Anna May Wong: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 164:
[[Berkas:End-or-beginning-of-the-Walk-of-Fame-at-dusk.jpg|uprgith|thumb|Gazebo "Four Ladies of Hollywood" di perbatasan barat [[Hollywood Walk of Fame|Walk of Fame]]: Anna May Wong, [[Dolores del Río]], [[Dorothy Dandridge]] dan [[Mae West]]]]
Sepanjang berdekade-dekade setelah ia wafat, citra Wong masih menjadi simbol dalam kesusastraan serta film. Dalam puisi tahun 1971 "The Death of Anna May Wong", [[Jessica Hagedorn]] memandang karier Wong sebagai salah satu "glamour tragis" dan memerankan aktris tersebut sebagai "presensi maternal yang rapuh, seorang wanita Asia-Amerika yang mengurusi 'kelahiran' namun secara ambivialen, wanita layar lebar Asia-Amerika dalam zaman jazz".<ref>Liu 2000, p. 35.</ref> Karakter Wong dalam film ''Shanghai Express'' menjadi subyek dari puisi tahun 1989 buatan [[John Yau]] "No One Ever Tried to Kiss Anna May Wong", yang menginterpretasikan karier aktris tersebut sebagai serangkaian percintaan tragis.<ref>Liu 2000, pp. 31–33.</ref> Dalam [[M. Butterfly (film)|versi film tahun 1993]] karya [[David Cronenberg]] dari drama tahun 1986 buatan [[David Henry Hwang]], ''[[M. Butterfly]]'', citra Wong banyak dipakai sebagai simbol "diva tragis".<ref>Liu 2000, pp. 34–35.</ref>
Pada peringatan keseratus kelahiran Wong, pengisahan kembali kehidupan dan karirnya dilakukan; tiga karya besar dari aktris tersebut ditampilkan dan penghormatan komprehensif terhadap film-filmnya dilakukan di [[Museum of Modern Art]] dan [[American Museum of the Moving Image]], New York City.<ref name="Hsu"/><ref>''Performing Race on Screen''.</ref> Biografi tahun 2003 buatan Anthony Chan, ''Perpetually Cool: The Many Lives of Anna May Wong (1905–1961)'', menjadi karya besar pertama tentang Wong, dan Chan berkata, "dari sebuah persepktif dan snsibilitas Asia-Amerika yang unik".<ref>Chan 2003, p. xvii.</ref> Pada 2004, pengisahan karier Wong dari Philip Leibfried dan [[Chei Mi Lane]], ''Anna May Wong: A Complete Guide to Her Film, Stage, Radio and Television Work'' diterbitkan, beserta biografi berjangka penuh kedua, ''Anna May Wong: From Laundryman's Daughter to Hollywood Legend'' karya Graham Russell Hodges. Sepanjang masa hidup Anna May Wong, karier dan warisannya merefleksikan beberapa masalah kompleks yang masih terjadi berdekade-dekade setelah ia wafat, Anthony Chan menekankan bahwa tempatnya dalam sejarah perfilman Asia-Amerika, sebagai bintang perempuan pertamanya, bersifat permanen.<ref>Chan 2003, p. 275.</ref>
|