Katedral Pontianak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 25:
 
== Gereja Katedral ==
Pembangunan [[gereja (gedung)|gereja]] pertama sebagai pusat paroki dimulai sejak tahun 1908 oleh [[Prefek Apostolik]] Dutch Borneo Belanda Mgr. Pacificus Bos, [[Kapusin|OFMCap]] setelah pembelian tanah untuk membangun gereja, pastoran, rumah yatim-piatu, [[sekolah]], [[pemakaman]], dan susteran. Kemudian gereja tersebut diberkati pada 9 Desember 1909, sekaligus berdirinya paroki secara resmi. Menjadi gereja [[katedral]] sejak 17 November 1918 seiring dengan di[[tahbis]]kannya Mgr. [[Jan Pacificus Bos]], OFMCap menjadi [[Uskup]] Tituler Capitolias, merangkap [[Vikaris Apostolik]] Dutch Borneo, dan paroki berubah menjadi Paroki Katedral Pontianak.<ref name="sekilas">{{cite web |url=http://kasih-damai.blogspot.com/2011/05/sekilas-tentang-gereja-katedral-santo.html#comment-form |title=Sekilas tentang Gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak |publisher=kasih-damai.blogspot.com}}</ref><ref name="pacificus">{{cite web |url=http://www.catholic-hierarchy.org/bishop/bbosj.html |title=Bishop Jan Pacificus Bos, O.F.M. Cap. |publisher=Catholic-Hierarchy}}</ref>
 
Seiring perkembangan umat dan keadaan fisik bangunan gereja awal yang sudah tidak layak, maka bangunan tersebut dirubuhkan pada tahun 2011 untuk dibangun gereja baru yang berkapasitas 3.000 orang. Gereja St. Yoseph yang baru dibangun dengan perpaduan [[arsitektur]] [[Romawi]] dan [[Timur Tengah]]. [[Ornamen]] bernuansa [[Dayak]] mendominasi eksterior bangunan, dan interiornya didominasi nuansa khas [[Tionghoa]] berpadu dengan gaya klasik [[Eropa]]; sementara [[arsitek]] yang merancang eksterior gereja baru, Ricky, adalah arsitek [[Masjid Raya Singkawang]] --semakin memperkuat kesan Kalbar yang multi etnis tempat umat berbagai agama hidup berdampingan.<ref name="sinar">{{cite web |url=http://sinarharapan.co/news/read/141220040/santo-josep-katedral-terbesar-di-asia-tenggara |title=Santo Josep, Katedral "Terbesar" di Asia Tenggara |publisher=Sinar Harapan Online}}</ref>