Otis Hahijary: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
DianaversIDN48 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
DianaversIDN48 (bicara | kontrib)
Baris 29:
Sebelum terjun di dunia penyiaran, Otis sempat bekerja di [[Pasaraya Departement Store]], sebuah perusahaan ritel di bawah naungan [[ALatief Corporation]] milik pengusaha [[Abdul Latief (pengusaha)|Abdul Latief]] sebagai Managing Director pada tahun 2000 hingga 2003. Ketika bekerja di [[Pasaraya Departement Store]], Otis dituntut untuk cermat dalam mengelola tata ruangan produk fashion dan kosmetik, agar produk tersebut dapat lebih mudah dijangkau oleh pelanggan.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://surabaya.tribunnews.com/2016/04/25/otis-hahijary-berprinsip-tiap-waktu-adalah-primetime-bagi-sebuah-tayangan-ini-maksudnya|title=Otis Hahijary Berprinsip Tiap Waktu Adalah Primetime Bagi Sebuah Tayangan, Ini Maksudnya|website=Surya|access-date=2017-07-01}}</ref> Di tahun 2003, Otis hengkang dari [[Pasaraya Departement Store]] dan bergabung dengan [[Lativi]] (kala itu sahamnya juga dimiliki oleh [[ALatief Corporation]]) untuk membenahi program-program di stasiun televisi tersebut. Beberapa program [[Lativi]] saat itu yang populer di tangan Otis antara lain kartun [[Nickelodeon]], [[Lativi Kids]], [[Karbol]], [[Komedi Tengah Malam]], [[Layar Komedi]], [[Pildacil]], hingga program gulat bebas [[World Wrestling Entertainment]] ([[RAW]], [[Smackdown]], [[ECW]]). Pada masa itu, Otis terbilang berani menempatkan tayangan [[World Wrestling Entertainment]] pada jam keluarga yakni dimulai pada pukul 21.00 WIB (dan pernah pula tayang secara marathon mulai pukul 20.00 hingga 05.00 WIB pada momen libur lebaran).
 
=== Era Rebranding Lativi menjadi tvOne (2008 - 2017) ===
 
Pada tahun 2008, Otis membuat gebrakan baru di dunia pertelevisian Indonesia yakni melakukan peluncuran ulang terhadap stasiun televisi [[Lativi]] menjadi [[tvOne]] tepat pada 14 Februari 2008.<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/893374/tvone-nama-baru-lativi|title=tvOne, Nama Baru Lativi|newspaper=detikfinance|access-date=2017-07-02}}</ref> Dengan mengusung tema sebagai televisi berita, olahraga, dan hiburan (secara selektif), Otis berhasil menjadikan [[tvOne]] sebagai referensi utama pemirsa Indonesia dalam mencari informasi teraktual serta disajikan secara lebih atraktif dibandingkan pendahulunya, [[Metro TV]].<ref name=":1">{{Cite news|url=http://mix.co.id/people-of-the-week/people/otis-hahijary-pria-di-balik-sukses-rejuvinasi-antv|title=Otis Hahijary, Pria di Balik Sukses Rejuvinasi ANTV - MIX Marcomm|date=2017-01-04|newspaper=MIX Marcomm|language=en-US|access-date=2017-07-02}}</ref> Target pasar utama yang dibidik Otis untuk [[tvOne]] adalah pria berusia 15 tahun ke atas dengan status ekonomi sosial menengah ke atas. Otis pun mengubah tampilan dan penyajian tayangan berita di layar kaca [[tvOne]] seperti halnya tayangan berita di saluran [[FOX News]], serta menambahkan konten olahraga dan hiburan di dalamnya. Sehingga, [[tvOne]] secara konsisten sukses menjadi televisi berita nomor satu di Indonesia (berdasarkan data dari [[AC Nielsen]]) serta menjadi rujukan utama sejumlah media asing untuk memperoleh informasi penting dari [[Indonesia]]. Program berita dan talkshow unggulan seperti [[Kabar Petang]], [[Apa Kabar Indonesia]], dan [[Indonesia Lawyers Club]] yang sukses memimpin pasar dibandingkan program sejenis di televisi berita lainnya merupakan bukti dari hasil tangan dingin Otis bersama [[Karni Ilyas]] selaku pemimpin redaksi [[tvOne]]. Beberapa program olahraga yang ditayangkan oleh [[tvOne]] juga sukses menarik perhatian pemirsa, seperti [[Liga Inggris]], [[Liga Spanyol]], [[Indonesia Super League]], [[Live World Boxing]], hingga [[Piala Dunia 2014]]. [[tvOne]] juga sukses dalam menggelar ajang [[One Pride MMA]] sejak tahun 2016 hingga kini. Otis juga berhasil membawa [[tvOne]] sukses menayangkan program religi Islam bertajuk [[Damai Indonesiaku]] yang kerap menghadirkan ceramah dari ulama Ahlusunnah Wal Jamaah yang dikemas secara ringan dan menarik bagi pemirsa namun tidak mengurangi esensi acara itu sendiri.