Dinasti Song: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 91:
[[Kaisar Song Taizu]] (memerintah 960–976) menyatukan Tiongkok dengan menaklukkan berbagai daerah-daerah kekuasaan semasa pemerintahannya dan mengakhiri pergolakan periode [[Lima Dinasti dan Sepuluh Negara]]. Di [[Kaifeng]], ia mendirikan pemerintahan pusat yang kuat. Ia menjaga stabilitas administrasi negara dengan mempromosikan sistem ujian pegawai sipil dalam menunjuk pejabat-pejabat birokrat. Selain itu, ia juga memulai berbagai proyek-proyek yang bertujuan menjamin efisiensi komunikasi di seluruh kerajaan. Salah satu proyek tersebut adalah pembuatan peta tiap-tiap provinsi dan kota-kota kerajaan secara mendetail dan kesemuannya dikumpulkan menjadi satu [[atlas]] yang besar.<ref name="needham volume 3 518">{{Harvnb|Needham|1986b|p=518}}</ref> Ia juga mendorong inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mendukung berbagai karya-karya ilmiah seperti pembuatan [[menara jam]] astronomi yang dibuat oleh insinyur [[Zhang Sixun]].<ref name="needham volume 4 part 2 469–471">{{Harvnb|Needham|1986c|pp=469–471}}</ref>
 
[[Berkas:Song Taizu.jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|[[Kaisar Song Taizu]] (memerintah 960–976) dalam sebuah lukisan potret istana]]
Kerajaan Song memiliki hubungan diplomatik dengan kerajaan [[Dinasti Chola|Chola di India]], [[Kekhalifahan Fatimiyah|Fatimiyah di Mesir]], [[Sriwijaya]], [[Kekhanan Kara-Khanid]] dari [[Asia Tengah]], dan kerajaan-kerajaan lainnya yang juga menjadi mitra dagang dengan Jepang.<ref>{{Harvnb|Hall|1985|p=23}}</ref><ref>{{Harvnb|Sastri|1984|pp=173, 316}}</ref><ref>{{Harvnb|Shen|1996|p=158}}</ref><ref name="brose 2008 258">{{Harvnb|Brose|2008|p=258}}</ref> Dari awal sejak didirikannya oleh Taizu, Dinasti Song secara bergantian terlibat dalam peperangan dan hubungan diplomasi dengan bangsa [[Khitan]] dari [[Dinasti Liao]] di Timur Laut dan bangsa [[Tangut]] dari [[Dinasti Xia Barat]] di Barat Laut. Dinasti Song menggunakan kekuatan militer dalam usahanya menumpas Dinasti Liao dan merebut kembali ''Enam belas Prefektur'', daerah kekuasaan Khitan yang dianggap sebagai bagian dari Tiongkok.<ref name="mote 1999 69">{{Harvnb|Mote|1999|p=69}}.</ref> Namun, tentara Song berhasil didesak oleh tentara Liao yang terlibat dalam kampanye perang agresif selama bertahun-tahun di daerah utara Song. Hal ini berhenti pada tahun 1005 dengan ditandatanganinya perjanjian Shanyuan. Bangsa Tionghoa kemudian dipaksa membayar upeti kepada bangsa Khitan, walaupun pembayaran upeti ini tidak memberikan dampak yang besar bagi ekonomi Song karena bangsa Khitan sangat bergantung pada impor barang dari Dinasti Song.<ref name="ebrey et al 2006 154">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=154}}.</ref> Dinasti Song berhasil memenangkan beberapa peperangan dengan bangsa Tangut pada awal abad ke-11. Kemenangan ini mencapai puncaknya di bawah arahan Jenderal [[Shen Kuo]] (1031–1095), yang juga seorang cendekiawan dan negarawan.<ref name="sivin III 8">{{Harvnb|Sivin|1995|p=8}}.</ref> Namun, operasi militer ini pada akhirnya gagal oleh karena salah seorang rival Shen tidak mematuhi perintah langsung dan daerah yang berhasil direbut dari Xia Barat pada akhirnya lepas.<ref name="sivin III 9">{{Harvnb|Sivin|1995|p=9}}.</ref> Terdapat pula perang yang signifikan melawan [[Dinasti Lý]] dari [[Vietnam]] dari tahun 1075 sampai dengan tahun 1077 dikarenakan sengketa wilayah perbatasan dan diputusnya hubungan dagang dengan kerajaan [[Đại Việt]].<ref name="anderson 2008 207">{{Harvnb|Anderson|2008|p=207}}.</ref> Setelah tentara Lý berhasil memberikan kerusakan parah dalam serangannya di [[Guangxi]], komandan Song Guo Kui (1022–1088) kemudian membalas dengan menyerang balik sampai sejauh Thăng Long (sekarang [[Hanoi]]).<ref>{{Harvnb|Anderson|2008|p=208}}.</ref> Oleh karena kerugian besar yang ditanggung oleh kedua belah pihak, Komandan Lý Thường Kiệt (1019–1105) kemudian menawarkan perjanjian damai dan mengizinkan kedua belah pihak mundur dari peperangan. Daerah-daerah yang berhasil direbut oleh Song dan Lý kemudian dikembalikan ke pihak masing-masing bersama dengan para tahanan perang pada tahun 1082.<ref name="anderson 2008 208 209">{{Harvnb|Anderson|2008|p=208–209}}.</ref>
 
[[Berkas:Oreiller Guimet 291171.jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|Sebuah bantal yang berasal dari Dinasti Song Utara abad ke-12]]
Selama abad ke-11, persaingan politik yang sengit kemudian memecah belah anggota-anggota istana kerajaan oleh karena perbedaan pendekatan, pendapat, dan kebijakan para menteri pejabat dalam menangani ekonomi dan masyarakat Song yang kompleks. Kanselir [[Fan Zhongyan]] (989–1052) yang merupakan seorang idealis, mendapatkan pukulan politik yang besar ketika ia berusaha melakukan reformasi dalam memperbaiki sistem perekrutan pejebat, meningkatkan gaji para pegawai rendah, dan menginisiasi program sponsor yang mengizinkan masyarakat luas mendapatkan pendidikan.<ref name="ebrey et al 2006 163">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=163}}.</ref> Setelah Fan dipaksa turun dari jabatannya, [[Wang Anshi]] (1021–1086) menjadi kanselir baru istana. Dengan dukungan [[Kaisar Song Shenzong|Kaisar Shenzong]] (1067–1085), Wang Anshi mengkritik habis-habisan sistem pendidikan dan birokrasi negara. Untuk menyelesaikan apa yang ia lihat sebagai korupsi dan kelalaian negara, Wang mengimplementasikan sejumlah reformasi yang disebut sebagai Kebijakan Baru. Reformasi ini meliputi reformasi pajak tanah, pendirian [[monopoli]] pemerintah, dukungan terhadap [[milisi|milisi-milisi]] lokal, dan pembuatan standar baru dalam ujian kerajaan.<ref name="ebrey et al 2006 164">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=164}}.</ref> Reformasi ini menimbulkan perpecahan politik dalam istana kerajaan. Kelompok Kebijakan Baru Wang Anshi ditentang oleh golongan 'Konservatif' yang dipimpin oleh sejarahwan dan Kanselir [[Sima Guang]] (1019–1086).<ref name="sivin III 3 4">{{Harvnb|Sivin|1995|pp=3–4}}.</ref> Seketika salah satu golongan menjadi mayoritas dalam kementerian istana, para pejabat saingan akan diturunkan jabatannya secara paksa dan diasingkan ke tempat-tempat terpencil di kerajaan.<ref name="ebrey et al 2006 164"/> Salah satu korban persaingan politik yang terkenal ini adalah negawaran dan penyair [[Su Shi]] (1037–1101). Ia dipenjarakan dan pada akhirnya diasingkan oleh karena mengkritik kebijakan reformasi Wang.<ref name="ebrey et al 2006 164"/>
 
Manakala politik istana Song terpecah dan terfokus pada masalah internal, peristiwa besar yang terjadi di Kerajaan Liao pada akhirnya mendapatkan perhatian Kerajaan Song. Bangsa [[Jurchen]] yang merupakan suku taklukkan Kerajaan Liao memberontak dan mendirikan kerajaan mereka sendiri, yakni [[Dinasti Jin (1115–1234)|Dinasti Jin]] (1115–1234).<ref name="ebrey et al 2006 165">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=165}}.</ref> Pejabat Song [[Tong Guan]] (1054–1126) menganjurkan [[Kaisar Song Huizong|Kaisar Huizong]] (1100–1125) membentuk aliansi dengan bangsa Jurchen dan melakukan operasi militer bersama untuk menaklukkan Dinasti Liao pada tahun 1125. Namun, buruknya prestasi dan lemahnya kekuatan militer tentara Song terlihat oleh bangsa Jurchen dan dengan segera mereka keluar dari aliansi dengan Song. Bangsa Jurchen kemudian menyerang daerah Song pada tahun 1125 dan 1127. Pada penyerangan tahun 1127, bangsa Jurchen bukan hanya dapat merebut ibukota Song di Kaifeng, namun juga menawan Kaisar Huizong yang telah mengundurkan diri, penggantinya [[Kaisar Song Qinzong|Qinzong]], dan kebanyakan anggota istana.<ref name="ebrey et al 2006 165"/> Kejadian ini terjadi pada tahun Jinkang ({{zh-c|c=靖康}}) dan dikenal sebagai peristiwa [[Penghinaan Jinkang]] ({{zh-c|c=靖康之恥}}). Tentara Song yang tersisa kemudian bergabung di bawah perintah [[Kaisar Song Gaozong|Kaisar Gaozong]] (1127–1162) yang mengangkat dirinya sebagai Kaisar. Dinasti Song kemudian mundur ke selatan [[Sungai Yangtze]] dan mendirikan ibukota baru di Lin'an (sekarang [[Hangzhou]]). Penaklukan Cina utara oleh bangsa Jurchen dan berpindahnya ibukota dari Kaifeng ke Lin'an merupakan garis pemisah Dinasti Song Utara dengan Dinasti Song Selatan.
 
[[Berkas:Liao Dynasty - Guan Yin statue.jpg|thumbjmpl|rightka|Patung pahatan [[Guan Yin]] dari [[Dinasti Liao]], [[Provinsi Shanxi]], Cina, (907–1125)]]
 
=== Song Selatan ===
[[Berkas:China 11b.jpg|leftkiri|thumbjmpl|200px|Song Selatan pada tahun 1142]]
Walaupun telah melemah dan didesak ke selatan, Dinasti Song Selatan berhasil meningkatkan ekonomi dan mempertahankan eksistensinya melawan Dinasti Jin. Dinasti Song Selatan memiliki perwira-perwira militer seperti [[Yue Fei]] dan [[Han Shizhong]]. Pemerintah Song juga mensponsori proyek-proyek besar seperti pembuatan kapal, perbaikan [[pelabuhan]], pembangunan menara api dan gudang pelabuhan untuk mendukung perdagangan maritim luar negeri dan pelabuhan laut internasional seperti [[Quanzhou]], [[Guangzhou]], dan [[Xiamen]], yang menyokong aktivitas perdagangan Cina.<ref name="wang 2000 14">{{Harvnb|Wang|2000|p=14}}.</ref><ref name="sivin III 5">{{Harvnb|Sivin|1995|p=5}}.</ref><ref name="paludan 1998 136">{{Harvnb|Paludan|1998|p=136}}.</ref> Untuk melindungi dan mendukung kapal-kapal yang melayari [[Laut Cina Timur]] dan [[Laut Kuning]] (menuju [[Korea]] dan [[Jepang]]), [[Asia Tenggara]], [[Samudera Hindia]], dan [[Laut Merah]], adalah perlu untuk mendirikan [[angkatan laut]] resmi.<ref name="shen 1996 159 161">{{Harvnb|Shen|1996|p=159–161}}.</ref><ref name="shen 1996 159–161">{{Harvnb|Shen|1996|pp=159–161}}.</ref> Dinasti Song oleh karenanya mendirikan angkatan laut permanen pertama Cina pada tahun 1132,<ref name="paludan 1998 136"/> dengan markas besarnya di Dinghai.<ref name="needham volume 4 part 3 476">{{Harvnb|Needham|1986d|p=476}}.</ref> Dengan adanya angkatan laut permanen, Kerajaan Song menjadi siap untuk menghadapi tentara laut Jin di Sungai Yangtze pada tahun 1161, pada [[Pertempuran Tangdao]] dan [[Pertempuran Caishi]]. Dalam pertempuran ini, angkatan laut Song menggunakan kapal perang yang diperlengkapi [[trebuset]] untuk melemparkan [[bom]] mesiu.<ref name="needham volume 4 part 3 476"/> Walaupun armada Jin terdiri dari 70.000 orang dalam 600 kapal perang, sedangkan tentara Song hanya terdiri dari 3.000 orang dalam 120 kapal perang,<ref name="levathes 1994 43 47">{{Harvnb|Levathes|1994|pp=43–47}}.</ref> tentara Dinasti Song berhasil memenangkan kedua pertempuran ini oleh karena daya rusak bom yang kuat dan serangan cepat kapal berdayung roda.<ref name="needham volume 1 134">{{Harvnb|Needham|1986a|p=134}}.</ref> Sejak saat itu, kekuatan angkatan laut sangat ditekankan. Satu abad setelahnya, angkatan laut Song telah meningkat drastis mencapai 52,000 tentara laut.<ref name="needham volume 4 part 3 476"/> Pemerintah Song menyita sebagian tanah yang dimiliki oleh para bangsawan untuk meningkatkan pemasukan yang digunakan untuk membiayai proyek ini. Hal ini kemudian menyebabkan ketidakpuasan dan hilangnya kesetiaan para tokoh-tokoh terkemuka dalam masyarakat Song. Namun hal ini tidak menghentikan persiapan defensif Song.<ref name="ebrey et al 2006 239">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=239}}.</ref><ref name="embree 1997 385">{{Harvnb|Embree|Gluck|1997|p=385}}.</ref><ref>{{Harvnb|Adshead|2004|p=90–91}}.</ref> Permasalahan finansial juga diperparah oleh banyaknya orang kaya yang menggunakan koneksi pemerintahan untuk mendapatkan status bebas pajak.<ref name="rossabi 1988 80">{{Harvnb|Rossabi|1988|p=80}}.</ref>
 
[[Berkas:Wood Bodhisattva 2.jpg|thumbjmpl|rightka|155px|Patung [[Bodhisatwa]] yang sedang duduk dari [[Dinasti Jin]] (1115–1234)]]
Walaupun Dinasti Song berhasil menahan serang Jin, ancaman besar lainnya muncul di daerah utara Dinasti Jin. Bangsa [[Mongol]] yang dipimpin oleh [[Jenghis Khan]] (memerintah 1206–1227) pada awalnya menyerang Dinasti Jin pada tahun 1205 dan 1209 dalam serangan mendadak di sepanjang perbatasannya. Pada tahun 1211, tentara Mongol dalam skala besar dikerahkan untuk menginvasi Jin.<ref name="ebrey et al 2006 235">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=235}}.</ref> Dinasti Jin kemudian dipaksa untuk tunduk dan membayar upeti kepara bangsa Mongol sebagai negara taklukan (''vassal''). Ketika Jin memindahkan ibukotanya secara tiba-tiba dari [[Beijing]] ke Kaifeng, bangsa Mongol melihatnya sebagai pemberontakan.<ref name="ebrey et al 2006 236">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=236}}.</ref> Di bawah kepemimpinan [[Ögedei Khan]] (memerintah 1229–1241), Dinasti Jin dan Dinasti Xia Barat ditaklukkan oleh tentara Mongol.<ref name="ebrey et al 2006 236"/><ref name="needham volume 1 139">{{Harvnb|Needham|1986a|p=139}}.</ref> Bangsa Mongol juga menginvasi [[Korea]], [[Bani Abbasiyah|Khalifah Abbasiyah]] di Timur Tengah, dan Kievan Rus' di Rusia. Pernah suatu kali bangsa Mongol beraliansi dengan Song, namun aliansi ini pecah setelah Song merebut kembali ibukota terdahulu [[Kaifeng]], [[Luoyang]] dan [[Chang'an]] pada saat keruntuhan Dinasti Jin. Pemimpin Mongol [[Möngke Khan]] memimpin sebuah operasi militer melawan Song pada tahun 1259, namun meninggal pada tanggal 11 Agustus semasa pertempuran di [[Chongqing]].<ref name="ebrey et al 2006 240">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=240}}.</ref> Kematian Möngke dan berlarut-larutnya krisis kepemimpinan membuat [[Hulagu Khan]] menarik mundur sebagian besar tentara Mongol dari Timur Tengah. Walaupun Hulagu beraliansi dengan [[Kublai Khan]], tentaranya tidak dapat membantu serangan melawan Song oleh karena adanya perang dengan ''[[Ulus Jochi]]''.<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|pp=55–56}}.</ref>
 
Baris 111:
 
== Masyarakat dan kebudayaan ==
[[Berkas:Chinesischer Maler des 12. Jahrhunderts (I) 001.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Sebuah lukisan abad ke-12 yang memperlihatkan cabang pohon bunga melati. Gaya lukisan seperti ini sangat populer pada periode Dinasti Song Selatan]]
Zaman pemerintahan Dinasti Song merupakan periode organisasi sosial dan administrasi yang maju dan rumit. Beberapa kota terbesar di dunia pada saat itu berada di Tiongkok, dengan Kaifeng dan Hangzhou berpenduduk lebih dari satu juta jiwa.<ref name="ebrey et al 2006 167"/><ref name="fairbank goldman 1992 89">{{Harvnb|Fairbank|Goldman|2006|p=89}}.</ref> Masyarakat menikmati berbagai hiburan di kota-kota dan bergabung ke dalam berbagai klub-klub sosial. Selain itu, terdapat pula banyak sekolah dan kuil yang memberikan pelayanan pendidikan dan keagamaan.<ref name="ebrey et al 2006 167"/> Pemerintah Song mendukung bermacam-macam program [[kesejahteraan sosial]], meliputi pendirian rumah pensiunan, klinik umum, dan pemakaman bagi orang miskin.<ref name="ebrey et al 2006 167"/> Dinasti Song juga memiliki layanan pos di seluruh negeri yang meniru model [[Dinasti Han]]. Sistem pelayanan pos ini memperlancar komunikasi di seluruh kerajaan.<ref name="needham volume 4 part 3 35">{{Harvnb|Needham|1986d|p=35}}.</ref>
 
Walaupun wanita berstatus lebih rendah daripada pria (sesuai dengan etika Konfusius), mereka menikmati banyak hak-hak sosial dan hukum, dan memegang kekuasaan yang besar di rumah dan di bisnis usaha kecil mereka sendiri. Seiring dengan semakin sejahteranya masyarakat Song, para orang tua pengantin perempuan memberikan mas kawin yang semakin besar pula untuk perkawinannya, dan secara alami para wanita mendapatkan banyak hak-hak hukum baru dalam kepemilikan tanah dan harta keluarga.<ref name="ebrey cambridge 158"/> Para wanita juga memiliki status yang setara dengan para pria dalam hal mewarisi harta keluarga<ref>{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=170–171}}.</ref> Terdapat banyak wanita-wanita terdidik yang terkenal dari Dinasti Song, dan merupakan hal yang umum bagi para wanita untuk mendidik anak laki-lakinya.<ref name="ebrey et al 2006 171">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=71}}.</ref><ref name="sivin III 1">{{Harvnb|Sivin|1995|p=1}}.</ref> Sebagai contohnya, ibu seorang jenderal, diplomat, ilmuwan, dan negarawan Shen Kuo mengajari Shen Kuo dasar-dasar strategi perang.<ref name="sivin III 1"/> Terdapat pula penulis dan penyair wanita yang terkenal seperti [[Li Qingzhao]] (1084–1151).<ref name="ebrey cambridge 158">{{Harvnb|Ebrey|1999|p=158}}.</ref>
 
[[Berkas:Huang Tingjian Fu Bo Shen Ci.jpg|thumbjmpl|rightka|220px|Sebuah [[Kaligrafi Cina|kaligrafi]] karya [[Huang Tingjian]] (1045–1105)]]
Pada periode Dinasti Song, agama memiliki peranan yang penting terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Tionghoa dan literatur-literatur bertopik spiritual sangatlah populer.<ref name="ebrey et al. 2006 172">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=172}}.</ref> Dewa-dewi [[Taoisme]], [[Buddhisme]], dan [[Kepercayaan tradisional Tionghoa]], beserta roh-roh leluhur disembah dengan memberikan sesajian. Tansen Sen menyatakan bahwa lebih banyak [[Bhikkhu]] dari [[India]] yang berkunjung ke Tiongkok semasa Dinasti Song daripada semasa [[Dinasti Tang]] (618–907).<ref name="sen 2003 13">{{Harvnb|Sen|2003|p=13}}.</ref> Dengan banyaknya pendatang asing yang berkunjung ke Tiongkok untuk berdagang ataupun berimigrasi tinggal di sana, berbagai agama-agama asing juga masuk ke Tiongkok. Bangsa-bangsa asing yang ada di Tiongkok pada saat itu meliputi bangsa Timur Tengah yang beragama muslim, [[Yahudi Kaifeng]], dan [[Maniisme|bangsa Persia yang beragama Maniisme]].<ref>{{Harvnb|Gernet|1962|pp=82–83}}.</ref><ref name="Needham, Volume 4, Part 3, 465.">{{Harvnb|Needham|1986d|p=465}}.</ref>
 
Baris 122:
 
=== Ujian pegawai negeri sipil dan ''Shenshi'' (紳士) ===
[[Berkas:Chinesischer Maler des 11. Jahrhunderts (III) 001.jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|Sebuah lukisan Cina abad ke-11]]
Semasa periode Dinasti Song, terdapat perhatian dan tekanan yang lebih luas terhadap sistem perekrutan [[pegawai sipil]] yang didasarkan pada ujian kerajaan. Hal ini bertujuan untuk menyeleksi orang-orang yang paling pantas dalam pemerintahan. Sistem pegawai sipil ini dilembagakan dalam skala kecil semasa [[Dinasti Sui]] dan [[Dinasti Tang|Tang]], namun memasuki periode Song, sistem ini menjadi satu-satunya cara pengangkatan para pejabat dalam pemerintahan.<ref name="ebrey cambridge 145 146">{{Harvnb|Ebrey|1999|pp=145–146}}.</ref> Meluasnya teknologi percetakan membantu penyeberaluasan ajaran-ajaran Konfusius dan mendidik lebih banyak kandidat ujian yang memenuhi syarat.<ref name="ebrey cambridge 147">{{Harvnb|Ebrey|1999|pp=147}}</ref> Hal ini dapat terlihat pada jumlah peserta ujian yang meningkat dari 30.000 peserta pada awal abad ke-11 menjadi 400.000 peserta pada akhir abad ke-13 setiap tahunnya.<ref name="ebrey cambridge 147"/> Sistem ujian pegawai sipil ini mengizinkan [[meritokrasi]], [[mobilitas sosial]], dan kesetaraan yang lebih luas.<ref name="ebrey et al 2006 162"/> Berdasarkan statistik Dinasti Song, Edward A. Kracke, Sudō Yoshiyuki, dan Ho Ping-ti mendukung hipotesis bahwa tidak ada jaminan seseorang akan mendapatkan kedudukan jabatan yang setara dengan orang tuanya hanya karena ia merupakan anak, cucu, ataupun cicit dari salah seorang pejabat di kerajaanya.<ref name="ebrey et al 2006 162">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=162}}.</ref><ref name="hartwell 1982 417">{{Harvnb|Hartwell|1982|pp=417–418}}.</ref><ref name="hymes 1986 35 36">{{Harvnb|Hymes|1986|pp=35–36}}.</ref> Robert Hartwell dan Robert P. Hymes mengkritik model hipotesis ini dengan menyatakan bahwa model ini terlalu menekankan pada peran [[keluarga inti]] manakala mengabaikan peranan keluarga jauh dan realitas demografi Song pada saat itu, yakni bahwa terdapat sejumlah besar pria pada tiap-tiap generasi yang tidak memiliki anak lelaki yang bertahan hidup.<ref name="hartwell 1982 417"/><ref name="hymes 1986 35 36"/> Banyak pula masyarakat yang merasa terampas haknya oleh apa yang mereka pandang sebagai sistem birokrasi yang memfavoritkan masyarakat kelas pemilik tanah yang dapat membiayai pendidikan dengan mudah.<ref name="ebrey et al 2006 162"/> Salah satu kritik terhadap sistem ini datang dari seorang pejabat dan penyair yang terkenal [[Su Shi]]. Namun, Su sendiri pun merupakan produk sistem tersebut, seiring dengan berubahnya identitas, kebiasaan, dan perilaku para pejabat yang menjadi kurang aristokratik dan menjadi lebih birokratik pada transisi periode Tang ke Song.<ref name="ebrey et al 2006 159">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=159}}.</ref> Pada awal berdirinya dinasti, jabatan-jabatan pemerintahan secara disproporsional dipegang oleh dua kelompok elit sosial, yaitu kelompok elit yang memiliki hubungan dengan Kaisar dan kelompok elit profesional yang menggunkan status klan, koneksi keluarga, dan perkawinan untuk mengamankan posisi jabatan.<ref>{{Harvnb|Hartwell|1982|pp=405–413}}.</ref> Pada akhir abad ke-11, kedua kelompok elit tersebut perlahan-lahan menghilang dan digantikan oleh berbagai keluarga Shenshi (紳士).<ref>{{Harvnb|Hartwell|1982|pp=416–420}}.</ref>
 
[[Berkas:Porcelaine chinoise Guimet 241101.jpg|thumbjmpl|rightka|200px|Berbagai peralatan keramik dari [[Zhejiang]] abad ke-13]]
[[Berkas:Wang Juzheng's Spinning Wheel.jpg|200px|thumbjmpl|''Roda berputar'', sebuah lukisan yang dilukis oleh artis Song Utara Wang Juzheng]]
Oleh karena pertumbuhan populasi Cina yang meningkat drastis dan jumlah pengangkatan pejabat yang terbatas (sekitar 20.000 pejabat aktif semasa periode Song), golongan ''Shenshi'' (紳士) mengambil alih tugas-tugas pemerintahan pada tingkat terbawah.<ref name="fairbank goldman 1992 106">{{Harvnb|Fairbank|Goldman|2006|p=106}}.</ref> Selain para pejabat yang diangkat oleh pemerintah, yang menjadi anggota golongan sosial elit ini adalah para kandidat ujian, para peserta ujian yang telah lulus tapi belum diangkat, para pengajar, dan pejabat-pejabat yang telah pensiun.<ref name="fairbank goldman 1992 101 106">{{Harvnb|Fairbank|Goldman|2006|pp=101–106}}.</ref> Orang-orang yang terpelajar ini mengawasi urusan-urusan daerah lokal dan mensponsori fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh komunitas lokal yang diawasi; Hakim-hakim lokal yang diutus oleh pemerintah ke suatu daerah juga bergantung pada kerjasama dengan beberapa ataupun banyak kalangan elit ''shenshi'' daerah tersebut.<ref name="fairbank goldman 1992 106"/> Sebagai contohnya, pemerintah Song -kecuali pada masa pemerintahan Kaisar Song Huizong- menyisihkan sedikit sekali pendapatan negara untuk membiayai sekolah-sekolah tingkat prefektur (州-''zhou'') dan kabupaten (縣-''xian''). Pembiayaan sekolah-sekolah tersebut didapatkan dari pembiayaan privat.<ref>{{Harvnb|Yuan|1994|pp=196–199}}</ref> Terbatasnya peranan pejabat-pejabat pemerintahan ini berbeda dengan peran pejabat pada periode awal Dinasti Tang (618–907), di mana pemerintah secara ketat meregulasi pasar dan pemerintahan daerah. Pada zaman Dinasti Song, pemerintah melepaskan peranannya dalam meregulasi perdagangan dan sebaliknya bergantung pada anggota ''shenshi'' untuk mengerjakan tugas-tugas yang diperlukan dalam komunitas lokal.<ref name="fairbank goldman 1992 106"/>
 
Baris 132:
 
=== Hukum, keadilan, dan ilmu forensik ===
[[Berkas:Chinesischer Maler des 12. Jahrhunderts (II) 001.jpg|rightka|thumbjmpl|Sebuah lukisan Cina dari abad ke-12.]]
Undang-undang dari masa Dinasti Tang masih banyak dipertahankan pada masa Dinasti Song, dan tetap menjadi dasar [[hukum tradisional Cina]] hingga era modern.<ref name="ebrey et al 2006 161">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=161}}.</ref> Penegak hukum daerah bertugas menegakkan hukum dan menjaga ketertiban di kota dan kadang-kadang mengawasi pedesaan.<ref name="McKnight 1992 155 157">{{Harvnb|McKnight|1992|pp=155–157}}.</ref> Sementara itu, hakim resmi yang mengawal kasus pengadilan tidak hanya harus menguasai hukum tertulis, tetapi juga mengangkat moralitas dalam masyarakat.<ref name="ebrey et al 2006 161"/> Hakim seperti [[Bao Qingtian]] (999–1062) harus menjadi hakim yang jujur, bermoral, dan tidak pernah gagal menerapkan asas-asasnya. Hakim Song bertugas menentukan siapa yang bersalah dan menjatuhkan hukuman yang tepat (seringkali [[hukuman pukulan rotan]]).<ref name="ebrey et al 2006 161"/><ref name="gernet 1962 107"/> Terdakwa yang dibawa ke pengadilan karena kejahatan kriminal atau sipil tidak dipandang tak bersalah hingga bukti menunjukkan yang sebaliknya, sementara sang penuduh sendiri juga sangat dicurigai oleh hakim.<ref name="gernet 1962 107">{{Harvnb|Gernet|1962|p=107}}.</ref> Akibat mahalnya biaya pengadilan serta pemenjaraan langsung bagi orang yang bersalah, rakyat Song lebih suka menyelesaikan sengketa tanpa melibatkan pengadilan.<ref name="gernet 1962 107"/>
 
Baris 138:
 
=== Militer dan metode peperangan ===
[[Berkas:Four Generals of Song.jpg|thumbjmpl|rightka|300px|"Empat jenderal Zhongxing" yang dilukis oleh Liu Songnian (1174–1224); jenderal terkenal [[Yue Fei]] (1103–1142) merupakan orang kedua dari kiri.]]
Militer Song diatur sedemikian rupa agar tak dapat mengancam kekuasaan kaisar, yang kadang mengakibatkan berkurangnya efektivitas dalam perang. Dewan Militer Song Utara dijalankan oleh seorang kanselir, yang tidak memiliki kuasa akan angkatan bersenjata kekaisaran. Angkatan bersenjata kekaisaran dibagi di antara tiga marsekal, yang masing-masing bertanggung jawab kepada kaisar. Karena kaisar jarang memimpin kampanye militer secara langsung, kesatuan komando agak kurang.<ref>Bai Shouyi, 2002, hal. 239</ref> Jenderal yang berhasil seringkali dianggap sebagai ancaman bagi otoritas kekaisaran, dan seringkali dijatuhkan atau bakhan dihukum mati (seperti Li Gang,<ref>Bai Shouyi, 2002,hal. 250</ref> [[Yue Fei]], dan [[Han Shizhong]].<ref>Bai Shouyi, 2002, hal. 254</ref>)
 
Baris 152:
 
=== Seni, sastra, dan filsafat ===
[[Berkas:Wood Bodhisattva.jpg||rightka|thumbjmpl|Patung kayu [[Bodhisatwa]] dari masa Dinasti Song (960–1279).]]
Seni visual pada masa Dinasti Song mengalami kemajuan dengan adanya perkembangan baru dalam lukisan lanskap dan potret. Seni seperti melukis, ber[[puisi]], dan menulis [[kaligrafi]] merupakan waktu luang bagi golongan ''shenshi''.<ref name="ebrey et al 2006 81 83">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=81–83}}</ref> Penyair dan negarawan Su Shi dan rekannya [[Mi Fu]] (1051–1107) gemar mengoleksi barang antik, dan seringkali meminjam atau membeli seni untuk dipelajari dan disalin.<ref name="ebrey et al 2006 163"/> Sastra dan persajakan mengalami kemajuan karena kepopulerannya yang terus meningkat dan dikembangkannya [[ci (puisi)|gaya puisi ci]]. Volume-volume ensiklopedia disusun, seperti [[historiografi]] dan risalah teknik. Contohnya adalah teks [[sejarah universal]] ''[[Zizhi Tongjian]]'' yang disusun menjadi 1.000 volume yang mengandung 9,4 juta [[aksara Cina]]. Aliran [[sastra perjalanan]] juga menjadi populer berkat tulisan [[Fan Chengda]] (1126–1193) dan Su Shi. Su Shi sendiri unik karena menulis esai perjalanan harian dengan gaya penulisan persuasif untuk mendukung suatu argumen filosofis.<ref name="hargett 1985 74 76">{{Harvnb|Hargett|1985|pp=74–76}}.</ref> Meskipun gaya direktori geografis lokal sudah ada di Tiongkok semenjak abad ke-1, pada masa Dinasti Song gaya baru yang telah matang yang disebut "risalah perihal suatu tempat" atau ''fangzhi'' menggantikan gaya lama "panduan peta" atau ''tujing''.<ref name="bol 2001 44">{{Harvnb|Bol|2001|p=44}}.</ref>
 
Istana kaisar dipenuhi dengan pelukis, penulis kaligrafi, penyair, dan pencerita. [[Kaisar Song Huizong|Kaisar Huizong]] juga merupakan seniman dan pelindung seni yang terkenal. Contoh pelukis istana yang sangat terhormat adalah [[Zhang Zeduan]] (1085–1145), yang melukis lukisan panorama ''[[Di Sepanjang Sungai Selama Festival Qingming|Qingming Shanghe Tu]]'' (Di Sepanjang Sungai Selama Festival Qingming). [[Kaisar Song Gaozong|Kaisar Gaozong]] melancarkan proyek seni besar-besaran yang dikenal dengan nama ''[[Hujia Shiba Pai]]'' (Delapan Belas Lagu Suling Pengembara) yang didasarkan dari kisah kehidupan [[Cai Wenji]] (b. 177). Proyek seni ini merupakan langkah diplomatik untuk Dinasti Jin agar ibunda Kaisar dibebaskan.<ref name="ebrey cambridge 151">{{Harvnb|Ebrey|1999|p=151}}.</ref>
 
[[Berkas:Chinesischer Maler von 1238 001.jpg||thumbjmpl|leftkiri|uprightlurus|Potret pendeta Buddha [[Zen]] [[Wuzhun Shifan]] yang dilukis pada tahun 1238.]]
Dalam dunia [[filsafat]], pengaruh [[Buddhisme Cina]] telah memudar, namun pengaruhnya dalam dunia seni dan amal biara masih terasa. Buddhisme sangat memengaruhi pergerakan [[Neo-Konfusianisme]] yang dipimpin oleh [[Cheng Yi (filsuf)|Cheng Yi]] (1033–1107) dand [[Zhu Xi]] (1130–1200).<ref name="ebrey et al 2006 168"/> Konsep [[universalisme]] [[etika]] dalam Buddha [[Mahayana]] memengaruhi Fan Zhongyan dan Wang Anshi,<ref name="wright 1959 93">{{Harvnb|Wright|1959|p=93}}.</ref> sementara [[metafisika]] Buddha sangat berdampak bagi doktrin pra-Neo-Konfusianisme Cheng Yi.<ref name="ebrey et al 2006 168">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=168}}.</ref> Karya filosofis Cheng Yi sendiri pada gilirannya memengaruhi Zhu Xi. Meskipun penulisannya tidak diterima oleh rekan kontemporernya, penjelasan dan penekanan Zhu terhadap [[Empat Buku]] sebagai pengenalan Konfusianisme menjadi dasar doktrin Neo-Konfusianisme. Pada tahun 1241, atas sokongan [[Kaisar Song Lizong|Kaisar Lizong]], Empat Buku dan penjelasan Zhu Xi menjadi persyaratan standar bagi orang yang ingin lulus ujian pegawai negeri.<ref name="ebrey et al 2006 169">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=169}}.</ref> Negara-negara Asia Timur seperti [[Jepang]] dan [[Korea]] juga menerapkan ajaran Zhu Xi, yang dikenal dengan nama Shushigaku (朱子学, Mazhab Zhu Xi) di Jepang dan Jujahak (주자학) di Korea. Sementara itu, pengaruh Buddhisme tampak pula dalam berbagai lukisan seperti ''Pencucian [[Arhat|Luohan]]'' karya [[Lin Tinggui]]. Namun, Buddhisme juga menuai kritikan dan bahkan cibiran. Negarawan dan sejarawan [[Ouyang Xiu]] (1007–1072) menyebut agama tersebut sebagai "kutukan" yang hanya bisa disembuhkan dengan menghapuskannya dari [[budaya Cina]] dan menggantikannya dengan Konfusianisme.<ref name="wright 1959 88 89">{{Harvnb|Wright|1959|pp=88–89}}.</ref> Buddhism tidak akan mengalami kebangkitan yang sesungguhnya dalam masyarakat Tionghoa hingga [[Dinasti Yuan]] Mongol berkuasa, saat [[Kublai Khan]] mendukung [[Buddhisme Tibet]] dan [[Drogön Chögyal Phagpa]] sebagai [[lama]]. Tidak hanya itu, sekte [[Nestorianisme]] dalam [[Kekristenan]], yang telah memasuki Cina pada masa Dinasti Tang, juga akan mengalami kebangkitan pada masa Dinasti Yuan.<ref name="gernet 1962 215">{{Harvnb|Gernet|1962|p=215}}.</ref>
 
=== Makanan dan pakaian ===
[[Berkas:Red lacquer tray with gold engraving, Song Dynasty.jpg|thumbjmpl|rightka|Baki makanan berukiran emas yang menggambarkan dua burung berekor panjang dan ''[[Paeoniaceae]]''. Baki ini berasal dari abad ke-12 atau awal abad ke-13.]]
Di Dinasti Song, makanan yang dimakan dan pakaian dan dikenakan ditentukan oleh status dan kelas sosial. Makanan penduduk dalam kelas bawah adalah nasi, babi, dan ikan yang digarami;<ref name="gernet 1962 136"/><ref name="gernet 1962 136">{{Harvnb|Gernet|1962|p=136}}.</ref> pakaian mereka terbuat dari serat rami atau kapas, dengan warna yang terbatas pada hitam dan putih.<ref>{{Harvnb|Gernet|1962|pp=128–130}}.</ref> [[Celana]] dikenakan oleh petani, tentara, pengrajin, dan pedagang, meskipun pedagang kaya mungkin akan memilih untuk mengenakan pakaian yang berhias bunga dan [[blus]] lelaki yang mencapai pinggang.<ref name="gernet 130">{{Harvnb|Gernet|1962|p=130}}.</ref> Pakaian untuk para pejabat ditentukan dari sistem kedudukan hierarki sosial. Namun, seiring berlalunya waktu, aturan pakaian berdasarkan kedudukan ini tidak ditegakkan secara ketat seperti pada masa awal Dinasti Song.<ref name="gernet 1962 128">{{Harvnb|Gernet|1962|p=128}}.</ref> Setiap pejabat dapat menunjukkan status yang diperolehnya dengan mengenakan [[jubah]] [[sutra]] tradisional yang berwarna beda dan menggantung di sekitar kaki, penutup kepala jenis tertentu, atau bahkan korset bergaya tertentu yang menunjukkan kepejabatannya.<ref name="gernet 1962 127 128">{{Harvnb|Gernet|1962|pp=127–128}}.</ref>
 
Baris 169:
 
== Ekonomi, industri, dan perdagangan ==
[[Berkas:Qingming Festival 2.jpg|thumbjmpl|rightka|300px|Lukisan [[Zhang Zeduan]] (1085–1145) yang berjudul ''[[Qingming Shanghe Tu]]'' (Di Sepanjang Sungai Selama Festival Qingming.]]
Ekonomi Dinasti Song merupakan salah satu yang paling sejahtera dan maju pada abad pertengahan. Dinasti Song menanamkan modalnya dalam [[perseroan terbatas]] dan perahu layar saat keuntungan dari perdagangan luar negeri dan domestik di sepanjang [[Terusan Besar Cina]] dan Sungai Yangtze diperoleh.<ref name="ebrey et al 2006 157">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=157}}.</ref> Keluarga pedagang dan bisnis swasta yang penting diperbolehkan menguasai industri yang tidak di[[monopoli]] pemerintah.<ref name="ebrey et al 2006 164"/><ref name="needham volume 4 part 2 23"/> Industri swasta dan pemerintah sama-sama penting dalam memenuhi kebutuhan rakyat Song.<ref name="ebrey et al 2006 164"/><ref name="needham volume 4 part 2 23">{{Harvnb|Needham|1986c|p=23}}.</ref> Pengrajin dan pedagang membentuk serikat, dan pemerintah harus berurusan dengan serikat tersebut saat membebani pajak, memerlukan barang, dan menetapkan upah minimum pekerja dan harga barang.<ref name="ebrey et al 2006 157"/><ref name="gernet 1962 88 94">{{Harvnb|Gernet|1962|pp=88, 94}}.</ref>
 
[[Berkas:Song Dynasty Porcelain.jpg||thumbjmpl|rightka|''Kiri'': Vas Song Utara; ''Tengah'': Mangkuk Song Utara atau Selatan; ''Kanan'': Model miniatur lumbung dari Song Selatan.]]
[[Industri besi]] ditekuni oleh wiraswasta yang memiliki peleburan mereka sendiri dan pemerintah.<ref name="Wagner 2001 178 179">{{Harvnb|Wagner|2001|pp=178–179, 181–183}}.</ref> Ekonomi Song mampu memproduksi lebih dari seratus juta kilogram (bernilai sekitar dua ratus juta pound) [[besi]] setiap tahunnya.<ref name="ebrey et al 2006 158">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=158}}.</ref> Penggundulan hutan besar-besaran di Tiongkok berhasil dihentikan dengan adanya inovasi penggunaan [[batu bara]] daripada [[arang]] di tempat peleburan pada abad ke-11.<ref name="ebrey et al 2006 158"/> Sebagian besar besi tersebut dimanfaatkan untuk membuat senjata dan mempersenjatau pasukan, namun beberapa juga digunakan untuk menghasilkan barang yang diminta oleh pasar. Perdagangan besi di Tiongkok semakin diperkuat dengan pembangunan terusan baru yang membantu pengiriman barang besi dari pusat produksi ke pasar besar di ibukota.<ref name="embree 1997 339">{{Harvnb|Embree|Gluck|1997|p=339}}.</ref>
 
Baris 182:
 
== Teknologi, sains, dan teknik ==
[[Berkas:Trebuchet1-intransit.jpg|thumbjmpl|rightka|200px|Ilustrasi sebuah [[trebuset]] di manuskrip ''[[Wujing Zongyao]]'' pada tahun 1044. Trebuset semacam ini digunakan untuk melemparkan bom.<ref name="needham volume 5 part 7 117"/>]]
=== Mesiu ===
Kemajuan dalam teknologi senjata yang dipicu oleh bubuk mesiu, termasuk perkembangan [[pelempar api]] awal, [[granat]] eksplosif, [[senjata api]], [[meriam]], dan [[ranjau darat]], memampukan Dinasti Song untuk mengusir musuh mereka hingga kejatuhannya pada abad ke-13.<ref name="needham volume 5 part 7 80">{{Harvnb|Needham|1986e|p=80}}.</ref><ref name="needham volume 5 part 7 82">{{Harvnb|Needham|1986e|p=82}}.</ref><ref name="needham volume 5 part 7 220–221">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=220–221}}.</ref><ref name="needham volume 5 part 7 192">{{Harvnb|Needham|1986e|p=192}}.</ref><ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=79}}.</ref> Manuskrip ''[[Wujing Zongyao]]'' pada tahun 1044 merupakan buku pertama dalam sejarah yang menyajikan bahan bubuk mesiu dan pemanfaatannya sebagai berbagai macam bom.<ref name="needham volume 5 part 7 117">{{Harvnb|Needham|1986e|p=117}}.</ref> Saat berperang melawan [[Mongol]], pada tahun 1259 pejabat Li Zengbo menulis dalam karyanya ''Kezhai Zagao, Xugaohou'' bahwa kota [[Qingzhou]] sedang memproduksi satu hingga dua ribu bom berselubung besi setiap bulannya, dan mengirim sepuluh hingga dua puluh ribu bom tersebut ke [[Xiangyang]] dan Yingzhou.<ref name="needham volume 5 part 7 173 174">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=173–174}}.</ref> Sebaliknya, bangsa Mongol mempekerjakan tentara Cina utara dan menggunakan jenis mesiu yang sama untuk melawan Song.<ref name="needham volume 5 part 7 174 175">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=174–175}}.</ref> Pada abad ke-14, senjata api dan meriam juga dapat ditemui di Eropa, India, dan Timur Tengah, pada masa awal bubuk mesiu.
Baris 190:
 
=== ''Polymath'', penemuan, dan astronomi ===
[[Berkas:Clock Tower from Su Song's Book.JPG|leftkiri|thumbjmpl|Diagram [[menara jam]] [[menara jam astronomis|astronomis]] di [[Kaifeng]] di buku [[Su Song]] yang ditulis pada tahun 1092 dan dicetak pada tahun 1094.]]
Tokoh ''[[polymath]]'' seperti negarawan [[Shen Kuo]] dan [[Su Song]] (1020–1101) merupakan lambang kemajuan dalam berbagai macam bidang ilmu, seperti [[biologi]], [[botani]], [[zoologi]], [[geologi]], [[mineralogi]], [[mekanika]], [[horologi]], [[astronomi]], [[kedokteran]], [[arkeologi]], [[matematika]], [[kartografi]], [[optik]], [[kritik seni]], dan masih banyak lagi.<ref name="ebrey cambridge 148"/><ref name="needham volume 1 136">{{Harvnb|Needham|1986a|p=136}}.</ref><ref name="needham volume 4 part 2 446">{{Harvnb|Needham|1986c|p=446}}.</ref>
 
Baris 198:
 
=== Matematika dan kartografi ===
[[Berkas:Song Dynasty Map.JPG|thumbjmpl|rightka|''Yu Ji Tu'' atau ''Peta Jalur Yu Gong'' yang diukir di batu pada tahun 1137.]]
Ada banyak kemajuan dalam [[matematika Cina]] pada masa Dinasti Song. Buku yang diterbitkan pada tahun 1261 oleh matematikawan [[Yang Hui]] (c. 1238–1298) menyajikan ilustrasi [[segitiga Pascal]] versi Cina, meskipun konsep tersebut sudah dideskripsikan oleh Jia Xian pada tahun 1100.<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|pp=134–137}}.</ref> Yang Hui juga menulis aturan untuk membentuk susunan kombinasi dalam [[segi empat ajaib]], mencantumkan bukti teoretis untuk dalil [[parallelogram]] [[Euklides]], dan menggunakan koefisien negatif 'x' dalam [[persamaan kuadrat]].<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|pp=46, 59–60, 104}}.</ref> Semasa dengan Yang, [[Qin Jiushao]] (c. 1202–1261) adalah orang pertama yang memperkenalkan lambang nol dalam matematika Cina;<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|p=43}}.</ref> sebelumnya hanya ruang kosong yang digunakan.<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|pp=62–63}}.</ref> Ia juga dikenal akan karyanya tentang [[teorema sisa Tiongkok|teorema sisa]], [[rumus Heron]], dan penentuan [[titik balik matahari]] [[musim dingin]]. Karya besar Qin adalah ''[[Shushu Jiuzhang]]'' (Risalah Matematika dalam Enam Bab) yang diterbitkan pada tahun 1247.
 
Baris 204:
 
=== Percetakan bergerak ===
[[Berkas:Su Song Star Map 1.JPG|thumbjmpl|leftkiri|Salah satu peta bintang dalam ''Xin Yi Xiang Fa Yao'' karya [[Su Song]] yang diterbitkan tahun 1092, menampilkan proyeksi silindris yang mirip dengan [[proyeksi Mercator]] dan posisi [[bintang kutub]] yang telah dibenarkan berkat pengamatan astronomi Shen Kuo.<ref name="needham volume 4 part 3 569"/><ref name="needham volume 3 208">{{Harvnb|Needham|1986b|p=208}}.</ref> Atlas langit Su Song merupakan yang tertua dalam bentuk tercetak.<ref name="sivin III 32">{{Harvnb|Sivin|1995|p=32}}.</ref>]]
Percetakan bergerak dipelopori oleh seniman [[Bi Sheng]] (990–1051), yang pertama kali dideskripsikan oleh ilmuwan dan negarawan Shen Kuo dalam karyanya ''[[Meng Xi Bi Tan]]'' (Esai Kolam Mimpi) pada tahun 1088.<ref name="needham volume 5 part 1 201 203">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=201–203}}.</ref><ref name="sivin III 27"/> Koleksi [[rupa huruf]] Bi Sheng diturunkan ke salah satu keponakan Shen Kuo, dan secara hati-hati dipelihara.<ref name="sivin III 27">{{Harvnb|Sivin|1995|p=27}}.</ref><ref name="needham volume 4 part 2 33">{{Harvnb|Needham|1986c|p=33}}.</ref> Percetakan bergerak menyempurnakan penggunaan [[metode percetakan blok kayu]] yang sudah menyebar. Kemajuan dalam bidang percetakan ini sangat membantu bidang pendidikan dan pejabat karena lebih banyak buku yang dapat diproduksi dengan lebih cepat, dan juga biaya percetakan besar-besaran lebih murah daripada menyalin satu per satu dengan tulisan tangan.<ref name="ebrey cambridge 147"/><ref name="ebrey et al 2006 159"/> Dengan semakin meluasnya percetakan pada periode Song, [[mobilitas sosial]] pun meningkat dan orang terdidik dan ahli menjadi semakin banyak; jumlah ahli berkembang pesat dari abad ke-11 hingga 13.<ref name="ebrey cambridge 147"/><ref>{{Harvnb|Ebrey|2006|pp=159–160}}.</ref>
 
Baris 210:
 
=== Teknik hidrolik dan nautika ===
[[Berkas:Canallock.png||thumbjmpl|rightka|200px|Rencana dan tampak samping ''[[pound lock]]'' terusan, konsep yang dipelopori pada tahun 984 oleh Qiao Weiyo.<ref>{{Harvnb|Needham|1986d|p=350}}.</ref>]]
Pada masa Dinasti Song, [[teknik hidrolik]] dan teknologi nautika mengalami kemajuan yang signifikan. Pada abad ke-10, sistem ''[[pound lock]]'' ditemukan, sehingga permukaan air dapat dinaikkan atau diturunkan untuk bagian terusan tertentu. Hal ini membantu mengamankan lalu lintas terusan. Selain itu, tongkang besar juga dapat lewat.<ref name="needham volume 4 part 3 350 351">{{Harvnb|Needham|1986d|pp=350–351}}.</ref> Inovasi kompartemen sekat (''bulkhead'') kedap air membantu kapal agar tidak tenggelam saat [[lambung kapal|lambungnya]] rusak.<ref name="ebrey et al 2006 159"/><ref name="needham volume 4 part 3 463">{{Harvnb|Needham|1986d|p=463}}.</ref> Apabila kapal rusak, orang Tiongkok pada abad ke-11 telah menemukan cara untuk memanfaatkan galangan kering untuk memperbaiki kapal.<ref name="needham volume 4 part 3 660">{{Harvnb|Needham|1986d|p=660}}.</ref> Di galangan tersebut, palang dimanfaatkan untuk memperkuat kapal.<ref name="graff higham 2002 86"/> Kemudi yang dipasang di buritan sudah ada semenjak masa Dinasti Han pada abad ke-1. Pada periode Song, orang Tiongkok telah menemukan cara untuk mengangkat dan menurunkan kemudi secara mekanis agar kapal dapat mengarungi perairan dengan berbagai macam kedalaman.<ref name="graff higham 2002 86"/> Rakyat Song juga menyusun jangkar dalam pola sirkuler daripada satu arah saja.<ref name="graff higham 2002 86"/> David Graff dan Robin Higham menyatakan bahwa cara ini "lebih dapat diandalkan" dalam menjangkarkan kapal.<ref name="graff higham 2002 86">{{Harvnb|Graff|Higham|2002|p=86}}.</ref> Salah satu inovasi nautika paling penting pada masa Dinasti Song adalah diperkenalkannya kompas magnetik untuk navigasi di laut.<ref name="sivin III 22">{{Harvnb|Sivin|1995|p=22}}.</ref> Kompas magnetik pertama kali ditulis oleh Shen Kui dalam ''Esai Kolam Mimpi''nya pada tahun 1088, dan juga oleh [[Zhu Yu (pengarang)|Zhu Yu]] dalam karyanya ''Pembicaraan Meja Pingzhou'' yang diterbitkan pada tahun 1119.
 
=== Teknik struktural dan arsitektur ===
[[Berkas:Zhengding Lingxiao Pagoda 3.jpg|thumbjmpl|uprightlurus|[[Pagoda Lingxiao]] setinggi {{convert|42|m|ft|adj=on}} di [[Zhengding]], [[Hebei]], yang dibangun pada tahun 1045.]]
Arsitektur pada masa Dinasti Song mencapai kemutakhiran baru. Pengarang seperti [[Yu Hao]] (abad ke-10) dan [[Shen Kuo]] (abad ke-11) menulis buku yang menguraikan tata letak arsitektur, ketrampilan, dan teknik struktural. Shen Kuo menyimpan dialog tertulis Yu Hao yang mendeskripsikan isu teknis seperti topangan miring yang dibangun di menara [[pagoda]] untuk menahan angin.<ref>{{Harvnb|Needham|1986d|p=141}}.</ref> Shen Kuo juga menyimpan dimensi dan satuan pengukuran Yu untuk berbagai jenis bangunan.<ref>{{Harvnb|Needham|1986d|pp=82–84}}.</ref> Arsitek [[Li Jie]] (1065–1110), yang menerbitkan ''[[Yingzao Fashi]]'' (Risalah Metode Arsitektur) pada tahun 1103, mengembangkan karya Yu Hao dan menyusun kode bangunan standar yang digunakan oleh badan pemerintah dan pengrajin di seluruh kekaisaran.<ref name="Guo 1998 4 6">{{Harvnb|Guo|1998|pp=4–6}}.</ref> Ia menyampaikan metode standar konstruksi, desain, dan penggunaan parit, perbentengan, bangunan batu, bangunan kayu besar dan kecil, ukiran kayu, penggalian, penggergajian, bangunan bambu, pengubinan, tembok, pengecatan, dekorasi, pembataan, pembuatan genteng, serta menyajikan rumus [[mortar (pertukangan batu)|mortar]] dalam [[pertukangan batu]].<ref name="needham volume 4 part 3 85">{{Harvnb|Needham|1986d|p=85}}.</ref><ref>{{Harvnb|Guo|1998|p=5}}.</ref> Dalam bukunya, Li menuliskan ilustrasi detail mengenai komponen arsitektur dan penampang bangunan. Ilustrasi tersebut menampilkan penggunaan [[corbel]], lengan [[cantilever]], serta [[mortise dan tenon]].<ref>{{Harvnb|Needham|1986d|pp=96–100, 108–109}}.</ref> Ia juga menguraikan satuan pengukuran dan dimensional standar untuk semua komponen bangunan yang dideskripsikan dan digambarkan di bukunya.<ref>{{Harvnb|Guo|1998|pp=1–6}}.</ref>
[[Berkas:Song-Imperial-Garden1.jpg|thumbjmpl|leftkiri|''Permainan di Kolam Jinming'', lukisan oleh [[Zhang Zeduan]], yang menggambarkan kota [[Kaifeng]], pada masa Song Utara.]]
Proyek bangunan besar-besaran didukung oleh pemerintah, seperti didirikannya pagoda Buddha dan pembangunan jembatan besar. Pagoda yang didirikan kebanyakan tingginya melebihi sepuluh tingkat. Salah satu yang terkenal adalah [[Pagoda Besi]] yang dibangun pada tahun 1049 pada masa Song Utara dan [[Pagoda Liuhe]] yang dibangun pada tahun 1165 pada masa Song Selatan. Pagoda tertinggi yang dibangun Song adalah [[Pagoda Liaodi]] di [[Hebei]] yang dibangun pada tahun 1055, dengan tinggi 84 m. Sementara itu, beberapa jembatan panjangnya mencapai 1220 m, dan cukup lebar untuk menampung dua jalur.<ref name="volume 4 part 3 151 153">{{Harvnb|Needham|1986d|pp=151–153}}.</ref> Pemerintah juga mengawasi pembangunan kantor pemerintahan, apartemen istana, perbentengan kota, kuil leluhur dan kuil Buddha.<ref name="needham volume 4 part 3 84">{{Harvnb|Needham|1986d|p=84}}.</ref>
 
Baris 226:
Pejabat pada masa Dinasti Song gemar memperoleh barang peninggalan kuno dari situs-situs arkeologi untuk memulihkan penggunaan wadah kuno dalam upacara kenegaraan.<ref name="fraser haber 1986 227">{{Harvnb|Fraser|Haber|1986|p=227}}.</ref> Pejabat juga berhasil menemukan wadah perunggu kuno yang dibuat pada masa [[Dinasti Shang]] (1600–1046 SM) ydan mengandung aksara Shang.<ref name="fairbank goldman 1992 33">{{Harvnb|Fairbank|Goldman|2006|p=33}}.</ref> Beberapa mencoba untuk membuat kembali wadah perunggu tersebut dengan menggunakan imajinasi belaka; praktik ini dikritik oleh Shen Kuo dalam karyanya pada tahun 1088.<ref name="fraser haber 1986 227"/> Akan tetapi, Shen Kuo masih melontarkan lebih banyak kritik. Ia menentang gagasan rekannya bahwa barang peninggalan kuno dibuat oleh "tetua bijak" terkenal atau oleh aristokrat kuno; Shen menyatakan kerajinan tangan dan wadah yang ditemukan dibuat oleh pengrajin dan orang biasa.<ref name="fraser haber 1986 227"/> Ia juga tidak menyetujui pemanfaatan benda arkeologis untuk ritual kenegaraan karena Shen mengambil pendekatan interdisipliner terhadap arkeologi dan juga menekankan pembelajaraan fungsionalitasnya dan penyelidikan proses pembuatan benda tersebut.<ref name="fraser haber 1986 227"/> Sementara itu, Shen menggunakan teks kuno dan model [[bola armilari]] yang ada untuk membuat benda berdasarkan standar kuno. Ia juga mendeskripsikan senjata kuno seperti [[alat bidik]] pada busur silang.
 
[[Berkas:Liu Ding.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Ahli pada masa Dinasti Song mengklaim telah mengumpulkan barang kuno dari masa [[Dinasti Shang]], seperti wadah ini.]]
Walaupun banyak yang tertarik kepada arkeologi hanya untuk upacara kenegaraan, beberapa rekan Shen juga memiliki cara pandang yang sama dengannya. [[Ouyang Xiu]] (1007–1072) menyusun katalog analitis untuk ''[[rubbing]]'' batu dan perunggu yang memelopori gagasan dalam [[epigrafi]] dan arkeologi.<ref name="ebrey cambridge 148">{{Harvnb|Ebrey|1999|p=148}}.</ref> Pada abad ke-11, ahli Song menemukan kuil kuno Wu Liang (78-151), seorang ahli dari [[Dinasti Han]]; mereka menghasilkan ''rubbing'' untuk ukiran yang mendekorasi tembok makamnya agar dapat dianalisis di tempat lain.<ref>{{Harvnb|Hansen|2000|p=142}}.</ref> Perihal ketakterandalan teks sejarah yang ditulis setelah suatu peristiwa berlangsung, pejabat [[Zhao Mingcheng]] (1081–1129) menyatakan "...ukiran di batu dan perunggu dibuat pada saat suatu peristiwa berlangsung dan dapat dipercaya tanpa syarat, dan maka perbedaan [dengan teks sejarah] dapat ditemukan."<ref name="rudolph 1963 170">{{Harvnb|Rudolph|1963|p=170}}.</ref> Sejarawan R.C. Rudolph menyatakan bahwa kekhawatiran Zhao mengenai sumber kontemporer untuk penanggalan yang akurat itu sejalan dengan keprihatinan sejarawan Jerman [[Leopold von Ranke]] (1795–1886),<ref name="rudolph 1963 170"/> dan hal tersebut memang ditekankan oleh banyak ahli Song.<ref name="rudolph 1963 172">{{Harvnb|Rudolph|1963|p=172}}.</ref> Sementara itu, ahli Song Hong Mai (1123–1202) mengkritik katalog arkeologis ''Bogutu'' karena "tidak masuk akal".<ref name="rudolph 1963 170 171">{{Harvnb|Rudolph|1963|pp=170–171}}.</ref> Hong Mai memperoleh wadah kuno dari Dinasti Kuno dan membandingkannya dengan deskripsi di katalog, yang ia dapati sangat tidak akurat sehingga ia harus "menahan tawa."<ref name="rudolph 1963 171">{{Harvnb|Rudolph|1963|p=171}}.</ref> Hong Mai menuduh bahwa hal tersebut merupakan kesalahan Kanselir [[Cai Jing]] (1047–1126) yang melarang para ahli untuk membaca dan membandingkan dengan sejarah tertulis.<ref name="rudolph 1963 171"/>