Wringinputih, Muncar, Banyuwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan situs resmi desa
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 36:
Desa Wringinputih merupakan desa dengan potensi terbesar berada pada komoditas perkebunan seperti kebun kelapa, semangka, dan jagung, hasil perikanan seperti ikan laut, udang, dan tambak budidaya, serta potensi wisatanya yang sangat besar. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan laut, Desa Wringinputih memiliki potensi [[Hutan bakau|hutan mangrove]] yang sangat besar yang mana mendorong masyarakatnya untuk membangun wisata hutan Mangrove, baik dalam bentuk pantai mangrove maupun wisata berbasis susur sungai, di setiap dusunnya. Wisata-wisata ini juga telah dibangun dan dioperasikan secara aktif, diantaranya terdapat [https://wringinputihsite.blogspot.co.id/2017/07/konservasi-cemara-dan-mangrove-kawang.html Konservasi Cemara dan Mangrove Kawang] di Dusun Kabatmantren, [https://wringinputihsite.blogspot.co.id/ Pantai Mangrove Kili-kili] di Dusun Tegalpare, serta [https://wringinputihsite.blogspot.co.id/ Pang-pang Tanjung Pasir] di Dusun Krajan.
== Penduduk dan Sosial Budaya ==
Mata pencaharian masyarakat Desa Wringinputih sebagian besar adalah petani, petani tambak, serta nelayan. Sebagian besar masyarakatnya merupakan warga asli Desa Wringinputih. Desa Wringinputih terkenal sebagai desa yang sangat agamis, dengan penduduk mayoritas beragama Islam, terdapat banyak sekali [[Masjid]], [[Musala|Mushola]], dan [[pesantren]] di desa ini.
 
Setiap tahunnya, semalam sebelum perayaan [[Idulfitri|Hari Raya Idul Fitri]], seluruh penduduk desa disibukkan dengan acara Takbir Keliling. Seluruh penduduk desa ikut serta dalam acara ini, berkeliling seluruh desa baik menggunakan mobil, motor, ataupun berjalan kaki bersama-sama. Kemudian saat hari raya Idul Fitri seluruh warga desa akan menyediakan berbagai jenis makanan ringan yang disajikan di ruang tamu untuk para tamu, tetangga, hingga sanak saudara dan keluarga yang berkunjung untuk bersilaturahmi. Bila pada umumnya hari raya Idul Fitri berlangsung selama 2 hari saja, di Desa Wringinputih berlangsung hingga 7 hari, terhitung dari Hari Raya Idul Fitri pertama, dan diakhiri pada hari ke-8 dengan perayaan ''Kupatan'', dimana setiap rumah memasak [[ketupat]] dan [[opor ayam]] untuk disajikan bagi para tamu dan anggota keluarga. Kekeluargaan memang terasa sangat kental di Desa Wringinputih.