Peristiwa Mangkuk Merah 1967: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 9:
Dari tahun 1963 hingga 1966, pemerintah Indonesia melakukan [[Konfrontasi Indonesia-Malaysia|konfrontasi terhadap Malaysia]]. Konfrontasi yang didasari oleh penolakan pemerintah Indonesia terhadap pembentukan [[Federasi Malaysia]] ini melibatkan warga Tionghoa di Kalimantan bagian Utara, yang juga memiliki sikap sama dengan Indonesia, yakni menentang pendirian Federasi Malaysia yang didukung penuh oleh [[Inggris]]. Penolakan warga Tionghoa ini didasari oleh kecemasan akan adanya dominasi warga [[Melayu]] [[Semenanjung Malaya]] terhadap rakyat Kalimantan Utara, khususnya warga Tionghoa.
 
Dalam upayanya "mengganyang" Malaysia, pemerintahan rezim [[Sukarno]] mengikutsertakan sebagian rakyat Kalimantan bagian Utara yang juga menolak pembentukan Federasi tersebut. Sukarno menugaskan salah satu menterinya, [[Oei Tjoe Tat]], untuk menggalang kekuatan warga Tionghoa Kalimantan Utara yang anti-Malaysia guna mendukung konfrontasi melawan Malaysia dan Inggris. Hasilnya, hampir 900 orang Tionghoa Kalimantan Utara bersedia pindah ke daerah [[Kalimantan Barat]] untuk kemudian diberikanmemperoleh pelatihan kemiliteran dan dipersenjatai oleh pemerintah Indonesia yangdan kemudian membentuk PGRS/Paraku dan berada di bawah komando seorang perwira [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|Angkatan Darat]] yang dekat dengan kelompok kiri, yakni [[Brigadir Jenderal Supardjo]], yang ketika itu menjabat sebagai Panglima Komando Tempur IV Mandau.<ref name="berdikari"/>
 
== Referensi ==