Cakraningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
k tambahkan anggota keluarga
Baris 4:
Di awal abad ke-19, [[Daendels]], kemudian [[Raffles]], "menganakemaskan" wangsa Cakraningrat dengan memberi mereka gelar "[[Sultan]]". Namun di paruh kedua abad ke-19, Belanda tidak memberi gelar tersebut lagi. Pada tahun 1887, para pangeran Cakraningrat seperti halnya pembesar Madura lainnya sudah berkedudukan sebagai ''[[regent]]'' (bupati) saja, di bawah pemerintahan Belanda.
 
Anggota keluarga Cakraningrat yang paling terkenal adalah sbb.:
* [[Adipati]] [[Cakraningrat I]] (bertahta 1624-1647); penguasa bawahan Mataram
 
* [[Panembahan]] [[Cakraningrat II]], (bertahta 1647-1707),; penguasa Madura Barat;
* PangeranPanembahan [[Cakraningrat III]], (bertahta 1707-1718);
* PangeranPanembahan [[Cakraningrat IV]], (bertahta 1718-1746);
* Panembahan [[Cakraningrat V]] (bertahta 1745-1770);
* Panembahan [[Cakraningrat VI]] (bertahta 1770-1779);
* [[Sultan]] [[Cakraningrat VII|Cakraadiningrat I]] (atau Cakraningrat VII, bertahta 1780-1815);
* Sultan [[Cakraningrat VIII|Cakraadiningrat II]] (atau Cakraningrat VIII, bertahta 1815-1847);
* [[R. A. A. Tjakraningrat]], ''regent'' yang terakhir dan Wali [[Negara Madura]] dalam rangka [[Republik Indonesia Serikat]] (1949-1950).