Kereta api eksekutif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 35:
 
== Pengoperasian dan fasilitas ==
Pada era Perumka, pelayanan kelas argo adalah yang tertinggi, melebihi pelayanan kelas eksekutif yang lain, seperti TV, meja makanlipat, dan pintu otomatis. Bahkan kereta Argo yang menggunakan kereta kelas Anggrek, seperti Argo Bromo Anggrek dan Argo Muria pada saat itu memiliki sandaran kaki (legrest). Sedangkan kelas satwa, meja makan bisa ada atau tidak, tergantung pada kereta yang digunakan. Pada umumnya KA Eksekutif Satwa yang menggunakan KA baru buatan INKA memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Di kelas campuran, tidak ada meja makan dan TV, serta pintu model geser. Untuk mengetahui kelas KA eksekutif, awalnya dapat dilihat dari skema warna kereta.
 
Meskipun begitu, sejak era PT KAI dan seiring waktu pelayanan KA eksekutif argo, satwa, dan campuran sekarang disetarakan (seperti pintu manual), dan semua KA eksekutif yang baru menjalani perawatan di Balai Yasa dicat dengan skema kelas argo, apapun tipe KA eksekutifnya (kereta yang dulunya dicat warna campuran dan sekarang dicat warna argo bisa dilihat di kereta-kereta seperti Lodaya, Malabar, Cirebon Ekspres, dll pada tahun 2013-2015). Kini, semua kereta eksekutif memiliki peluang yang sama untuk dirangkaikan dengan kereta kelas Argo, Satwa, maupun campuran (tentu saja pengecualian untu Kelas Anggrek karena pasti dirangkai dengan kelas Argo).
Baris 46:
* Pintu Otomatis (mulai dimanualkan)
* Pijakan Kaki (''Footrest'')
* Sandaran Kaki (''Legrest'') (Hanya ada di Kereta Wisata "Imperial" dan rangkaian Anggrek pra-Go Green (sudah dihilangkan))
* Lampu Baca (Mulai dicopot / dinonaktifkan)
* Tirai (ada yang masih geser ke samping, ada yang sudah Tarik dari atas)
Baris 75:
Kemudian menyusul Argo Bromo Anggrek dengan dua set kereta kelas Anggrek yang sudah diretrofit di PT INKA dan menggunakan livery kesepakatan, dengan satu rangkaiannya yang terdiri dari sembilan kereta eksekutif (K1), satu kereta makan (M1), dan satu kereta pembangkit pintu tengah (P). Ada juga satu kereta makan baru tambahan. Kereta pembangkit pintu tengah yang dimaksud adalah P 0 97 02 dan P 0 01 03, melengkapi kereta pembangkit pintu pinggir yang tidak diretrofit (P 0 97 01 dan P 0 97 03). Namun, kini antara kereta yang diretrofit dan yang tidak seringkali bercampur.{{fact}}
 
Argo Jati pun kedapatan satu rangkaian dengan formasi enam K1 retrofit Balai Yasa Gubeng tahun 2015, semenjak K1 tahun 2010 dimutasi ke Purwojaya sejak tahun 2016. Sebelumnya, dipo Cirebon juga sudah kedapatan satu kereta makan dan kereta pembangkit baru. Saat ini, Argo Jati sudah mendapat rangkaian aslinya karena Purwojaya mendapat hibah rangkaian Gajayana K1 angkatan 2009.{{fact}}
 
Untuk kereta eksekutif keluaran tahun 2016 yang berjumlah empat set digunakan oleh Argo Dwipangga, Argo Lawu, dan Bima. Sementara keluaran tahun 2017 (agak terlambat karena Kereta Ekonomi 2016 yang dikebut) digunakan oleh [[Kereta api Sembrani|Sembrani]], [[Kereta api Gajayana|Gajayana]], dan [[Kereta api Argo Muria|Argo Muria]]. {{fact}}<gallery mode="packed-hover" caption="Eksterior Kelas Eksekutif">
Baris 83:
Berkas:Eksekutif Kotak.jpeg|Eksterior Gerbong K1 Biasa
</gallery><center></center>
 
== Penomoran ==
[[Berkas:Executive_Coach_Code_K108617CN.jpg|pra=https://wiki-indonesia.club/wiki/Berkas:Executive_Coach_Code_K108617CN.jpg|jmpl|265x265px|<font size="3">Contoh penomoran pada bagian bawah kereta</font>]]