Arianisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
Pertikaian terjadi antara kedua tafsir (Arianisme dan Homoousianisme) yang sama-sama didasarkan pada teologi ortodoks kala itu, masing-masing berusaha untuk memecahkan dilema teologinya.<ref name="ehrmanblogariusalexander"/> Dengan demikian, sejak semula kedua tafsir yang sama-sama ortodoks ini sengaja memicu konflik guna menarik perhatian para pakar dan merumuskan ajaran ortodoks yang baru.<ref name="ehrmanblogariusalexander"/> [[Homoousios|Homoousianisme]] secara resmi dikukuhkan sebagai tafsir yang benar oleh dua [[Konsili Ekumenis]] yang pertama. [[Konsili Nicea I|Konsili Nikaia Pertama]] pada 325 menyatakan Arianisme sebagai bid'ah.<ref name="Ferguson2013"/> Seluruh mazhab utama dalam agama Kristen sekarang ini menganggap Arianisme sebagai paham yang [[Heterodoksi|heterodoks]] dan [[ajaran sesat|sesat]].<ref>Ben Witherington III, The Living Word of God: Rethinking the Theology of the Bible (Waco, TX: Baylor University Press, 2009), hal.241.</ref>
 
Menurut Everett Ferguson, "Sebagian besar umat Kristen tidak benar-benar memahami ajaran-ajaran mengenai Tritunggal dan tidak memahami pokok masalah yang dipertikaikan."<ref name="Ferguson2013">{{cite book|first=Everett|last=Ferguson|title=Church History, Volume One: From Christ to the Pre-Reformation: The Rise and Growth of the Church in Its Cultural, Intellectual, and Political Context|url=https://books.google.com/books?id=mRQwAAAAQBAJ&pg=PT267|date=26 November 2013|publisher=Zondervan|isbn=978-0-310-51657-6|page=267}}</ref> Dalam [[Sinode Tirus I|Sinode Tirus pertama]] yang bertaraf regional pada 335, Arius diputuskan tidak bersalah.<ref>[[Sokrates dari Konstantinopel]], ''Sejarah Gereja'', kitab 1, bab 33. Anthony F. Beavers, ''Chronology of the Arian Controversy''.</ref> [[Konstantinus Agung]] dibaptis oleh seorang uskup berpaham Arianisme, [[Eusebius dari Nikomedia]].<ref name="Gonzalez 1984 176">{{cite book|last=Gonzalez|first=Justo|title=The Story of Christianity Vol.1|year=1984|publisher=Harper Collins|isbn=0-06-063315-8|page=176}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.newadvent.org/cathen/05623b.htm|title=Eusebius of Nicomedia|work=[[Catholic Encyclopedia]] |accessdate=2007-02-18}}</ref> Setelah kematian Arius dan Konstantinus, Arius sekali lagi [[anatema|dianatema]] dan dinyatakan sebagai ahli bid'ah dalam [[FirstKonsili CouncilKonstantinopel ofI|Konsili ConstantinopleKonstantinopel pertama]] ofpada 381.<ref>{{cite web |url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf214.ix.viii.i.html |title=First Council of Constantinople, Canon 1 |publisher=ccel.org}}</ref> Kaisar [[Konstantius II]] (337–361) dan Kaisar [[Valens]] (364–378) adalah penganut Arianisme atau [[Semi-Arianisme]], sama seperti [[Raja Italia]] pertama, [[Odoaker]] (433?–493), dan [[Kerajaan Lombardia|orang-orang Lombardia]] sampai abad ke-7.
 
Istilah Arianisme juga digunakan untuksebagai mengacusebutan padabagi ajaran-ajaran teologi [[anti-Tritunggal]] abad ke-4, yang mengganggap [[Yesus Kristus]]—Putra Allah, [[Logos (Kekristenan)|Sang Logos]]—sebagai makhluk yang diperanakkan (sama seperti ajaran Arianisme dan [[Anomoeanisme]]) atau pun sebagai makhluk yang tidak tak-tercipta maupun tidak tercipta sebagaimana makhluk-makhluk lain diciptakan (sama seperti ajaran [[Semi-Arianisme]]).
 
== Asal-usul ==