Kesadaran hewan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
'''Kesadaran hewan''' adalah kesadaran diri pada hewan atau rasa sadar akan objek-objek luar atau sesuatu di dalam dirinya sendiri.<ref>{{cite web|title=consciousness|publisher=Merriam-Webster|location=|accessdate=22 April 2014|url= http://www.merriam-webster.com/dictionary/consciousness}}</ref><ref name="van_Gulick2004">{{cite web |author=Robert van Gulick |year=2004 |title=Consciousness |publisher=Stanford Encyclopedia of Philosophy |url=http://plato.stanford.edu/entries/consciousness/}}</ref> [[Kesadaran]] dalam manusia telah didefinisikan sebagai rasa sadar, [[subjektivitas]], [[qualia]], kemampuan untuk mengalami atau merasakan, keberadaan konsep [[diri]], atau sistem kendali budi.<ref name=Farthing1992Psychology>{{cite book| title=The Psychology of Consciousness |author=Farthing G |year=1992 |publisher=Prentice Hall |isbn=978-0-13-728668-3}}</ref> Meskipun sulit didefinisikan, banyak filsuf yang meyakini bahwa terdapat intuisi dasar yang sama mengenai kesadaran.<ref name="John Searle 2005">{{cite book |author=John Searle |author-link=John Searle |year=2005 |editor=Honderich T |title=The Oxford companion to philosophy |chapter=Consciousness |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-926479-7}}</ref>
Topik kesadaran hewan menghadapi beberapa kesulitan, seperti [[masalah budi lain]] dalam bentuk yang paling sulit karena hewan tidak dapat
Filsuf-filsuf yang menganggap pengalaman subjektif sebagai esensi kesadaran pada umumnya meyakini bahwa keberadaan dan sifat kesadaran hewan tidak dapat diketahui. Filsuf Amerika [[Thomas Nagel]] menjabarkan argumen ini di dalam sebuah esai yang berjudul ''[[What Is it Like to Be a Bat?]]'' (Bagaimana Rasanya Menjadi Seekor Kelelawar). Ia menyatakan bahwa suatu organisme merupakan organisme yang sadar "jika dan hanya jika terdapat sesuatu mengenai bagaimana rasanya menjadi organisme tersebut - sesuatu mengenai bagaimana rasanya ''bagi'' organisme itu"; dan ia berargumen bahwa kita tidak akan pernah bisa menempatkan pikiran kita ke dalam pikiran hewan meskipun kita telah mempelajari otak dan perilaku hewan.<ref name=NagelBat>{{cite book| author=Thomas Nagel| author-link=Thomas Nagel|title=Mortal Questions |chapter=Ch. 12 What is it like to be a bat? |publisher=Cambridge University Press |year=1991 |isbn=978-0-521-40676-5}}</ref> Pemikir-pemikir lain, seperti ilmuwan kognitif [[Douglas Hofstadter]], menolak argumen ini dan menganggapnya tidak jelas.<ref>{{cite book |author=Douglas Hofstadter |author-link=Douglas Hofstadter |chapter=Reflections on ''What Is It Like to Be a Bat?'' |pages=403–414 |title=[[The Mind's I]] |editor=Douglas Hofstadter |editor-link=Douglas Hofstadter |editor2=Daniel Dennett|editor2-link=Daniel Dennett |publisher=Basic Books |year=1981 |isbn=978-0-7108-0352-8}}</ref> Beberapa psikolog dan ahli [[etologi]] telah berupaya membuktikan keberadaan kesadaran hewan dengan mendeskripsikan sejumlah perilaku yang tampaknya menunjukkan kepercayaan akan sesuatu yang dapat disadari secara langsung, seperti buku ''Animal Minds'' karya [[Donald Griffin]] pada tahun 2001.<ref name=Griffin2001>{{cite book |title=Animal Minds: Beyond Cognition to Consciousness |author=Donald Griffin |author-link=Donald Griffin |publisher=University of Chicago Press |year=2001 |isbn=978-0-226-30865-4 |url=https://books.google.com/?id=OQGJz1DVQNMC&pg=PA77&dq=%22On+the+origin+of+consciousness+%E2%80%94+some+amniote+scenarios%22#v=onepage&q=%22On%20the%20origin%20of%20consciousness%20%E2%80%94%20some%20amniote%20scenarios%22&f=false}}</ref>
|