Aruh Baharin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib) |
Alamnirvana (bicara | kontrib) |
||
Baris 13:
Tahapan kedua adalah pemanggilan arwah leluhur.<ref name="wisata melayu"/> Tujuannya agar para amah leluhur ikut menghadiri dan merestui upacara adat Aruh Baharin.<ref name="wisata melayu"/> Untuk memanggil arwah para leluhur, digelar beberapa ritual yang dipimpin oleh para [[balian]] (pemuka adat Suku Dayak) yang dimulai pada malam ketiga hingga malam keenam.<ref name="wisata melayu"/> Ritual-ritual tersebut antara lain, pertama, ritual [[Balai Tumarang]].<ref name="wisata melayu"/> Ritual ini bertujuan memanggil para arwah yang pemah berkuasa di daerah tersebut, termasuk arwah raja-raja dari Pulau Jawa. Kedua, ritual [[Sampan Dulang]] atau [[ritual Kelong]].<ref name="wisata melayu"/> Ritual ini bertujuan memanggil arwah [[Balian Jaya]] atau [[Nini Uri]], yang dipercayai sebagai leluhur orang Dayak. Ketiga, ritual [[Hyang Lembang]].<ref name="wisata melayu"/> Tujuannya adalah memanggil arwah raja-raja dari [[Kesultanan Banjar]] pada masa lampau.<ref name="wisata melayu"/> Keempat, [[ritual Dewata]] Ritual ini menggambarkan keberhasilan [[Datu Mangku Raksa Jaya]] menembus alam dewa dengan cara bertapa.<ref name="upacara tradisi">[http://upacaratradisi.blogspot.com/2013/04/upacara-adat-dikalimantan-selatan.html upacara adat di kalimantan selatan] diakses 17 Maret 2015</ref> Kelima, ritual [[Hyang Dusun]]. Ritual ini mengisahkan raja-raja Dayak yang mampu menguasai sembilan benua atau sembilan pulau.<ref name="wisata melayu"/>
Tahapan ketiga adalah puncak upacara adat aruh baharin.<ref name="wisata melayu"/> Puncak upacara ditandai dengan penyembelihan beberapa ekor kerbau,
== referensi ==
|