Investree: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kevinzaprilan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kevinzaprilan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
Pendirian Investree diprakarsai oleh para profesional di bidang perbankan dan teknologi yang sudah berkarier selama lebih dari 20 tahun. Sebelum membentuk Investree bersama dua rekan lainnya, Co-Founder & Chairwoman Aida Sutanto dan Co-Founder & CEO Adrian Gunadi telah menjabat posisi krusial di bank nasional dan internasional; Aida dengan posisi terakhir sebagai Executive Vice President Bank CIMB Niaga, sementara Adrian sebagai Managing Director - Retail Banking Bank Muamalat. <ref>{{Cite web|title = About us|url = https://www.investree.id/about-us|website = www.investree.id}}</ref> Di akhir bulan Mei 2016, Investree resmi mengumumkan bahwa perusahaannya telah memperoleh pendanaan Series A dari Kejora. <ref>{{Cite web|title = Exclusive P2P Investree Secures Commitment from Kejora |url = http://www.dealstreetasia.com/stories/exclusive-p2p-lending-startup-investree-secures-series-a-commitment-from-kejora-42770/|website = www.dealstreetasia.com}}</ref>
 
Aida dan Adrian sendiri memiliki alasan dan tujuan yang sama dalam mendirikan Investree. Mereka melihat masih banyak masyarakat, khususnya Usaha Kecil Menengah (UKM), yang dianggap kurang layak untuk menikmati fasilitas dari bank atau unbankable. Padahal, tak sedikit dari mereka yang mempunyai model bisnis absah. <ref>{{Cite web|title = About us (2)|url = [[https://www.investree.id/about-us|website = www.investree.id]]}}</ref> Berbekal pengalaman berkarier di institusi finansial nasional dan internasional terkemuka, muncullah sebuah ide untuk membangun platform digital yang menghubungkan borrower dan lender bernama Investree. Platform ini pun diharapkan mampu mendorong terciptanya inklusi finansial di Indonesia. Bersama Aida dan Adrian, turut bergabung Andi Muhammad Andries sebagai Chief of Risk & Operation dan Dickie Widjaja sebagai Chief Information Officer.
 
Di akhir bulan Januari 2017, Investree mengklaim telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 53,7 miliar dengan tingkat pengembalian 100% dan jumlah kredit macet 0% [https://swa.co.id/swa/trends/management/investree-salurkan-pinjaman-rp537-miliar]. Fasilitas pinjaman Investree paling banyak dimanfaatkan oleh UKM terutama industri kreatif sebagai pihak yang sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal usaha dari perbankan [https://infokomputer.grid.id/2016/09/berita/berita-reguler/genjot-industri-kreatif-investree-kucurkan-rp20-miliar-ke-ukm/]. Untuk memaksimalkan layanannya, Investree bekerjasama dengan sejumlah bank dan perusahaan asuransi, di antaranya menyediakan sistem manajemen kas host-to-host serta akun virtual bersama Bank Danamon [http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160830084051-78-154720/danamon-rangkul-investree-ketimbang-bangun-fintech-sendiri/], melakukan kemitraan penjualan untuk memperluas jangkauan pinjaman UKM di Indonesia bersama Bank Woori Saudara [http://wartaekonomi.co.id/read128456/jangkau-umkm-investree-gandeng-bank-woori-saudara.html], dan meluncurkan Digital Credit Protection untuk pengusaha dan profesional bersama Zurich Topas Life [http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/04/07/133511026/peminjam.di.fintech.investree.dilindungi.asuransi.zurich.topas.life].