Gerakan Rakyat Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Infobox partai politik |name = Gerakan Rakyat Indonesia |logo = |colorcode = red |leader = Adnan Kapau Gani |chairman = Adnan...'
 
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 62:
=== Kongres ===
[[Berkas:AmirSjarifuddin.jpg|thumb|180px|[[Amir Sjarifuddin]], wakil ketua Gerindo]]
Dalam mencapai tujuannya partai Gerindo mengadakan beberapa kongres diantaranya kongres Gerindo yang pertama diadakan di [[Jakarta]] pada tanggal 20 sampai 24 Juli [[1938]]. Kongres ini dilaksanakan sebagai bentuk dari kerja nyata dari suatu organisasi pergerakan yang peduli terhadap perubahan sosial masyarakat pribumi. Dalam hal ini [[Amir Sjarifuddin]] juga menyumbangkan pemikirannya dengan kata-kata untuk selogan spanduk yaitu "Oposisi Loyal" dan sejak saat itu tujuan partai bukan lagi partai itu sendiri tetapi Demokrasi dan di perbolehkan anggotanya untuk berpartisipasi dalam institusi kolonial. Kongres yang diadakan di Jakarta tersebut menghasilkan pembentukan PERI (''Penuntun Ekonomi Rakyat Indonesia'') yaitu perkumpulan ekonomi berdasarkan Demokratis Nasionalisme. Program kerjanya diantaranya yaitu memperbaiki harga-harga hasil bumi dan menurunkan harga-harga barang keperluan rakyat dan perluasan kesempatan kerja.
 
Kongres Gerindo kedua diadakan di [[Palembang]] pada tanggal 1 dan 2 Agustus [[1939]]. Pada kongres kedua yang diadakan oleh Gerindo yang menjadi tuan rumahnya adalah Gerindo cabang Palembang dan disambut dengan antusias oleh Gerindo cabang Palembang. Dalam kongres yang diadakan di Palembang ini diambil keputusan berupa penerimaan peranakan baik itu keturunan Eropa, Tionghoa, maupun peranakan Arab, untuk menjadi anggota partai Gerindo. Selain penerimaan peranakan dalam kongres ini juga di ambil keputusan mengenai batas upah yang rendah dan tunjangan bagi para [[pengangguran]], keputusan ini di ambil dalam rangka menyetujui masuknya partai Gerakan Rakyat Indonesia ke dalam GAPI ([[Gabungan Politik Indonesia]]).
 
Kongres ketiga Gerindo dilaksanakan pada tanggal 10 sampai 12 Oktober [[1941]]. Dalam kongres ketiga yang diadakan oleh Gerindo ini diputuskan bahwa Gerindo hendak mendirikan sebuah partai yaitu ''Partai Buruh Politik Indonesia'' yang baru. Akan tetapi rencana tersebut tidak terealisasikan karena sudah ada partai Gerindo, hal tersebut di lakukan karena menurut mereka Gerindo bukan hanya sekedar partai polik saja tetapi Gerindo berusaha untuk mencapai suatu bentuk masyarakat yang memiliki bukan hanya demokrasi politik saja tetapi juga demokrasi di bidang ekonomi dan sosialnya. Dari kongres yang ketiga ini juga diambil keputusan untuk membebaskan pemimpin Indonesia yang sudah diasingkan.
Baris 88:
 
[[Berkas:Mohammad Yamin (1954).jpg|thumb|180px|[[Muhammad Yamin]], pendiri Gerindo]]
Dalam perkembangannya, Gerindo mengalami perpecahan, sehingga Muhammad Yamin dikeluarkan dari organisasi. Konflik yang terjadi dalam tubuh Partai Gerindo dimulai ketika Muhammad Yamin mencalonkan diri sebagai anggota [[Volksraad]] (Dewan Rakyat Hindia Belanda) untuk mewakili golongan Minangkabau yang tidak mau bekerja sama dengan Gerindo. Pencalonan tersebut menimbilkan keonaran dalam partai Gerindo sehingga membuat pengurus besar mengadakan pemecatan sementara terhadap Muhammad Yamin. Muhammad Yamin tidak menyadari bahwa dia telah masuk ke dalam jebakan pemerintah [[Hindia Belanda]], yaitu di jadikan sebagai alat untuk memecah belah barisan kulit berwarna. Permohonan Muhammad Yamin memang di kabulkan sebagai anggota Volksraad tetapi dengan masuknya beliau sebagai anggota Volksraad membuat dirinya di pecat dari keanggotaan Gerindo secara tidak hormat dan dianggap sebagai suatu bentuk penghianatan terhadap partai Gerindo.<ref>{{cite book|last=Poesponegoro |first=Marwati Djoened |year=1992 |title=Sejarah Indonesia V |publisher=[[Balai Pustaka]] |location=Jakarta |page=379}}</ref> Muhammad Yamin kemudian membentuk partai baru yang disebut dengan Partai Persatuan Indonesia (Parpindo).
 
Setelah [[Masa Pendudukan Jepang|Jepang menduduki Indonesia]], perjuangannya terhenti karena Gerindo dan partai-partai politik lainnya dibubarkan oleh Jepang.